backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

9 Jenis Makanan untuk Penderita Diare agar Cepat Sembuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/08/2022

    9 Jenis Makanan untuk Penderita Diare agar Cepat Sembuh

    Saat mengalami sakit diare, Anda akan merasakan mulas yang diikuti dorongan kuat untuk buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Tentu Anda ingin bisa cepat sembuh, bukan? Ketahui lebih lanjut makanan terbaik untuk memulihkan kondisi tubuh saat diare.

    Pilihan makanan untuk memulihkan tubuh saat kena diare

    Penyebab diare umumnya yaitu infeksi pada sistem pencernaan akibat kontaminasi makanan yang tidak terjamin kebersihannya.

    Usus yang terinfeksi tidak bisa bekerja optimal untuk menyerap zat gizi dan cairan dari makanan. Akibatnya, sisa makanan yang harus dibuang dalam bentuk feses akan bertekstur cair.

    Sebagai cara mengatasi diare saat di rumah, Anda harus ekstra hati-hati dengan asupan makanan.

    Agar tidak asal-asalan, simak daftar makanan terbaik untuk dikonsumsi saat diare agar cepat sembuh di bawah ini.

    1. Makanan berkuah

    manfaat sup

    Diare rentan membuat tubuh kehilangan banyak cairan karena Anda akan terus-terusan BAB.

    Jika cairan tubuh yang hilang tidak segera diganti, Anda berisiko mengalami kondisi dehidrasi. Dehidrasi akibat diare dapat mengancam nyawa jika terus dibiarkan.

    Untuk menghindari risiko ini, Anda harus memperbanyak minum air. Mengganti cairan tubuh yang hilang paling baik dengan air putih 8 gelas per hari.

    Jangan lupa juga untuk langsung minum segelas air setiap selesai BAB.

    Anda bisa menyelingi minum air putih dengan jenis cairan lain seperti oralit, minuman isotonik, buah kaya air, hingga sup bayam bening.

    Sup ayam dengan wortel dan kentang jadi makanan yang baik untuk dikonsumsi saat diare karena mudah dicerna perut ketimbang makanan padat.

    Makan sup juga bisa mengisi ulang energi sekaligus memenuhi kembali kebutuhan cairan tubuh.

    2. Nasi putih dan bubur

    Saat diare, Anda harus menghindari makanan yang tinggi serat untuk menenangkan usus yang bermasalah.

    Makanan tinggi serat untuk pencernaan akan semakin menyulitkan kerja usus yang terinfeksi sehingga memperburuk gejala diare.

    Serat akan menghasilkan gas ketika diolah oleh bakteri yang hidup dalam usus. Penumpukan gas dalam perut dapat memicu kembung dan buang-buang angin (kentut).

    Pilihlah makanan tinggi karbohidrat tapi rendah serat seperti nasi putih untuk meringankan gejala diare

    Nasi putih mudah dicerna sehingga usus tidak perlu bekerja keras untuk mengolahnya menjadi glukosa (gula darah). Olahan lainnya yang bisa dicoba yaitu nasi tim atau bubur.

    3. Roti tawar atau makanan hambar

    Jangan dulu makan makanan berbumbu atau berempah kuat untuk mencegah gejala diare semakin gawat. 

    Rempah seperti cabe, bawang putih, atau lada dan bumbu penguat rasa seperti garam, lemon, santan, dan cuka dapat semakin mengiritasi perut.

    Nah, jenis makanan yang direkomendasikan untuk penderita diare yaitu yang bercita rasa tawar atau hambar.

    Pilihan terbaik untuk Anda yakni roti tawar putih. Rasa tawar pada roti tidak akan memicu rasa mual ketika dimakan.

    Makanan untuk diare ini juga bertekstur halus dan cepat dicerna sehingga baik untuk sistem pencernaan yang sedang mengalami peradangan.

    4. Buah-buahan

    buah kaya air

    Memang, saat terkena diare, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi banyak makanan yang mengandung serat tinggi. Namun, ada beberapa buah-buahan yang baik untuk diare.

    Dua buah di antaranya yaitu buah pisang dan buah apel. Keduanya memiliki kandungan pektin alias jenis serat larut air yang membantu memadatkan feses.

    Sementara itu, kombinasi karbohidrat dan gula dalam pisang dan apel akan meningkatkan stamina.

    Mengingat diare bisa menimbulkan gejala sering BAB, kedua buah tersebut dapat menjadi solusi untuk mengisi tenaga yang telah terbuang.

    Terlebih lagi, pisang memiliki kandungan kalium yang dapat membantu menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang akibat buang-buang air.

    Agar lebih mudah dicerna perut, makanlah apel atau pisang dalam sajian yang sudah dihaluskan menjadi bubur atau puree.

    5. Wortel, kacang hijau, dan buah bit

    Konsumsi sayuran bisa mengisi ulang zat gizi penting yang hilang saat Anda diare. Beberapa contoh sayuran yang aman dan baik dikonsumsi saat diare yakni wortel, kacang hijau, dan buah bit.

    Ingat, tidak semua sayuran baik untuk orang yang sedang diare. Salah satu pantangan makanan diare adalah sayuran yang bisa menyebabkan perut bergas, seperti brokoli, kembang kol, dan paprika.

    Jenis sayuran ini tergolong tinggi serat yang justru membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Akibatnya, diare terjadi berhari-hari dan sembuh lebih lama. 

    Tips olahan sayur untuk diare

    1. Rebus sayur-sayuran tersebut hingga lunak. 
    2. Buat bubur nasi lalu campurkan dengan cacahan sayuran yang telah direbus.
    3. Olah kacang hijau menjadi bubur manis sebagai camilan sore hari. 
    4. Jangan sajikan menu bubur kacang hijau dengan santan. 
    5. Konsumsi bubur kacang hijau menggunakan mangkuk kecil dengan ¼ – ½ porsi setiap jam.

    6. Makanan tinggi probiotik

    probiotik untuk alergi, probiotik makanan untuk diare

    Makanan sumber probiotik baik dikonsumsi untuk membantu mengatasi gejala diare. Probiotik merupakan bakteri baik yang menyehatkan bagi sistem pencernaan Anda.

    Bakteri yang baik untuk usus dapat dengan cepat menggantikan bakteri baik yang dikeluarkan bersama feses akibat BAB terus-menerus. 

    Selain itu, asupan probiotik memperbaiki fungsi usus dalam menyerap cairan. 

    Contoh makanan probiotik yang baik untuk diare yaitu yoghurt dan tempe. Pilih yoghurt yang rendah gula tanpa tambahan perisa apa pun.

    Pasalnya, pemanis buatan memiliki efek mirip obat pencahar sehingga Anda jadi lebih sering bolak-balik BAB. Alhasil, diare dapat semakin memburuk.

    7. Daging kukus

    Daging merupakan makanan sumber protein yang membantu mengatasi diare.

    Pilihan daging yang bisa Anda jadikan menu makan saat sedang diare yakni daging sapi, daging ayam, atau ikan yang direbus atau kukus.

    Selama diare, jangan olah daging dengan cara digoreng, dipanggang, atau diungkep menggunakan santan dan bumbu rempah.

    Menu makanan tersebut mengandung banyak lemak dan minyak sehingga membuat diare makin parah. 

    Tak hanya itu, makanan berlemak dan berminyak juga memperlambat pengosongan lambung yang membuat Anda mengalami perut kembung.

    Makanan ini juga mengganggu proses penyerapan obat diare oleh tubuh. 

    8. Telur

    manfaat khasiat telur bebek

    Mengonsumsi telur akan membantu memperlambat pergerakan usus dan membantu pasien pulih lebih cepat dari diare. Telur juga cocok sebagai makanan untuk anak menceret.

    Telur yang dimasak pun lebih mudah dicerna meski perut tengah mengalami diare. Jadi, seseorang boleh makan telur rebus saat sedang diare, asalkan tidak alergi telur.

    Memasak telur juga mengurangi kemungkinan infeksi bakteri Salmonella. Protein yang telah dimasak umumnya akan membantu menghindari perut kembung.

    Sebagai makanan untuk diare, Anda sebaiknya memilih olahan telur rebus, telur dadar, atau telur orak-arik.

    9. Oatmeal

    Anda bisa makan oatmeal saat sedang diare. Serat larut dalam oatmeal dapat membantu mengikat feses Anda dan mengurangi frekuensi BAB. 

    Oatmeal sangat ideal sebagai makanan untuk diare dewasa. Tidak hanya karena rasanya yang hambar, tetapi juga kandungan seratnya. 

    Serat larut dalam oatmeal menyerap air di saluran pencernaan Anda untuk membantu menambah kepadatan pada feses dan mencegah komplikasi diare parah.

    Ingatlah bahwa mengonsumsi makanan yang tidak tepat saat diare berisiko memperberat kerja usus yang sedang lemah dan berpotensi semakin mengiritasi usus.

    Makan sembarangan, apalagi yang kebersihannya tidak terjamin, dapat memperparah gejala diare dan memperlambat proses pemulihan tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan