backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bolehkah Minum Bir Kalau Saya Punya Kolesterol Tinggi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    Bolehkah Minum Bir Kalau Saya Punya Kolesterol Tinggi?

    Anda mungkin pernah dengar kalau minum bir dalam batas wajar sebenarnya baik buat kesehatan. Namun, bagaimana jika Anda punya kadar kolesterol tinggi? Apakah minum bir atau minuman beralkohol lainnya bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah? Langsung jawabannya di bawah ini, ya.

    Berapa kadar kolesterol yang tinggi?

    Ketika Anda cek kadar kolesterol, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah kadar kolesterol baik (HDL). Pada orang dewasa, kadar kolesterol baik idealnya berada di atas 60 mg/dL. Sedangkan kadar kolesterol jahat (LDL) Anda sebaiknya di bawah 100 mg/ dL. Yang ketiga yaitu trigliserida. Kadar trigliserida yang normal yaitu di bawah 150 mg/dL.

    Total kolesterol yang normal, yaitu gabungan HDL, LDL, dan trigliserida, seharusnya tidak lebih dari 200 mg/dL. Maka kadar kolesterol di atas 240 mg/dL sudah termasuk kolesterol tinggi.

    Kolesterol yang terlalu tinggi membuat Anda lebih rentan terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

    Bolehkah minum bir kalau punya kolesterol tinggi?

    Bir dibuat dari campuran gandum, ragi, dan tanaman hop yang difermentasi. Proses fermentasi inilah yang menghasilkan alkohol. Bir itu sendiri tidak mengandung kolesterol.

    Akan tetapi, bir tetap mengandung karbohidrat dan alkohol. Dua kandungan ini bisa menyebabkan naiknya kadar trigliserida dalam darah. Sedangkan kadar trigliserida yang tinggi bisa membuat total kolesterol Anda naik. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko berbagai komplikasi kolesterol tinggi seperti penyakit jantung.

    Maka, sebelum Anda mengonsumsi bir sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter Anda makanan dan minuman apa saja yang jadi pantangan kolesterol tinggi dan mana yang masih boleh dikonsumsi secara terbatas.

    Kalau Anda menjalani gaya hidup sehat dan diet kolesterol tinggi secara disiplin, dokter mungkin membolehkan Anda minum bir sewajarnya. Usahakan untuk tidak minum berlebihan. Batasi sampai 350 ml atau satu setengah cangkir saja sekali minum.

    Apakah minum wine bisa bikin kolesterol naik?

    Berbeda dengan bir, wine dibuat dari anggur merah atau putih yang difermentasi. Nah, wine juga tidak mengandung kolesterol. Minuman beralkohol ini justru disebut-sebut sebagai minuman yang paling aman buat orang yang kolesterolnya tinggi.

    Red wine atau anggur merah kaya akan antioksidan dan mengandung senyawa resveratrol yang baik untuk kesehatan jantung. Resveratrol mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sekaligus menurunkan kolesterol jahat (LDL).

    Namun, seperti halnya bir, wine tetap mengandung gula dan alkohol. Keduanya bisa meningkatkan kadar trigliserida dan total kolesterol dalam darah. Sebaiknya batasi konsumsi wine hingga 120-200 ml saja dalam sehari.

    manfaat minum wine

    Bagaimana dengan minuman keras lainnya?

    Minuman keras lain seperti vodka, gin, wiski, dan sake juga tidak mengandung kolesterol. Meski demikian, aturannya sama seperti minum bir dan wine. Kebanyakan dan terlalu sering minum minuman beralkohol tetap bisa membuat kadar kolesterol Anda naik.

    Apalagi saat ini banyak vodka, wiski, atau minuman beralkohol lain yang sudah dicampur perasa dan gula tambahan. Semakin tinggi kadar gulanya, semakin besar pula kemungkinan trigliserida naik. Selain itu, sering mengonsumsi minuman manis juga bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan hingga obesitas. Dua risiko ini tentu akan memengaruhi kadar kolesterol dalam darah.

    Intinya, orang dengan kadar kolesterol tinggi masih boleh mengonsumsi minuman beralkohol. Akan tetapi, ingatlah untuk minum sewajarnya, jangan terlalu sering, dan hindari minuman alkohol yang diberi perasa atau pemanis buatan. Anda juga harus rajin cek kadar kolesterol untuk memantau dan mengendalikan gejalanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan