Sementara itu, sekitar 56% di antaranya menggunakan bantuan obat pencahar.
5. Perubahan suasana hati yang drastis
Sering kali, anoreksia juga muncul bersamaan dengan gejala gangguan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, perfeksionisme, dan dorongan melakukan hal secara impulsif.
Kurangnya asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh memberikan pengaruh pada keseimbangan berbagai hormon tubuh, termasuk serotonin, dopamin, oksitosin, dan kortisol.
Hormon-hormon tersebut sangat berperan dalam mengatur suasana hati, perilaku, dan nafsu makan. Bila hormon tidak seimbang, muncullah berbagai masalah emosional.
Orang yang mengalaminya menjadi lebih sensitif terhadap kritik dan kegagalan serta lebih mudah sedih dan putus asa.
6. Melakukan olahraga berlebihan
Gejala lainnya dari anoreksia nervosa yaitu kecenderungan untuk berolahraga secara berlebihan. Bukan sekadar giat berolahraga, rutinitas ini bisa menjadi ekstrem hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Agar berat badan tetap terjaga, mereka senang memilih olahraga dengan intensitas tinggi, terutama bila ada iming-iming bisa membakar banyak kalori.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar