backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Radang Itu Respon Imun, Tapi Bahaya Jika Berlebihan. Ini Cara Mencegahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/06/2021

    Radang Itu Respon Imun, Tapi Bahaya Jika Berlebihan. Ini Cara Mencegahnya

    Pernah mengalami radang tenggorokan? Biasanya ditandai dengan demam dan pembengkakan. Hal ini terjadi ketika tubuh diserang zat asing dari luar. Namun, nyatanya tubuh lho yang membuat respon peradangan itu muncul. Terkadang, respon ini bisa berlebihan. Lantas, apa yang bisa mencegah radang ini terjadi berlebihan? Mengapa tubuh menimbulkan respon ini?

    Radang sebenarnya muncul akibat respon sistem imun

    Tahukah apa yang terjadi di dalam tubuh ketika ada zat asing yang masuk? Misalnya, ketika kuman masuk ke dalam luka atau saat Anda terserang virus tertentu.

    Tubuh akan mengeluarkan sistem pertahanannya, supaya zat asing tidak merusak dan menimbulkan masalah.

    Nah, salah satu respon yang dikeluarkan ketika melawan zat asing adalah respon peradangan atau inflamasi.

    Ya, tubuh akan langsung menimbulkan peradangan demi mengeluarkan zat asing. Jadi, saat itu Anda mungkin akan mengalami demam hingga pembengkakan.

    Namun, biasanya respon ini akan hilang sendiri ketika ancaman sudah pergi dan tubuh kembali normal.

    Sayangnya, terkadang ada beberapa hal yang membuat tubuh akhirnya memperpanjang respons tersebut dan menganggap bahwa masih ada bahaya yang mengancam sehingga respon peradangan tak juga dihentikan.

    Jika dibiarkan, bukannya melindungi tubuh, malah akan banyak jaringan yang rusak bahkan menimbulkan penyakit kronis, seperti penyakit jantung.

    Penyebab respon ini berlebihan bisa jadi kebiasaan tidak sehat yang selama ini Anda anut.

    Nah, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan supaya respon peradangan tidak justru membahayakan tubuh.

    Cara mudah mencegah radang berlebihan pada tubuh

    Berikut cara mencegah radang yang bisa Anda lakukan.

    1. Berhenti merokok

    cara berhenti merokok

    Merokok memicu respon peradangan terjadi dengan mudah, rokok membuat radikal bebas semakin menumpuk di dalam tubuh.

    Ditambah lagi, bahaya merokok meningkatkan laju timbunan plak yang menumpuk di arteri.

    Jika plak semakin menumpuk dan peradangan semakin banyak, kemungkinan terjadi sumbatan di pembuluh sangat besar.

    Sumbatan di pembuluh darah ini yang menyebabkan terjadinya serangan jantung atau stroke.

    2. Hidup lebih aktif

    aktivitas fisik bagi orang dewasa

    Hidup aktif adalah cara mudah untuk mencegah radang terjadi berlebihan di dalam tubuh. Sayangnya, banyak orang yang masih sulit untuk menerapkan prinsip hidup yang satu ini.

    Aktif tak harus membuat Anda lari berkilo-kilo meter setiap hari. Yang penting, dalam sehari selalu lakukan aktivitas fisik.

    Penelitian menunjukan bahwa 30 menit melakukan aktivitas fisik tingkat sedang, selama 5 hari rutin, bisa menurunkan risiko peradangan hingga 12 persen.

    Dengan begitu, Anda mencegah diri Anda sendiri dari penyakit jantung dan stroke.

    Aktivitas fisik rutin dapat menekan zat pemicu peradangan berkepanjangan yang bisa memicu penyakit metabolik.

    Kegiatan ini juga melepaskan hormon epinefrin dan norepinefrin ke pembuluh darah sehingga membantu mengoptimalkan kerja sistem imun.

    3. Kelola stres

    stres saat liburan

    Jangan anggap sepele soal stres, stres bisa memengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Menurut Christopher P Cannon, MD seorang profesor dari Harvard Medical School, stres meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

    Dengan begitu, pembuluh darah akan mendapatkan tekanan lebih keras terus menerus.

    Seiring berjalannya waktu, kondisi ini menciptakan kerusakan yang terjadi berulang-ulang di pembuluh darah, dan peradangan pun terjadi lebih mudah di pembuluh darah.

    4. Tidur yang cukup

    kurang tidur tekanan darah naik

    Dilansir dalam laman Eatingwell, peradangan juga bisa dipicu karena kurangnya waktu tidur.

    Risiko terjadinya peradangan ini akan semakin tinggi pada orang yang semakin sedikit memiliki waktu tidur.

    Tidur yang kurang bisa membuat Anda lebih mudah stres, yang mana stres itu sendiri yang akan meningkatkan risiko peradangan.

    Maka itu, pastikan untuk tidur setidaknya 7-8 jam per hari agar tubuh tetap bugar.

    5. Makan makanan yang bisa mencegah radang

    manfaat omega 3

    Penelitian menunjukan bahwa diet yang tinggi ikan berlemak, sayuran hijau, kacang-kacangan dapat menurunkan risiko peradangan.

    Ini disebabkan tingginya kadar omega-3 dalam makanan tersebut. Omega-3 dikenal sebagai zat yang bisa mengurangi peradangan.

    Selain omega-3, serat dalam makanan juga memiliki komponen C-reactive protein (CRP), yang juga dapat mengurangi peradangan di pembuluh darah.

    Makanan lainnya yang juga bisa mengurangi peradangan adalah alpukat.

    Alpukat adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin E. Vitamin E ini memiliki sifat anti peradangan sehingga bisa mengurangi peradangan dalam tubuh.

    Selain itu, bumbu dapur seperti kunyit juga diketahui memiliki kemampuan mencegah peradangan karena adanya zat kurkumin di dalamnya yang bersifat sebagai antioksidan.

    Maka itu, jangan sepelekan makanan dan bumbu rempah. Bahkan makan makanan yang sarat akan sayuran namun tinggi gula, lemak trans, justru memicu peradangan terjadi.

    6. Coba lakukan pemijatan secara teratur

    terapi pijat terapi hipertensi

    Pemijatan bukan sekadar penghilang pegal, pemijatan juga bisa membantu mencegah radang.

    Cara ini mampu menurunkan zat pemicu peradangan dengan cara meningkatkan jumlah sel darah putih yang melawan penyakit dan juga menurunkan hormon stres.

    Pemijatan selama 45 menit diketahui dapat menurunkan aktivitas hormon pemicu peradangan menurut studi dalam Journal Alternative and Complementary Medicine.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan