backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

11

Tanya Dokter
Simpan

8 Gejala Sakit Perut yang Membutuhkan Perawatan Medis

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    8 Gejala Sakit Perut yang Membutuhkan Perawatan Medis

    Anda mungkin sering mengalami gejala sakit perut. Namun, keluhan ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Ada banyak penyakit berbahaya yang ditandai dengan sakit perut.

    Untuk itu, Anda perlu tahu seperti apa tanda sakit perut yang perlu ditangani oleh dokter.

    Kenali gejala sakit perut pertanda penyakit serius

    Ada banyak organ vital yang berada di sekitar perut Anda. Mulai dari lambung, usus, kantong empedu, dan lain-lain. 

    Bila organ tersebut mengalami gangguan atau kerusakan sehingga tidak dapat bekerja dengan normal, pasti akan menimbulkan rasa sakit pada perut Anda. 

    Jika Anda mengalami sakit perut disertai gejala lain seperti di bawah ini, segera periksa ke dokter.

    1. Sakit perut atas disertai nyeri punggung atas

    penyakit empedu pada anak

    Nyeri perut bagian atas sekaligus punggung atas atau sekitar bahu selama beberapa jam, dan diikuti kembung bisa merujuk pada penyakit batu empedu.

    Kemungkinan batu empedu semakin besar jika mengalami gejala seperti nyeri perut, mual, dan tubuh atau mata jadi berwarna kekuningan. 

    Dalam hal ini, jumlah kolesterol yang sangat banyak akan menumpuk di dalam empedu. Kolesterol akan menggumpal, memblokir saluran empedu, dan membentuk batu empedu.

    Batu ini nantinya menimbulkan komplikasi berupa pankreatitis atau radang pankreas.

    Penyakit ini tidak bisa dideteksi lebih awal tanpa pemeriksaan fisik dari dokter. Jadi, saat gejala muncul kemungkinan batu empedu sudah menghalangi saluran empedu. 

    2. Nyeri perut kanan bawah dan semakin nyeri saat berjalan, batuk, dan bersin

    Gejala awal sakit perut ini muncul di bagian atas. Namun, ketika Anda bergerak, rasa sakit malah berubah di bagian kanan bawah, bahkan bisa menjalar ke punggung dan dubur.

    Rasa sakit ini semakin hebat jika Anda bergerak secara tiba-tiba.

    Apabila Anda juga merasakan pembengkakan pada perut, demam, mual dan muntah, serta gangguan pencernaan lainnya, ada kemungkinan besar Anda mengalami radang usus buntu.

    Bila makanan yang Anda konsumsi tidak sehat dan melukai usus buntu, organ ini bisa meradang. Terkadang, dinding usus buntu bisa dipenuhi nanah akibat peradangan. 

    Jika tidak segera mendapat perawatan, usus buntu bisa pecah dan menyebarkan infeksi ke rongga perut dan menyebabkan komplikasi.

    3. Sakit perut disertai muntah berwarna kuning atau hijau

    Sakit perut akibat gastritis bisa muncul di bagian atas tengah atau kiri atas. Rasa sakitnya bahkan menusuk hingga ke belakang sehingga punggung juga terasa sakit.

    Gejala lainya, yakni adalah demam, detak jantung cepat, dan sesak napas serta nyeri dada jika kondisi sudah parah.

    Penyakit umumnya ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) pada lapisan lambung Anda.  

    Selain gejala di atas, gastritis memicu muntah berwarna kehijauan, kekuningan, atau muntah darah. Gastritis yang memicu muntah menguning ini muncul akibat naiknya cairan empedu ke kerongkongan.

    Cairan empedu memiliki warna hijau atau kuning dan bercampur dengan muntah saat naik ke kerongkongan.

    4. Nyeri perut disertai diare dan BAB berdarah

    gastroenteritis

    Jika Anda sakit perut yang ditandai dengan diare, BAB berdarah, muntah, dan tidak nafsu makan, Anda bisa jadi mengalami gastroenteritis atau flu perut.

    Kondisi ini muncul akibat infeksi dari beberapa jenis mikroorganisme, seperti rotavirus, norovirus, bakteri Salmonella, dan parasit giardia. Penyakit ini disebut dengan gastroenteritis. 

    Tak hanya itu, gejala sakit perut ini juga bisa menandakan adanya kanker lambung. Rasa sakitnya berlangsung terus-menerus, bahkan lebih dari dua minggu.

    Anda juga akan merasakan adanya tekanan pada perut yang membuat Anda terasa begah atau kembung. Ini menyebabkan nafsu makan menjadi berkurang.

    Gejala kanker perut lainnya mungkin akan bermunculan, seperti muntah darah atau bahkan feses berdarah. Bila Anda merasakan gejala ini sebaiknya segera periksa ke dokter.

    5. Sakit perut bagian bawah disertai diare, sembelit, dan muntah

    Jika Anda merasakan sakit perut yang diikuti dengan diare, sembelit, dan muntah yang datang dan pergi sepanjang waktu, ini bisa jadi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS)

    IBS merupakan masalah pencernaan seumur hidup. International Foundation for Gastrointestinal Disorders menyatakan bahwa IBS muncul akibat adanya gangguan pada otak yang mengatur kinerja usus. 

    Kondisi tersebut membuat gerakan makanan di dalam usus dan respons usus terhadap rasa sakit terganggu. 

    Tidak hanya itu, perubahan jenis dan atau jumlah bakteri di usus atau mikrobiota usus juga memicu sindrom iritasi usus.

    Pasalnya, bakteri ini juga mengatur fungsi usus, termasuk gerakan dan respon terhadap rasa sakit yang muncul.

    6. Nyeri perut bawah yang tajam dan merambat ke punggung

    Sakit perut yang menjalar hingga ke punggung ini merupakan gejala khas ketika Anda mengalami batu ginjal yang sudah membesar. 

    Batu ginjal ini terbentuk akibat zat sisa di dalam tubuh yang terlalu banyak, tetapi jumlah cairan tubuh terlalu sedikit.

    Batu ginjal yang terbentuk mungkin hanya berada di dalam ginjal atau berjalan menuju saluran kemih, bahkan keluar melalui urine tanpa rasa sakit. 

    Akan tetapi, batu yang tidak bergerak membuat pengeluaran urine tersendat dan menumpuk saluran kemih. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit.

    Selain sakit perut, gejala lain yang bisa timbul, yaitu:

  • urine berdarah,
  • mual dan muntah,
  • demam dan menggigil,
  • nyeri saat buang air kecil, dan
  • urine berbau atau tampak keruh.
  • 7. Sakit perut menahun disertai pendarahan dari vagina dan feses

    Gejala sakit perut ini bisa jadi menandakan adanya endometriosis atau sel lapisan rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim. Area yang sering dijumpai endometriosis, yaitu:

    • ovarium,
    • tuba falopi,
    • permukaan luar rahim, dan
    • jaringan yang menahan rahim agar tetap berada di tempatnya.

    Kondisi ini juga membuat Anda sering mengalami perdarahan pada vagina di luar jadwal menstruasi Anda.

    Darah haid yang keluar sangat deras. Tak jarang, perdarahan ini juga Anda temukan saat buang air besar.

    Endometriosis ini juga ditandai dengan adanya diare, sembelit, atau kembung, terutama saat haid. 

    Mengutip studi terbitan jurnal Obstetrics and Gynecology Clinics of North America (2012), endometriosis bisa memicu infertilitas akibat perubahan bentuk panggul dan organ reproduksi sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur. 

    8. Nyeri perut bagian kiri bawah dan sembelit

    Divertikulitis

    Usus besar memiliki kantong-kantong yang disebut dengan divertikula.

    Peradangan divertikula atau divertikulitis memicu gejala sakit perut di bagian kiri bawah dan semakin nyeri ketika Anda bergerak.

    Selain itu, gejala ini sering diikuti demam menggigil, perut kembung, keluar darah dari anus, serta mual dan muntah sehingga nafsu makan berkurang.

    Keluhan ini berlangsung selama beberapa jam, bahkan bertahan hingga satu minggu atau lebih.

    Kondisi ini menyebabkan kantong usus besar mengalami tekanan dan lambat laun membentuk titik-titik yang meradang.

    Kemungkinan juga, titik-titik pada kantong usus bisa meradang akibat adanya bakteri.

    Penyebab divertikulitis tidak diketahui secara pasti. Namun, para dokter yakin bahwa kurang mengonsumsi makanan berserat bisa jadi penyebabnya.

    Tanpa asupan serat, usus besar harus bekerja lebih keras untuk mendorong feses keluar.

    Gejala sakit perut umumnya menandakan masalah pada sistem pencernaan. Namun, masal organ lain yang terletak di perut juga menimbulkan rasa sakit pada bagian perut.

    Jika nyeri terus berlangsung selama berhari-hari, tidak kunjung mereda, dan rasa sakit tak tertahankan, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan