backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Manfaat Flavonoid, Mencegah Kanker dan Diabetes

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/12/2023

6 Manfaat Flavonoid, Mencegah Kanker dan Diabetes

Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang banyak terkandung dalam tanaman. Komponen ini disebut-sebut dapat mencegah penyakit kronis dan membantu dalam pengobatan.

Penasaran apa saja manfaat flavonoid dan dari mana Anda bisa mendapatkan jenis antioksidan ini? 

Apa itu flavonoid?

Flavonoid adalah zat alami yang terkandung pada tanaman (fitonutrien) yang bersifat antioksidan untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Fitonutrien ini memiliki komponen fenolik yang sering digunakan dalam obat-obatan karena bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikarsinogenik. 

Jenis antioksidan ini umumnya merupakan pigmen (zat pemberi warna) pada bunga, tapi juga dapat ditemukan pada bagian lain dari tumbuhan.

Flavonoid dapat ditemukan di mana?

Senyawa ini juga banyak ditemukan pada makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti buah-buahan, sayuran, teh, dan kakao.

Jenis flavonoid

Flavonoid dapat dibedakan sesuai sumber makanannya seperti berikut.

  • Anthocyanidins: biasanya terdapat pada buah beri dan anggur.
  • Flavonol: bawang merah, merica, brokoli, bayam, apel, dan teh.
  • Flavanon: buah sitrus seperti jeruk dan anggur.
  • Flavon: seledri, cabai, dan buah parsley.
  • Flavanol: teh, produk berbahan kakao, dan apel.
  • Isoflavon: kacang-kacangan seperti kedelai, edamame, dll.

Manfaat flavonoid

vitamin untuk musim pancaroba berasal dari buah-buahan

Berkat komponen antioksidan, antiradang, antikarsinogeniknya, fitonutrien ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

1. Mengurangi risiko penyakit jantung

Flavonoid memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Sifat antioksidan dapat melawan stres oksidatif di dalam tubuh. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel dan membran, termasuk sel-sel yang membentuk pembuluh darah dan jantung.

Selain itu, senyawa ini termasuk vasodilator yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga menjaga tekanan darah yang sehat dan mengurangi beban kerja pada jantung.

2. Mencegah kanker

Manfaat flavonoid berikutnya adalah mencegah risiko terkena kanker akibat paparan radikal bebas yang berkepanjangan, terutama kanker usus dan kanker payudara.

Komponen ini memiliki sifat antioksidan dan antikanker yang dapat melawan kerusakan pada DNA dan sel-sel yang terpapar stres oksidatif.

Untuk itu, sangat penting memastikan tubuh mendapatkan asupan buah dan sayuran yang tinggi flavonoid. 

3. Menurunkan risiko terkena diabetes

Salah satu cara untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2, termasuk mengurangi tingkat keparahan, adalah dengan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan flavonoid.

Penelitian dalam jurnal Biomolecules (2019) disebutkan bahwa flavonoid dapat menghambat perkembangan diabetes dan komplikasinya.

Komponen ini membantu mengatur metabolisme glukosa, aktivitas enzim hati, dan kadar lipid.

4. Mencegah penyakit Alzheimer dan Parkinson

Salah satu penelitian dalam Journal of Nutritional Science (2016) mengatakan bahwa flavonoid dapat menjaga kesehatan sistem enzim dan reseptor otak yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Fitonutrien ini bertindak sebagai antioksidan yang memberikan perlindungan pada sistem saraf dari gangguan yang menyebabkan penyakit Parkinson.

Sementara pada penyakit Alzheimer, fitonutrien ini bekerja dengan mengurangi stres oksidatif, mencegah kerusakan neuron, hingga bertindak sebagai inhibitor kolinesterase.

5. Memperlambat penuaan dini

Anda pasti sudah tidak asing dengan manfaat antioksidan untuk mencegah penuaan dini pada kulit. Ternyata khasiat jenis antioksidan ini tak hanya sebatas mencegah penuaan kulit.

International Journal Of Molecular Sciences (2022) menyebutkan bahwa komponen ini berpotensi menaikkan tingkat mortalitas dengan menghilangkan sel-sel yang sudah menua.

Artinya, tubuh akan mempertahankan sel-sel yang sehat dan menjaga regenerasi sel dari kerusakan, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik dan penuaan dini dapat dicegah.

6. Membantu mencegah risiko peradangan karena alergi

Masalah alergi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan peradangan. 

Salah satu cara untuk mencegah risiko peradangan karena alergi adalah dengan mendapatkan asupan gizi seimbang dan tepat, termasuk mengonsumsi makanan yang mengandung flavonoid.

Hal ini karena senyawa antioksidan ini memiliki komponen anti-inflamasi yang dapat membantu dalam pengobatan untuk mengatasi masalah alergi.

Sumber makanan mengandung flavonoid

Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber makanan tinggi flavonoid yang baik untuk Anda.

Lantas, sumber makanan apa saja yang banyak mengandung senyawa ini?

  • Rosella: ekstrak rosella dipercaya baik untuk mengobati kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2
  • Apel: di dalam apel terkandung flavonoid bernama quercetin yang dapat mempercepat pemulihan kenaikan asam lambung.
  • Red wine alias anggur ungu segar: kaya akan kandungan flavonoid yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung. 
  • Sirsak: sirsak juga kaya akan kalium, vitamin C, dan vitamin E yang berkhasiat mengobati kanker dan hipertensi.
  • Belimbing wuluh: tinggi vitamin C, asam oksalat, tanin, dan asam amino, bermanfaat membantu pengobatan hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, dan diabetes. 
  • Kacang kedelai: berpotensi mencegah kanker payudara, membantu menurunkan kadar gula darah tinggi, dan mengurangi kolesterol.

Selain dari makanan di atas, flavonoid bisa diperoleh melalui suplemen. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu kepada dokter sebelum mengonsumsinya.

Apabila salah digunakan, suplemen flavonoid bisa menimbulkan efek samping berupa penglihatan buram, sakit kepala, pusing, kulit kemerahan, gatal-gatal, bengkak, dan nyeri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan