backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sembarangan Terapi Sengat Lebah untuk Obati Rematik Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    Sembarangan Terapi Sengat Lebah untuk Obati Rematik Bisa Berakibat Fatal

    Dulu dihindari, kini sengatan lebah banyak dicari sebagai terapi akupunktur untuk pengobatan nyeri sendi dan rematik. Namun tunggu dulu. Meski dipercaya bermanfaat, terapi sengat lebah bisa menimbulkan risiko berbahaya bila dilakukan sembarangan.

    Terapi sengat lebah tingkatkan risiko syok anafilaktik

    Sengatan lebah mengandung racun yang dapat menyebabkan reaksi alergi, mulai dari kulit memerah dan bengkak terasa panas hingga gatal-gatal pada titik sengatan. Bagi kebanyakan orang, reaksi alergi yang terjadi akibat disengat lebah hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.

    Meski begitu, efek sengatan lebah dapat berpotensi fatal pada beberapa orang yang memiliki riwayat alergi, jika memakai banyak sengatan dalam satu kali sesi, atau jika terapi tersebut dilakukan berulang beberapa kali. Reaksi alergi parah yang terjadi akibat sengatan lebah bisa berujung pada syok anafilaktik.

    Pertama kali Anda terkena zat pemicu alergi, dalam hal ini adalah racun lebah, sistem kekebalan tubuh Anda akan belajar untuk mengenali dan melawannya dengan memproduksi antibodi. Namun, paparan berulang membuat residu racun lebah menumpuk dalam tubuh selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, racun tersebut bisa berbalik menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda memunculkan respon berlebihan yang memengaruhi seluruh tubuh dan dapat menempatkan hidup Anda dalam bahaya.

    Hal inilah yang terjadi pada seorang wanita paruh baya asal Spanyol yang meninggal dunia setelah menjalani terapi sengat lebah. Padahal, ia sebelumnya sudah bertahun-tahun menjalani terapi ini tanpa ada keluhan apa-apa.

    Gejala syok anafilaktik yang harus diwaspadai

    Gejala syok anafilaktik umumnya termasuk kulit gatal atau bercak gatal; pilek atau bersin-bersin; mulut, lidah, dan bibir bengkak yang bikin sulit bernapas dan sulit menelan; lengan atau kaki bengkak; perut kram atau diare; hingga muntah-muntah. Gejalanya mungkin mulai dalam hitungan detik dan dapat berkembang dengan cepat.

    Pada kasus yang sudah parah, syok anafilaktik dapat menyebabkan sesak napas atau suara mengi, tekanan darah merosot amat rendah, nyeri dada, hingga kehilangan kesadaran.

    Syok anafilaktik adalah kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan pengobatan medis secepat mungkin, maksimal 30-60 menit setelah gejala awal muncul. Umumnya, reaksi anafilaktik bisa cepat tertangani dengan suntikan epinefrin (EpiPen). Jika terlambat atau tidak tertangani dengan baik, syok anafilatik dapat menyebabkan kematian.

    Karena risiko kesehatannya sangat tinggi, terapi sengat lebah tidak boleh dilakukan sembarangan. Carilah tempat praktik yang bersertifikat dengan tenaga ahli yang profesional di bidangnya. Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda berniat untuk menjalani terapi tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan