backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

10 Kondisi Kesehatan yang Harus Segera Ditangani di Ruang IGD

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/10/2022

    10 Kondisi Kesehatan yang Harus Segera Ditangani di Ruang IGD

    Anda mungkin panik saat anggota keluarga terkena demam sangat tinggi, serangan jantung, atau tiba-tiba mengalami kesulitan bicara. Anda sesungguhnya tahu bahwa hal tersebut membutuhkan perawatan medis, tapi apakah perlu sampai masuk IGD?

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20 persen kunjungan ke instalasi gawat darurat (IGD) ternyata tidak diperlukan. Hal ini tentu menyebabkan keluarnya biaya yang tidak perlu dan hanya membuang waktu saja. Lantas, bagaimana cara mengetahui kondisi seseorang yang harus segera dibawa ke IGD? Simak ulasannya berikut ini.

    Berbagai kondisi kesehatan yang harus segera dibawa masuk IGD

    1. Sakit kepala parah

    penyebab sakit kepala

    Sakit kepala rasanya dianggap sebagai penyakit sepele yang bisa disembuhkan hanya dengan minum obat. Umumnya, sakit kepala yang dialami oleh kebanyakan orang disebabkan oleh hipertensi dan migrain.

    Meski demikian, ada beberapa kondisi sakit kepala yang harus segera dirujuk ke rumah sakit. Segera bawa anggota keluarga Anda masuk IGD jika mengalami sakit kepala parah, intens, terasa seperti dipukul secara terus menerus, dan terjadi secara tiba-tiba. Menurut dr. Ryan Stanton, seorang pakar layanan kesehatan darurat sekaligus juru bicara American College of Emergency Physicians, kondisi ini digunakan untuk mengukur risiko sakit kepala yang berpotensi mematikan, seperti perdarahan subarachnoid.

    Waspadalah saat sakit kepala yang Anda rasakan juga disertai demam, nyeri leher, kekakuan, dan timbul ruam. Sebab, ini bisa jadi gejala meningitis.

    2. Sakit perut yang tak tertahankan

    penyebab utama sakit perut

    Banyak orang masuk IGD karena merasakan sakit perut. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari timbunan gas dalam perut, otot lambung yang kaku, atau kondisi yang lebih serius seperti radang usus buntu dan infeksi saluran kemih.

    Bila Anda mengalami gejala sakit perut berupa rasa tertusuk di bagian kanan bawah atau kanan atas perut, segeralah pergi ke IGD. Hal ini dapat menjadi pertanda adanya masalah usus buntu atau kantong empedu yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

    Gejala sakit perut lainnya yang bisa membawa Anda masuk IGD adalah ketika sakit perut disertai dengan sulit memasukkan makanan atau cairan ke dalam tubuh, BAB (buang air besar) berdarah, dan rasa nyeri yang tak tertahankan. Jadi, perhatikan gejala sakit perut yang Anda rasakan agar tak salah langkah penanganan.

    3. Nyeri dada

    sakit dada ciri penyakit jantung

    Nyeri dada secara mendadak, yang umum dikenal sebagai serangan jantung, turut menjadi penyebab utama seseorang masuk IGD. Orang yang mengalami gejala ini biasanya mendapatkan penanganan lebih dulu daripada gejala lainnya untuk mengurangi risiko keparahan.

    Segeralah ke IGD jika Anda mengalami sakit dada disertai dengan sesak napas, berkeringat, dan nyeri yang merambat ke leher, rahang, atau lengan. Pasalnya, penyakit ini berhubungan dengan organ jantung sehingga tidak dapat ditangani oleh pemeriksaan medis rawat jalan.

    4. Infeksi serius

    pneumonia dan bronkitis

    Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus. Ini sebabnya, infeksi tidak bisa diobati dengan pemberian antibiotik atau obat tanpa resep. Untuk mengetahui kondisi infeksi yang perlu atau tidak dibawa ke IGD dapat dilihat dari tingkat keparahan gejalanya.

    Infeksi yang cenderung parah di antaranya adalah sepsis, pneumonia, meningitis, dan infeksi pada orang dengan sistem imun yang rendah. Maka itu, segera bawa anggota keluarga ke ruang IGD jika mengalami infeksi yang disertai dengan tekanan darah rendah, badan lemas, dan tidak dapat minum cairan apapun.

    5. Kencing berdarah atau BAB berdarah

    kencing berdarah

    Buang air kecil atau buang air besar yang normal adalah tidak ditemukan adanya bercak merah atau darah pada urine atau feses. Sebaliknya, ini akan menjadi masalah bila Anda mengalami kencing berdarah atau BAB berdarah.

    Darah dalam urine biasanya disebabkan oleh beberapa jenis infeksi, seperti saluran kemih atau batu ginjal. Sementara pada feses, bercak darah dapat disebabkan karena wasir, infeksi, peradangan, bisul, hingga kanker.

    Bila Anda mengalami salah satu kondisi tersebut, segeralah ke IGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ini juga berlaku jika Anda mengalami kencing berdarah atau BAB berdarah yang disertai dengan gejala seperti demam, ruam, dan rasa sakit yang hebat.

    6. Sesak napas

    penyebab sesak napas

    Orang yang mengalami sesak napas sering kali langsung dibawa ke IGD untuk diberikan penanganan medis. Sebab, penyakit apa pun yang disertai dengan sesak napas sudah tidak dapat ditoleransi lagi hanya dengan minum obat.

    Penyebab sesak napas yang paling umum di antaranya adalah asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pembekuan darah, stroke, atau serangan jantung.

    7. Luka, benjolan, dan perdarahan

    makanan untuk menyembuhkan luka

    Luka terkena pisau atau memar karena terjatuh di dalam rumah sudah biasa diatasi dengan kompres es atau kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (kotak P3K). Namun hati-hati, ada beberapa kondisi luka atau benjolan yang mengharuskan Anda untuk segera masuk IGD.

    Bagaimana cara membedakannya? Mudahnya, bila Anda dapat melihat otot, tendon, atau bahkan tulang Anda dari luka terbuka, maka Anda membutuhkan penanganan medis segera di ruang IGD. Terlebih bila Anda mengalami perdarahan selama 10 sampai 20 menit tanpa henti yang membuat Anda kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuh yang terluka. Hal ini sangat penting untuk menghindari komplikasi infeksi berupa kerusakan saraf atau tendon yang lebih parah.

    8. Muntah

    Muntah adalah salah satu gejala umum yang timbul akibat masalah pencernaan atau keracunan makanan. Hal ini biasanya dapat ditangani dengan bahan alami di rumah atau periksa ke dokter umum.

    Meski demikian, muntah juga bisa menandakan beberapa penyakit serius yang mengharuskan Anda segera ke IGD. Tanda dan gejala muntah yang berbahaya adalah muntah darah disertai sakit perut yang parah dan muntah berwarna hijau gelap yang menandakan terjadinya obstruksi atau penyumbatan di usus.

    Bila Anda tidak dapat menahan muntah, segera penuhi kebutuhan cairan agar Anda tidak dehidrasi. Hal ini juga penting dilakukan pada anak-anak yang mengalami muntah, karena anak-anak mengalami dehidrasi lebih cepat ketimbang orang dewasa sehingga perlu diberikan penanganan yang lebih cepat.

    9. Demam tinggi

    mandi saat sakit demam

    Pada dasarnya, demam adalah pertanda baik bahwa tubuh sedang merespon infeksi yang ada di tubuh. Karena itu, yang perlu diperhatikan bukanlah demam itu sendiri, tetapi lebih kepada jenis infeksi yang menyebabkan tubuh demam.

    Sakit demam biasanya dapat diobati dengan ibuprofen atau paracetamol yang berfungsi untuk menurunkan demam. Sementara itu, tanda dan gejala demam yang perlu diwaspadai adalah demam yang disertai dengan tubuh lemas, sakit kepala, atau sakit leher – baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

    Bila Anda mengalami salah satu di antaranya, segeralah ke rumah sakit dan masuk IGD untuk mendapatkan penanganan tim medis.

    10. Rasa kebas pada anggota tubuh

    obat nyeri sendi

    Sama seperti gejala sulit bernapas, rasa kebas atau mati rasa pada anggota tubuh menjadi salah satu penyebab seseorang harus masuk IGD dan mendapatkan perawatan segera. Jika Anda merasakan anggota tubuh terasa kebas tiba-tiba atau pada waktu-waktu tertentu pada kaki, tangan, otot-otot wajah, hingga kesulitan berbicara, segera ke IGD untuk mengetahui penyebabnya.

    Mati rasa pada anggota tubuh umumnya disebabkan oleh trauma fisik atau stroke. Dua hal tersebut merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan