backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

9

Tanya Dokter
Simpan

8 Cara Mudah Mengatasi Turun Peranakan, dari Alami Sampai Medis

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    8 Cara Mudah Mengatasi Turun Peranakan, dari Alami Sampai Medis

    Turun peranakan atau prolaps uteri bisa terjadi pada setiap wanita dan Anda memerlukan cara mengatasi agar kondisi bisa pulih. Ada beragam perawatan untuk mengatasi turun peranakan yang bisa Anda lakukan, mulai dari langkah alami sampai prosedur medis. 

    Cara mengatasi turun peranakan secara medis dan alami

    rahim terbalik

    Turun peranakan adalah kondisi ketika rahim melorot turun ke saluran vagina karena otot-otot panggul yang menahan rahim melemah. 

    Gejala turun peranakan atau prolaps uteri umumnya adalah merasa seperti ada tonjolan atau sensasi mengganjal dalam vagina. 

    Sebelum mencoba perawatan turun peranakan, sebaiknya Anda perhatikan dulu seberapa parah gejalanya. 

    Pada dasarnya, pengobatan dan perawatan turun peranakan tergantung pada seberapa parah kondisi.

    Untuk lebih jelasnya, berikut cara mengatasi turun peranakan mulai dari alami sampai medis.

    1. Senam Kegel

    Untuk mengatasi rahim yang turun, Anda bisa melakukan perawatan sendiri di rumah, terutama bila prolaps uteri tidak ada gejala atau hanya gejala ringan.

    Mengutip dari Mayo Clinic, Anda bisa melakukan latihan Kegel untuk memperkuat otot panggul.

    Senam Kegel membantu menguatkan otot-otot panggul yang lemah. Semakin kuat otot panggul, Anda bisa terhindar dari rahim yang semakin turun. 

    Gejala turun peranakan yang mengganggu juga dapat berkurang secara perlahan. Alhasil, Anda dapat beraktivitas dengan lebih nyaman seperti sebelumnya.

    Sebagai permulaan mengatasi turun peranakan, coba kencangkan otot-otot dasar panggul seperti sedang menahan buang air kecil

    Tahan posisi ini selama lima detik, lalu rilekskan kembali otot-otot panggul selama lima detik.

    Anda mungkin merasa canggung atau sulit melakukan senam Kegel ini di awal. 

    Namun, jika sudah mulai terbiasa, Anda bisa melakukan senam Kegel selama 10 detik saat mengencangkan dan merilekskan otot-otot panggul. 

    Ulangi cara ini sebanyak tiga set supaya kekuatan otot panggul Anda semakin optimal.

    2. Memakai pessary vagina

    pessary vagina

    Ini adalah alat berbentuk bulat seperti donat dan berbahan karet atau plastik yang disimpan di bawah rahim.

    Alat ini berfungsi untuk menopang rahim agar tetap berada di tempat sehingga menjadi salah satu cara mengatasi turun peranakan.

    Mengutip dari University of Michigan Health, dokter akan memasang alat ini saat Anda konsultasi ke dokter.

    Nantinya, dokter akan mengajari Anda cara melepas, memasang, dan membersihkannya kembali.

    Anda bisa melepas alat ini saat akan berhubungan seksual dengan pasangan dan membersihkannya sebelum memasang kembali.

    3. Banyak minum air putih

    Minum air putih bisa menjadi salah satu cara mengatasi turun peranakan yang paling mudah, murah, dan efektif.

    Minum air putih yang cukup setiap hari dapat membantu mencegah sembelit. Saat terkena sembelit, Anda biasanya akan lebih susah mengejan saat buang air besar. 

    Tekanan dari proses mengejan inilah yang bisa melemahkan otot panggul dan memperburuk gejala turun peranakan.

    Dengan banyak minum, feses akan menjadi lebih lunak dan lebih mudah turun ke saluran pembuangan. 

    Buang air besar menjadi lebih lancar dan membantu meringankan gejala turun peranakan.

    4. Hindari mengangkat barang berat atau menggendong anak

    Menggendong anak atau cucu yang masih balita mungkin bisa memberikan kebahagiaan tersendiri. 

    Namun, jika Anda memiliki masalah turun peranakan, ada baiknya hindari dulu hal ini sebagai cara mengatasi prolaps uteri atau rahim turun.

    Walau berat anak atau cucu cenderung ringan, tekanan dari berat badan anak dapat menekan otot-otot dasar panggul

    Apalagi jika Anda sampai harus memindahkan atau mengangkat barang berat sendirian.

    Tidak hanya dari benda yang berat, Anda juga sebaiknya tidak berdiri terlalu lama

    Sebagian wanita cenderung merasakan lebih banyak tekanan pada otot panggulnya saat ia berdiri terlalu lama.

    6. Jaga berat badan tetap sehat

    perbedaan overweight dan obesitas

    Wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas cenderung berisiko mengalami turun peranakan daripada wanita yang berat badannya normal. 

    Oleh itu, sebaiknya jaga berat badan tetap ideal dengan mengatur pola makan dan olahraga. Ini bertujuan untuk mengurangi gejala turun peranakan yang Anda rasakan.

    7. Operasi perbaikan jaringan dasar panggul

    Bila kasus turun peranakan cukup parah, dokter akan menyarankan prosedur operasi sebagai cara mengatasi prolaps uteri.

    Pembedahan ini bisa melibatkan perbaikan jaringan dasar panggul yang lemah.

    Umumnya, dokter akan melakukan operasi ini lewat vagina, tetapi tidak menutup kemungkinan juga lewat perut. 

    Dokter bedah mungkin akan mencangkok jaringan Anda sendiri ke dasar panggul yang lemah, kemudian menopang organ panggul.

    8. Histerektomi

    Prosedur ini adalah pengangkatan rahim yang dokter rekomendasikan dalam kasus tertentu. 

    Histerektomi termasuk operasi besar dan pengangkatan rahim membuat Anda tidak bisa hamil lagi.

    Mengingat risikonya cukup besar, dokter melakukan tindakan ini ketika kondisi turun peranakan Anda memang sudah sangat gawat.

    Perawatan dan cara mengatasi turun peranakan di atas punya efek yang berbeda-beda dan bisa disesuaikan dengan tingkat keparahan. 

    Namun, pada kasus prolaps uteri yang parah dan Anda mengalami obesitas, rahim turun bisa terjadi lagi. Umumnya ini berisiko terjadi pada wanita lebih muda dengan usia kurang dari 60 tahun.

    Dokter akan menyesuaikan penanganan untuk mengatasi turun peranakan sesuai dengan kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan