backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Inilah 7 Penyebab Sering Berkeringat di Kepala dan Wajah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 24/08/2023

    Inilah 7 Penyebab Sering Berkeringat di Kepala dan Wajah

    Badan berkeringat ketika cuaca panas, seusai olahraga, atau karena Anda habis makan pedas tentu wajar. Akan tetapi, bagaimana kalau Anda sering berkeringat, terutama di area wajah dan kepala? Hal ini tentu sangat mengganggu. Lantas, apa penyebab munculnya keringat pada wajah dan bagaimana cara ampuh mengatasinya?

    Berbagai penyebab sering berkeringat di kepala dan wajah

    Penyebab berkeringat berlebihan atau disebut hiperhidrosis sebenarnya belum diketahui secara pasti.

    Namun, hal ini berkaitan dengan respons berlebihan dari kelenjar keringat saat otak mengirimkan sinyal untuk mendinginkan tubuh.

    Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sering berkeringat di kepala dan wajah.

    1. Infeksi

    Sering berkeringat di kepala dan wajah dapat dipengaruhi oleh infeksi, seperti infeksi bakteri, virus, atau parasit. Hal ini biasanya terjadi karena respons imun tubuh terhadap infeksi.

    Saat tubuh berusaha melawan infeksi, suhu tubuh dapat meningkat. Kondisi ini dapat memicu mekanisme tubuh untuk mengatur suhu, termasuk meningkatkan produksi keringat.

    2. Diabetes

    manfaat daun pisang untuk diabetes

    Keringat berlebihan di kepala dan wajah merupakan salah satu gejala seseorang terkena diabetes. Keringat berlebihan bisa menjadi gejala hipoglikemia, yaitu kadar gula darah yang terlalu rendah. 

    Saat kadar gula darah turun drastis, tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres seperti adrenalin. Reaksi ini menyebabkan keringat berlebihan, gemetar, dan gejala lainnya.

    Pada saat diabetes tidak terkontrol, tubuh bisa masuk dalam keadaan ketosis, yaitu kondisi ketika tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi.

    Ketosis dapat menghasilkan bau asam yang khas pada napas dan juga bisa menyebabkan berkeringat lebih banyak.

    3. Menopause

    Salah satu gejala menopause yaitu hot flashes. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi panas yang menjalar dari wajah ke leher dan dada.

    Sensasi panas diikuti oleh keringat berlebihan di seluruh tubuh termasuk kepala dan wajah secara cepat dan tiba-tiba.

    Hot flashes merupakan gejala umum selama periode transisi menuju menopause, termasuk periode premenopause dan menopause itu sendiri.

    Gejala ini terjadi karena perubahan hormon, terutama penurunan hormon estrogen, yang mempengaruhi pengaturan suhu tubuh.

    Setelah hot flashes berakhir, seseorang juga bisa merasa kedinginan karena respons tubuh terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba.

    4. Hipertiroidisme

    Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, terutama hormon tiroksin (T4).

    Mengutip studi dalam jurnal Lancet, Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaturan suhu dan keringat. 

    Akibatnya, orang dengan hipertiroidisme sering berkeringat di kepala dan wajah secara berlebihan, dan memiliki masalah dalam mengatur suhu tubuh mereka.

    Selain berkeringat berlebihan, gejala lain dari hipertiroidisme bisa mencakup peningkatan denyut jantung, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, tremor (gemetar), hingga kelelahan.

    5. Tumor

    Dalam beberapa kasus, tumor dapat menyebabkan keringat berlebihan. Hal ini karena tumor dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur suhu tubuh dan keringat.

    Akibatnya, tumor ini dapat menyebabkan gangguan dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh dan mengakibatkan keringat berlebihan.

    Beberapa jenis kanker yang bisa menyebabkan gejala ini yaitu tumor feokromositoma, tumor karsinoid, dan limfoma.

    6. Obesitas

    obesitas merupakan faktor risiko asam lambung naik

    Obesitas dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami keringat berlebihan, terutama di area tertentu pada tubuh, seperti keringat di wajah dan kepala.

    Orang dengan obesitas cenderung memiliki lebih banyak lapisan lemak di bawah kulit yang dapat mengakibatkan peningkatan penumpukan panas di tubuh. 

    Kondisi ini dapat memicu respons tubuh untuk mengatur suhu dengan cara mengeluarkan lebih banyak keringat. Orang obesitas juga memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi.

    Maka dari itu, tubuh mereka mungkin lebih aktif dalam menghasilkan panas, yang dapat mengakibatkan keringat berlebihan.

    7. Cedera kepala

    Sering mengeluarkan keringat di wajah juga dapat disebabkan karena cedera kepala. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh termasuk mekanisme pengaturan suhu dan keringat. 

    Cedera kepala bisa menimbulkan komplikasi gangguan sistem saraf, infeksi, atau pengaruh obat-obatan selama atau setelah perawatan.

    Sebenarnya ada lebih banyak lagi kondisi yang menyebabkan sering berkeringat di kepala dan wajah, seperti:

    • faktor genetik,
    • konsumsi obat-obatan tertentu,
    • penyakit Parkinson,
    • penggunaan narkoba,
    • konsumsi alkohol,
    • trauma kepala, 
    • gangguan sel darah, dan
    • penyakit kulit.

    Cara mengatasi sering berkeringat di kepala dan wajah

    Penanganan sering berkeringat di kepala dan wajah dilakukan berdasarkan penyebabnya.

    Dokter mungkin akan mencari tahu terlebih dulu apa yang menyebabkan hiperhidrosis kemudian menangani masalah utamanya.

    Jika penyebabnya karena infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik sebagai pengobatan. 

    Selain itu, Anda bisa melakukan beberapa cara mengurangi keringat berlebih di wajah dan kepala berikut ini.

    • Pilih pakaian yang terbuat dari bahan lembut, ringan, dan dapat menyerap keringat. Anda dapat menggunakan bahan katun atau linen.
    • Hindari pakaian berbahan sintetis yang menyebabkan panas berlebih. Hindari juga pakaian berlapis yang membuat Anda mudah mengeluarkan keringat.
    • Jangan makanan pedas, beralkohol, dan berkafein yang dapat memicu keringat berlebih pada wajah.
    • Hindari paparan sinar matahari berlebihan. Gunakan topi atau penutup kepala saat beraktivitas di luar ruangan sebagai cara mengatasi keringat berlebih pada wajah.
    • Kelola stres berlebihan dan kecemasan yang bisa memicu keringat berlebih.
    • Gunakan krim wajah berdasarkan resep dokter. Biasanya obat ini mengandung antiperspirant untuk menghalau keringat berlebih pada wajah dan kepala.
    • Dokter juga mungkin menyarankan suntik botulinum-toxin A (botoks). mengobati keringat berlebih.

    Dalam kasus tertentu, Anda mungkin harus menjalani operasi. Operasi bertujuan mengangkat kelenjar keringat yang ada di wajah, kepala, atau leher.

    Namun, tindakan ini tidak akan dianjurkan dokter kecuali kalau sudah tidak ada obat-obatan yang mengatasi keringat berlebih.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 24/08/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan