backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Pilihan Pengobatan untuk Binge Eating Disorder

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 21/11/2022

    5 Pilihan Pengobatan untuk Binge Eating Disorder

    Binge eating disorder merupakan salah satu bentuk gangguan makan yang serius. Bila dibiarkan, gangguan makan ini dapat menimbulkan masalah lebih lanjut pada fisik dan mental pengidapnya. Kendati demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi binge eating disorder.

    Pilihan pengobatan untuk mengatasi binge eating disorder

    terapi ke psikolog

    Tanda binge eating disorder yang paling umum ialah perilaku makan dalam porsi yang besar dan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri.

    Perawatan dan pengobatan untuk mengatasi binge eating disorder tergantung pada penyebab gangguan makan ini dan tingkat keparahannya.

    Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dilakukan. Beberapa orang mungkin membutuhkan satu jenis pengobatan saja, sementara yang lain harus mencoba kombinasi terapi yang berbeda sampai mereka merasa cocok.

    Terapis atau seorang profesional medis akan memberikan saran perawatan atau terapi yang paling sesuai dengan Anda. Berikut beberapa pilihan cara untuk mengatasi binge eating disorder.

    1. Cognitive behavioral therapy/terapi kognitif dan perilaku (CBT)

    Terapi kognitif dan perilaku (CBT) membantu pasien dalam mengatasi isu-isu yang mengakibatkan ia mengalami episode binge eating.

    Metode ini juga membantu pasien mengambil kembali kontrol atas dirinya  dan membiasakannya untuk makan secara teratur.

    CBT bekerja dengan melihat hubungan antara pikiran negatif dengan perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan makanan, bentuk tubuh, dan berat badan.

    Begitu penyebab emosi negatif dan pola telah diketahui, strategi perawatan selanjutnya dapat direncanakan.

    Strategi ini pada akhirnya akan membantu Anda dalam:

    • menetapkan tujuan,
    • memantau diri,
    • membentuk pola makan yang rutin,
    • mengubah pemikiran tentang tubuh sendiri, serta
    • mendorong kebiasaan pengendalian berat badan yang sehat.

    2. Interpersonal psychotherapy/terapi interpersonal (IPT)

    Jika perawatan sebelumnya bertujuan untuk mengatasi pikiran negatif yang dimiliki klien, IPT lebih berfokus pada bagaimana hubungan pasien dengan orang lain memengaruhi kondisinya.

    Terapi ini didasari dengan keyakinan bahwa gejala psikologis, seperti perubahan kebiasaan makan pada seseorang, sering kali adalah respons dari pendapat orang lain terhadap dirinya.

    Gejala tersebut juga bisa memengaruhi cara pasien dalam berinteraksi dengan orang lain.

    Terapi dapat dilakukan secara berkelompok atau secara langsung dengan terapis, dan terkadang dikombinasikan dengan CBT.

    IPT memiliki efek positif jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengurangi binge eating maupun gangguan makan lainnya, termasuk bulimia dan anoreksia nervosa. Cara ini mungkin juga efektif untuk mengatasi binge eating yang lebih parah.

    3. Dialectical behavior therapy/terapi perilaku dialektika (DBT)

    kapan harus ke psikolog
    Sumber: Psykologvejen

    Dialectical behavior therapy (DBT) sebenarnya hampir serupa dengan psikoterapi CBT. Namun, DBT lebih berfokus untuk mengatasi emosi kuat yang kerap dialami oleh pengidap binge eating disorder. 

    Terapi ini bertujuan untuk melatih pasien agar lebih bisa memahami dan menerima perasaan negatif. Pasien juga diajarkan keterampilan untuk mengelola perasaan tersebut.

    Dengan terapi ini, pasien diharapkan mampu mengendalikan stres dan membuat perubahan yang positif.

    Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah cara ini dapat diterapkan pada semua orang dengan binge eating disorder.

    4. Terapi penurunan berat badan

    Biasanya, orang dengan binge eating disorder lebih rentan mengalami obesitas. Karena itu, mereka memerlukan terapi khusus untuk mengatasi obesitas yang dialaminya.

    Pada terapi ini, pasien akan dibimbing untuk membuat perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat secara bertahap.

    Dokter mungkin menyarankan diet yang sehat, olahraga rutin, sampai cara-cara lain yang sekiranya dapat membantu pasien mengerem nafsu makannya.

    Terapi penurunan berat badan ini juga dapat membantu mengatasi gangguan citra tubuh dan mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan obesitas.

    Cara ini saja sesungguhnya belum cukup efektif untuk mengatasi binge-eating. Jadi, pasien tetap harus menjalani terapi CBT atau IPT.

    Meski begitu, terapi ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang yang kesulitan menurunkan berat badan.

    5. Konsumsi obat-obatan

    Pemberian obat antidepresan umum, antikonvulsan, atau anti-ADHD bisa mengurangi gejala binge eating.

    Lisdexamfetamine dimesylate, obat anti-ADHD, merupakan contoh obat lini pertama yang disetujui US Food and Drug Administration (FDA) untuk mengatasi binge eating sedang sampai berat.

    Perlu diingat bahwa obat-obatan tersebut mungkin menyebabkan efek samping ringan sampai serius, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda untuk informasi penggunaan dan dosis yang dianjurkan.

    Selain pengobatan, ini tips untuk mengatasi binge eating disorder

    diet ornish

    Peran tenaga profesional sangatlah penting untuk membantu pasien pulih dari binge-eating disorder.

    Namun, tak cukup sampai di situ, pasien sendiri juga perlu melakukan berbagai cara yang dapat membantu mengatasi episode gangguan makan ini

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan pasien.

    • Cari tahu dan pahami pemicu episode binge-eating. Ini bisa membantu pasien untuk mengendalikan dorongan makan berlebihan.
    • Bicarakan keluh kesah atau kesulitan yang Anda rasakan kepada orang-orang dekat yang terpercaya.
    • Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang. Makanan tinggi protein dengan lemak sehat, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu pasien tetap kenyang sekaligus memberikan gizi yang dibutuhkan.
    • Lakukan olahraga teratur untuk bantu menjaga berat badan serta mengurangi gejala gangguan suasana hati dan kecemasan.
    • Istirahat dan tidur yang cukup, sebab kurang tidur dapat memicu pasien untuk makan makanan berkalori tinggi dan melakukan pola makan tidak teratur. Pastikan tidur setidaknya 7–8 jam sehari.

    Kesimpulan

    Seseorang yang mengalami binge eating disorder harus mendapatkan bantuan dari tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan diagnosis serta perawatan yang paling tepat untuk kondisinya.

    Selain itu, penting juga untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga, istirahat yang cukup, serta mengurangi stres dengan berbicara pada orang terdekat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 21/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan