backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Daftar Makanan Sehat yang Baik untuk Pasien Kemoterapi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 16/03/2021

    5 Daftar Makanan Sehat yang Baik untuk Pasien Kemoterapi

    Saat menjalani kemoterapi, pasien penderita kanker pasti akan mengalami efek samping seperti mual, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, masalah panggul, dan masih banyak lagi. Nah, salah satu kunci supaya tubuh tetap sehat dan siap menjalani kemoterapi selanjutnya adalah dengan makan makanan yang sehat. Lalu makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi untuk pasien lebih sehat saat menjalani kemoterapi?

    Pilihan makanan sehat untuk pasien menjalani kemoterapi

    Ada beberapa jenis makanan sehat yang baik dikonsumsi oleh pasien kemoterapi demi menunjangnya melawan efek samping dari pengobatan kanker ini. Makanan tersebut antara lain:

    1. Makanan berserat

    Makan makanan berserat seperti roti atau sereal gandum, buah kering, kacang-kacangan, dan air mineral dapat membantu Anda melawan sembelit yang biasanya menjadi efek samping dari kemoterapi.

    Susah buang air besar bisa sangat menyiksa, khususnya jika Anda sedang menjalani pengobatan kanker yang satu ini. Oleh sebab itu, makanan berserat masuk ke dalam daftar makanan untuk pasien kemoterapi untuk melancarkan sistem pencernaan.

    Tak hanya sembelit, Anda juga mungkin mengalami diare efek obat kemoterapi. Nah, ketika diare sebaiknya Anda pilih makanan serat larut air seperti pisang dan apel. Makanan yang mengandung serat jenis ini akan membuat feses lebih padat karena mampu mengikat air.

    Mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan, asupan serat yang sebaiknya Anda makan dalam sehari adalah sebanyak 25 gram.

    2. Buah-buahan segar

    Buah-buahan segar seperti jeruk dan lemon termasuk ke dalam makanan yang baik untuk pasien yang sedang kemoterapi. Pasalnya, kemoterapi sering kali menyebabkan mulut kering sehingga buah yang kaya akan air seperti jeruk dan lemon dapat membantu memproduksi air liur lebih banyak.

    Buah-buahan tersebut dapat menstimulasi kelenjar ludah sehingga mulut akan memproduksi saliva sehingga mulut Anda terbebas dari kekeringan.

    Namun, hindari buah-buahan ini jika kemoterapi justru membuat bibir atau tenggorokan Anda sakit. Sebab, buah-buahan ini akan menyebabkan gejala-gejala tersebut memburuk.

    3. Makanan rendah lemak

    Anda mungkin kehilangan selera makan saat menjalani kemoterapi. Jika dibiarkan, Anda bisa kehilangan banyak sekali berat badan yang membuat tubuh terlihat semakin tidak sehat. Padahal, kondisi ini bisa diatasi jika Anda menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi makanan sehat.

    Untuk menyiasati ini, sebenarnya Anda bisa menambahkan makanan dengan kalori tinggi dan suplemen penambah protein untuk mempertahankan berat badan ideal.

    Meski begitu, kondisi pasien satu dengan pasien lainnya berbeda. Maka dari itu, Anda harus berkonsultasi kepada dokter mengenai menu makanan sehat yang boleh dan tidak boleh Anda makan.

    4. Jahe

    Jahe juga termasuk ke dalam makanan sehat untuk pasien kemoterapi. Pasalnya, jahe dapat membantu Anda mengatasi rasa mual yang mungkin timbul akibat kemoterapi. Anda bisa mengonsumsi jahe dalam berbagai bentuk; baik minuman maupun permen jahe.

    Hindari pula makanan berminyak atau makanan dengan bau menyengat karena makanan-makanan tersebut dapat memicu rasa mual. Lebih baik mengonsumsi makanan dingin karena makanan hangat lebih memiliki kecenderungan membuat Anda merasa mual.

    5. Bawang putih

    Bawang putih dapat membantu mempertahankan sistem imun, oleh sebab itu ia juga termasuk ke dalam makanan yang baik untuk pasien kemoterapi. Anda bisa mengonsumsi bawang putih dalam keadaan mentah ataupun telah dimasak. Keduanya sama baiknya untuk memperbaiki sistem imun pada pasien kemoterapi.

    Bawang putih kaya akan antioksidan yang dapat menstimulasi kemampuan sistem imun memerangi sel-sel kanker.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 16/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan