backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Infeksi Jamur pada Ketiak dan Cara Mengobatinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/03/2022

    Penyebab Infeksi Jamur pada Ketiak dan Cara Mengobatinya

    Rasa gatal tak tertahankan pada ketiak tentu bikin Anda tidak nyaman saat beraktivitas, terlebih ketika harus menggaruknya di tempat umum. Namun, hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi gejala dari infeksi jamur di ketiak. 

    Penyebab infeksi jamur di ketiak

    Kulit manusia yang tampak bersih mengilap pada dasarnya menampung sekumpulan bakteri dan jamur mikro yang hidup saling bergantungan. 

    Namun terkadang, koloni mikrobiota ini dapat menyebabkan infeksi apabila berkembang biak secara berlebihan pada permukaan kulit.

    Beberapa contoh yang Anda kenali, seperti  ketombe dan beberapa jenis jerawat di punggung.

    Infeksi jamur pada area ketiak lebih umum disebabkan oleh Candida, yakni sejenis jamur bisa menimbulkan infeksi pada kulit.

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention, terdapat lebih dari 150 spesies Candida, di mana spesies Candida albicans (C. albicans) yang paling sering menimbulkan infeksi jamur.

    Jenis Candida lain yang dapat menyebabkan infeksi, termasuk C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. guilliermondii.

    Nah, infeksi Candida paling sering muncul pada daerah kulit yang memiliki lipatan dan lembap, misalnya ketiak dan daerah pangkal paha. 

    Hal ini pun juga sering terjadi pada lipatan tubuh orang obesitas atau wanita berpayudara besar. Sementara pada bayi, infeksi jamur umumnya menyebabkan ruam popok.

    Infeksi jamur di ketiak bisa memburuk kondisinya saat udara terasa lebih panas dan lembap.

    Kondisi ini juga bisa diperparah oleh faktor-faktor lain, seperti mengenakan pakaian yang terlalu sempit, kurangnya sirkulasi udara ke ketiak, dan gesekan antara lipatan kulit.

    Hal ini pada dasarnya membuat keringat berkumpul pada ketiak dan lipatan kulit sehingga menjadi lingkungan yang ideal untuk jamur bertumbuh pesat.

    Gejala-gejala infeksi jamur ketiak

    mengatasi ketiak hitam

    Secara umum, infeksi jamur di ketiak dan bagian tubuh lainnya akan menimbulkan gejala yang tidak berbeda jauh. 

    Berikut sejumlah gejala infeksi jamur pada kulit yang perlu Anda perhatikan.

    • Rasa gatal yang cukup parah dan menyebar.
    • Ruam merah meradang yang terpisah oleh garis putih dan bintil-bintil kecil di sekitarnya.
    • Tekstur kulit tampak kering, berkerak, dan bengkak.
    • Bau tak sedap yang berbeda dari bau badan biasanya.

    Cara mengatasi infeksi jamur di ketiak

    salep antijamur

    Untuk menangani infeksi jamur di ketiak, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur yang tersedia bebas tanpa resep dokter di apotek.

    Krim atau salep antijamur yang umumnya mengandung klotrimazol (clotrimazole). Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan mencegah pertumbuhan jamur kembali.

    Anda perlu menggunakan obat jamur kulit ini dengan mengoleskan sebanyak tiga kali sehari atau ikuti anjuran pakai pada area ketiak yang terkena infeksi jamur.

    Pengobatan umumnya perlu Anda lakukan selama dua minggu atau lebih hingga gejalanya membaik dan infeksi tidak datang kembali.

    Di samping ampuh mengatasi infeksi jamur pada ketiak, obat klotrimazol juga efektif untuk mengobati panu, kurap, maupun kutu air.

    Langkah pencegahan infeksi jamur pada kulit

    Selain pengobatan dengan obat antijamur, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan tubuh, termasuk ketiak agar infeksi jamur tidak datang kembali

    Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga agar ketiak tetap bersih dan tidak lembap.

    • Bersihkan dengan air dan keringkan area ketiak yang berjamur sebelum mengoleskan krim atau salep antijamur.
    • Jaga bagian ketiak dan lipatan tubuh yang rentan infeksi agar tetap kering dan bersih.
    • Selalu mandi dan keringkan tubuh secara menyeluruh setelah beraktivitas, terutama ketika berkeringat berlebihan.
    • Sebaiknya mandi dengan menggunakan sabun antibakteri seperti triclosan.
    • Hindari berbagi pakaian, handuk, atau barang-barang pribadi dengan orang lain untuk mencegah penularan jamur.
    • Kenakan kaus katun yang menyerap keringat dan longgar yang memberikan banyak udara sehingga mencegah kelembapan berlebihan pada kulit.
    • Ganti pakaian secara teratur terutama saat cuaca panas dan tubuh lebih berkeringat.
    • Gunakan pakaian tanpa lengan untuk sementara waktu bila memungkinkan.

    Meski begitu, Anda perlu mengunjungi dokter spesialis kulit bila infeksi jamur di ketiak tidak membaik dalam 1–2 minggu atau memunculkan gejala yang makin parah. 

    Infeksi jamur ini juga bisa berkembang menjadi penyakit infeksi yang parah hingga menyebabkan benjolan merah berisi cairan yang disebut pustula

    Jika Anda mengalaminya, sebaiknya segera lakukan pengobatan medis untuk mencegah ketidaknyamanan dan komplikasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan