backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Anjuran Makanan dan Pantangan Saat Amandel Membengkak

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 19/02/2021

    Anjuran Makanan dan Pantangan Saat Amandel Membengkak

    Supaya cepat pulih, Anda harus makan dan minum yang cukup jika sedang sakit. Sayangnya, penyakit radang amandel justru bikin Anda sulit makan dan minum. Nah, jangan sampai gejala sakit saat menelan ini membuat Anda tidak makan atau minum sama sekali, ya.  Pilihlah makanan yang tepat sehingga mengurangi rasa sakit serta patuhi juga daftar pantangan untuk penderita radang amandel.

    Anjuran makanan dan minuman untuk amandel bengkak

    Penderita radang amandel (tonsilitis) disarankan untuk mengonsumsi asupan padat nutrisi yang mudah ditelan untuk meredakan infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pasalnya, tonsilitis membuat amandel bengkak sehingga menyulitkan penderita untuk menelan makanan.

    Pilihan makanan yang utama untuk penderita amandel haruslah makanan yang bertekstur lembut dan tidak terlalu panas. Berikut adalah jenis makanan dan minuman yang dianjurkan:

    1. Lozenges

    Menurut studi dalam jurnal AAPS PharmSciTech, permen pelega tenggorokan atau lozenges mengandung akar licorice atau mentol yang memiliki sifat antiradang. Artinya, mengonsumsi lozenges dapat membantu mengurangi rasa sakit tenggorokan dan pembengkakan yang disebabkan oleh radang amandel.

    Akan tetapi, makanan untuk radang tenggorokan ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak yang masih kesulitan menelan makanan keras.

    2. Air garam

    Radang amandel juga bisa menyebabkan tenggorokan terasa panas, kering dan perih. Berkumur dengan air garam. dapat meringankan gejala sakit tenggorokan tersebut sekaligus meredakan peradangan amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

    Cukup campurkan 1/2 sendok garam ke dalam 1 gelas air putih, tapi pastikan air tidak terlalu panas. Aduklah garam hingga larut. Sebaiknya Anda berkumur selama 30-1 menit dan lakukan beberapa kali dalam sehari.

    3. Yoghurt dan sayuran

    Makanan saat amandel bengkak idealnya bertekstur lembut untuk mempermudah proses menelan. Tak perlu khawatir kehabisan ide, sebab Anda dapat mengkreasikan olahan makanan menggunakan  yoghurt, puding, smoothie.

    Selain lembut dan lebih mudah ditelan, makanan untuk penderita radang amandel ini juga dapat meningkatkan sistem imun. Dengan begitu, tubuh akan lebih kuat melawan infeksi bakteri penyebab radang amandel. Namun, pastikan tidak mengonsumsi yoghurt yang terlalu manis.

    Anda pun tetap dapat mengonsumsi sayuran seperti wortel dan kubis dengan cara memasaknya hingga teksturnya melunak sebelum dikonsumsi. 

    4. Air putih 

    Mencukupi kebutuhan cairan selama radang amandel amat penting untuk mencegah dehidrasi. Pasalnya, dehidrasi dapat memperlambat proses penyembuhan dan memperparah rasa nyeri pada amandel yang membengkak

    Mencukupi kebutuhan cairan saat sedang sakit bisa dilakukan dengan memperbanyak minum air putih, setidaknya 2 liter dalam sehari. Minuman lain seperti sari buah atau jus buah tanpa gula juga bisa menjadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan cairan. Saat meminumnya, pastikan suhunya suam-suam kuku atau dingin untuk mencegah nyeri lebih lanjut pada amandel.  

    5. Es krim

    Meskipun efeknya hanya sementara, makanan dingin seperti es krim disinyalir efektif dalam meredakan nyeri dan pembengkakan pada amandel. Sesekali dalam masa perawatan, Anda atau anak yang mengalami radang amandel boleh mengonsumsi es krim atau minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit tenggorokan dan amandel yang membengkak.

    6. Teh dan madu

    Kombinasi teh hangat dan madu bisa menjadi senjata ampuh melawan penyakit radang amandel. Ini disebabkan karena jenis teh tertentu, seperti teh jahe, memiliki kandungan antiradang yang berpotensi meredakan peradangan pada amandel.

    Tak kalah bermanfaat, madu juga mengandung senyawa antibakteri yang berfungsi melawan infeksi pada area tersebut. 

    Pantangan makanan dan minuman untuk radang amandel

    cara mengurangi makan gorengan

    Bila tak kunjung sembuh sekalipun sudah radang amandel sudah diobati, bisa jadi salah satu penyebabnya berasal dari kebiasaan makan Anda. Berikut adalah pantangan makanan dan minuman yang perlu ditaati untuk mencegah peradangan amandel bertambah parah.

    1. Makanan bertekstur keras dan berlemak

    Makanan bertekstur keras atau memiliki ujung yang tajam dapat melukai amandel dan kerongkongan. Ini akan mengakibatkan nyeri yang lebih parah pada amandel yang bengkak.

    Sebelum benar-benar pulih, penderita radang amandel perlu untuk menghindari berbagai jenis kue, roti kering, kacang, makanan yang digoreng hingga garing, dan camilan bertekstur renyah lainnya 

    2. Minuman yang terlalu panas

    Saat amandel membengkak, hindari minuman bersuhu panas, sari buah dengan kadar asam tinggi, minuman mengandung kafein tinggi, dan minuman berkarbonasi. Jenis minuman ini dapat memperburuk radang amandel dan menyebabkan iritasi sehingga menghambat proses pemulihan.

    3. Makanan bersifat asam

    Selain sari buah dengan kadar asam yang tinggi, buah-buahan dan makanan bersifat asam juga sebaiknya dihindari saat amandel membengkak. Hindari konsumsi buah-buahan sitrus, acar, buah kalengan, serta jus dan saus tomat sebelum Anda benar-benar sembuh dari radang amandel.

    Penyakit radang amandel bisa menghambat asupan makan dan cairan Anda sehari-hari, padahal keduanya amat penting bagi proses pemulihan. Demi kesembuhan amandel yang menyerluruh, tak ada salahnya untuk bersabar sedikit untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman kesukaan.

    Anjuran dan pantangan makanan untuk radang amandel ini juga bisa diikuti untuk perawatan pasca operasi amandel.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 19/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan