backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

10 Ciri-Ciri Penyakit Lupus Pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

10 Ciri-Ciri Penyakit Lupus Pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

Meskipun lupus termasuk penyakit yang dapat menyerang semua jenis kelamin, tetapi 90% pasien lupus adalah wanita. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sendiri. Berikut adalah beberapa ciri penyakit lupus pada wanita yang perlu diketahui.

Ciri-ciri penyakit lupus pada wanita

Lupus adalah penyakit autoimun yang terjadi karena sistem kekebalan yang biasanya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit justru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. 

Akibatnya, lupus dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada berbagai organ dan sistem dalam tubuh.

Pada wanita, lupus lebih umum dibandingkan pria. Dikutip dari Lupus Foundation sekitar 90% dari kasus lupus terjadi pada wanita, terutama yang berusia antara 15 hingga 44 tahun. 

Penyebab penyakit lupus pada wanita tidak sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, hormonal, dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Semakin cepat penyakit ini dideteksi, berbagai gejalanya bisa ditangani sedini dan seefektif mungkin. 

Namun, lupus terkadang sulit untuk didiagnosis karena tanda dan gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain. Berikut berbagai gejala lupus yang patut diwaspadai.

1. Ruam di wajah yang mirip kupu-kupu

ruam kulit hiv

Ciri penyakit lupus pada wanita yang pertama dan sangat khas adalah ruam kulit di wajah. Biasanya, ruam akan muncul layaknya kupu-kupu, memanjang dari tulang hidung, kedua pipi, hingga tulang rahang. 

Jenis ruam seperti ini disebut sebagai butterfly rash. Biasanya hal ini terjadi karena kulit mengalami sensitivitas terhadap cahaya.

2. Nyeri otot dan sendi

Rasa nyeri pada otot dan sendi biasanya muncul di pagi hari saat bangun tidur. Selain nyeri, sendi juga mengalami pembengkakan dan terasa kaku di bagian pergelangan tangan, buku-buku jari, dan jari-jari. 

Nyeri sendi pada lupus umumnya hanya muncul di satu sisi tangan saja. Selain itu, pembengkakan dan rasa nyeri ini cenderung datang dan pergi, tidak bertambah parah dari hari ke hari seperti rematik.

3. Nyeri dada

Ciri penyakit lupus pada wanita lainnya berupa nyeri dada. Pasalnya, lupus  dapat memicu peradangan pada selaput yang melapisi paru-paru dan jantung. 

Hal ini dapat menyebabkan pleuritis atau pleurisy ketika mempengaruhi paru-paru, dan perikarditis ketika mempengaruhi jantung. Akibatnya, orang yang mengidap lupus akan merasakan nyeri dada dan sesak napas.

4. Mudah lelah

Lupus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada sel-sel darah. Kondisi ini bisa menyebabkan jumlah sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit rendah, hingga mengakibatkan anemia.

Akibatnya, tubuh menjadi mudah lelah dan kurang bergairah. Tak hanya itu, tubuh yang terserang lupus juga lebih mudah lelah karena berbagai organ tubuh mulai terganggu fungsinya.

5. Masalah pada ginjal

Ciri penyakit lupus pada wanita maupun pria selanjutnya yaitu munculnya masalah pada ginjal. Kondisi ini juga disebut dengan lupus nefritis. 

Dikutip dari Mayo Clinic, hal ini terjadi ketika sel darah putih menyerang organ ginjal sehingga menimbulkan peradangan hingga kerusakan ginjal. Kondisi ini ditandai dengan kenaikan berat badan, pembengkakan, dan penurunan fungsi ginjal.

6. Gangguan mental dan fungsi otak

gejala lupus pada wanita

Gangguan mental dan fungsi otak juga merupakan salah satu ciri penyakit lupus pada wanita. Kondisi ini mengakibatkan berbagai masalah mental seperti depresi, cemas, hingga rasa takut.

Tak hanya itu, lupus juga bisa menyerang otak yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi kejang dan kehilangan ingatan untuk sementara. 

7. Demam

Sering mengalami demam adalah salah satu ciri penyakit lupus pada wanita. Demam ringan hingga sedang (biasanya sekitar 37,5 – 38 derajat Celcius) muncul tanpa penyebab yang jelas.

Demam ini bisa datang dan pergi, dan sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti kelelahan, nyeri sendi, dan ruam kulit. Ini terjadi karena respons inflamasi dapat menyebabkan suhu tubuh naik dan menghasilkan gejala demam.

8. Berat badan turun secara tiba-tiba

Penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas bisa menjadi ciri penyakit lupus pada wanita. 

Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu yang akhirnya memengaruhi tiroid dan hormon tertentu. Akibatnya, Anda bisa kehilangan berat badan sebanyak beberapa kilogram tanpa alasan yang jelas.

9. Rambut yang menipis

Penipisan rambut menjadi salah satu gejala lupus pada wanita akibat peradangan di kulit kepala. Biasanya hal ini juga disebabkan oleh kadar tiroid yang terlalu rendah atau disebut juga hipotiroidisme.

Akibatnya, kerontokan mulai terjadi secara perlahan. Selain itu, rambut juga biasanya menjadi lebih rapuh dan mudah patah.

10. Ulkus di mulut

Ulkus di mulut adalah salah satu  ciri penyakit lupus pada wanita, dan bisa menjadi salah satu tanda awal penyakit ini. Luka ini tak selalu mengakibatkan nyeri, tapi bisa juga ditandai dengan kondisi mulut yang kering.

Ulkus mulut pada lupus biasanya muncul di bagian dalam bibir, langit-langit mulut, gusi, atau lidah, dan bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat makan atau berbicara. 

Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami semua gejala lupus di atas. Bisa jadi, beberapa orang hanya mengalami satu atau dua gejala. Itu sebabnya sulit menjadikan gejala-gejala ini sebagai acuan mutlak.

Berapa lama orang yang terkena lupus bisa bertahan hidup?

Angka harapan hidup bagi orang dengan lupus telah meningkat secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, berkat kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan. Dengan pengobatan yang tepat dan ketat, 80 – 90% penderita lupus dapat hidup normal dan memperpanjang angka harapan hidup.

Kapan perlu ke dokter?

Jika Anda menduga memiliki lupus atau jika Anda sudah didiagnosis dengan lupus dan mengalami gejala baru atau yang memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Berikut adalah situasi di mana Anda harus mempertimbangkan untuk mengunjungi dokter terkait lupus.

  • Meningkatkan keparahan gejala.
  • Mengalami bengkak di kaki atau pergelangan kaki, perubahan warna urine, atau peningkatan tekanan darah.
  • Mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, kebingungan, sakit kepala yang parah, kejang, atau gejala neurologis lainnya.
  • Mengalami gejala lain yang tidak biasa atau mengganggu yang tidak disebutkan di atas, atau jika Anda merasa khawatir tentang kondisi Anda, jangan ragu untuk mencari konsulrasi medis.

Pengobatan lupus pada wanita

lebih bagus obat sirup atau tablet

Belum ada pengobatan untuk menyembuhkan lupus. Pengobatan lupus pada wanita maupun pria, berfokus pada mengelola gejala, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut.

Karena lupus adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh, pengobatan bisa bervariasi tergantung pada gejala dan komplikasi lupus yang dialami. 

Berikut obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk pengidap lupus.

  • Obat-obatan Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS/NSAIDs). Obat-obatan seperti ibuprofen atau naproxen digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri, terutama untuk gejala seperti nyeri sendi dan demam.
  • Kortikosteroid. Obat-obatan seperti prednison dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang lebih parah dan menekan sistem kekebalan tubuh. Dosis dan durasi pemakaian kortikosteroid bervariasi tergantung pada keparahan gejala.
  • Antimalaria. Hydroxychloroquine adalah obat antimalaria yang sering digunakan dalam pengobatan lupus. Obat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah flare-up, serta bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan sendi.
  • Imunosupresan. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti azathioprine, methotrexate, atau mycophenolate mofetil, mungkin digunakan untuk mengobati gejala yang lebih parah atau mengurangi dosis kortikosteroid. Ini sering digunakan pada kasus lupus yang mempengaruhi organ dalam seperti ginjal.
  • Antikoagulan. Pembekuan darah menjadi salah satu gejala lupus yang bisa mengancam jiwa. Untuk itu, dokter biasanya akan meresepkan obat antikoagulan untuk membantu mengencerkan darah. Obat antikoagulan yang sering digunakan, yaitu aspirin dosis rendah, heparin (Calciparine®, Liquaemin®), dan warfarin (Coumadin®).

Nah, itu tadi berbagai informasi seputar penyakit lupus pada wanita. 

Meski belum ada pengobatan untuk menyembuhkan, tetapi dengan perawatan yang tepat dan pola hidup yang sesuai, banyak pasien lupus wanita dapat menjalani kehidupan yang normal.

Oleh karena itu, jika Anda menduga memiliki penyakit lupus, jangan ragu konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa menentukan rencana perawatan sesuai dengan kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan