backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Miomektomi, Prosedur untuk Mengangkat Fibroid Rahim

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

Mengenal Miomektomi, Prosedur untuk Mengangkat Fibroid Rahim

Rahim adalah organ reproduksi yang penting pada wanita, tapi sayangnya ada banyak gangguan yang bisa menyerang organ tersebut. Salah satunya tumor jinak atau fibroid rahim. Pertumbuhan fibroid di rahim harus diatasi dengan tepat, apalagi jika Anda berencana punya anak. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah miomektomi rahim.

Namun, apa benar operasi miomektomi bisa mengatasi tumor rahim ini? Simak jawabannya.

Apa itu miomektomi?

Miomektomi atau myomectomy adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengangkat atau menghilangkan fibroid rahim atau miom.

Miom sendiri merupakan tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim wanita, sering kali selama tahun-tahun reproduksi.

Meskipun miom tidak selalu menyebabkan gejala, tetapi benjolan dapat menyebabkan masalah seperti perdarahan menstruasi yang berat, nyeri panggul, tekanan pada kandung kemih atau rektum, dan masalah kesuburan atau kehamilan.

Perbedaan miomektomi dan histerektomi

Miomektomi berbeda dari histerektomi. Miomektomi umumnya dilakukan untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan, sedangkan histerektomi melibatkan pengangkatan seluruh rahim, sehingga mengakhiri kemampuan wanita untuk hamil. Namun, miom dapat tumbuh kembali setelah miomektomi, sehingga Anda mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut.

Siapa yang perlu melakukan miomektomi?

penyakit rahim

Myomectomy mungkin diperlukan atau direkomendasikan untuk wanita yang mengalami gejala yang disebabkan oleh fibroid dan ingin mempertahankan rahim agar bisa hamil atau karena alasan pribadi.

Beberapa kondisi fibroid yang perlu ditangani dengan miomektomi, meliputi berikut ini.

  • Gejala yang cukup berat. Gejala fibroid rahim terjadi cukup berat, seperti perdarahan menstruasi yang berat atau menyakitkan, anemia karena kehilangan darah, nyeri panggul atau tekanan, nyeri selama berhubungan intim, atau sering buang air kecil.
  • Masalah kesuburan atau kehamilan. Miom diduga menyebabkan masalah kesuburan atau komplikasi kehamilan, seperti kesulitan dalam pembuahan atau keguguran berulang.
  • Pertumbuhan miom. Miom tumbuh dengan cepat, terutama jika pertumbuhannya menimbulkan kekhawatiran atau menyebabkan peningkatan gejala.
  • Ukuran atau lokasi miom. Miom berukuran sangat besar atau terletak di tempat yang menyebabkan gejala yang cukup berat. Dilansir dari John Hopkins Medicine, miomektomi perlu dilakukan jika fibroid berukuran lebih dari 4 cm dan terletak di intramural atau submukosa.
  • Keinginan untuk memelihara rahim. Beberapa wanita memilih miomektomi atas alasan pribadi, termasuk keinginan untuk mempertahankan kemampuan untuk hamil atau menghindari histerektomi karena alasan psikologis, budaya, atau personal.

Penting untuk dicatat bahwa keputusan untuk melakukan miomektomi harus dibuat setelah konsultasi menyeluruh dengan dokter spesialis, seperti dokter kandungan atau spesialis fertilitas.

Konsultasi dan pemeriksaan ini dapat membantu memastikan ukuran dan lokasi miom serta kemampuan reproduksi dan kesehatan Anda.

Persiapan sebelum prosedur miomektomi

Persiapan sebelum menjalani prosedur myomectomy sangat penting untuk memastikan kesuksesan operasi dan pemulihan yang cepat.

Sebagai persiapan awal, diskusikan secara detail dengan dokter Anda tentang keinginan, potensi risiko, dan hasil yang mungkin terjadi setelah operasi.

Anda mungkin juga perlu mendiskusikan hal tersebut dengan orang terdekat yang dapat memberikan dukungan emosional.

Dokter juga akan melakukan tanya jawab terkait riwayat kesehatan, yang meliputi siklus menstruasi, riwayat keluarga, kondisi kesehatan saat ini, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Untuk memastikan kondisi kesehatan terkini, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti berikut ini.

  • Tes darah.
  • Ultrasonografi (USG) untuk memetakan miom.
  • MRI (magnetic resonance imaging) untuk mendapatkan gambaran lebih detail tentang ukuran dan lokasi miom.

Selain itu, Anda mungkin diminta untuk menghentikan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau suplemen tertentu yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Dalam beberapa kasus, Anda juga perlu berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi.

Mengikuti semua rekomendasi medis dan persiapan yang disarankan oleh dokter merupakan kunci untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil terbaik dari operasi miomektomi Anda.

Jangan ragu untuk bertanya atau menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada tim medis Anda sebelum menjalani prosedur.

Prosedur miomektomi

infeksi luka operasi

Langkah-langkah prosedur myomectomy dapat berbeda-beda, tergantung dari teknik yang digunakan.

Ada beberapa teknik miomektomi yang dapat disesuaikan dengan masing-masing kondisi fibroid rahim atau miom, yaitu sebagai berikut.

1. Miomektomi perut

Miomektomi perut adalah operasi pengangkatan fibroid dengan membuka perut bagian bawah.

Dokter akan melakukan pembedahan secara horizontal sepanjang 7,7—10 cm tepat di atas tulang pubis.

Pembedahan juga bisa dilakukan dengan membuat sayatan vertikal, tepat dari bawah pusar ke bawah.

Miomektomi perut dianggap cara yang baik untuk wanita yang mengalami tumor rahim yang cukup besar, ada banyak jaringan fibroid, atau fibroid tumbuh di lokasi yang cukup dalam di rahim.

2. Miomektomi laparoskopi

Teknik operasi tumor rahim ini dibutuhkan untuk kasus fibroid yang masih kecil dan baru ada beberapa jaringan fibroid yang tumbuh.

Berbeda dengan yang sebelumnya, tindakan medis ini dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil. Sayatan ini akan dibuat seukuran 1—1,27 cm di perut bagian bawah.

Kemudian, perut akan diisi dengan gas karbondioksida agar dokter bedah bisa memantau dengan jelas kondisi fibroid Anda.

Lalu, dokter akan memasukkan sebuah alat bernama laparoscope ke dalam sayatan kecil yang sudah dibuat di bawah perut.

Laparoscope merupakan alat yang sangat tipis yang dilengkapi dengan lampu kecil dan kamera. Alat ini akan dikendalikan oleh remot yang dioperasikan langsung oleh dokter.

Selanjutnya, dengan alat tersebut jaringan fibroid akan dihancurkan hingga bentuknya menjadi kecil.

Mengingat prosedur bedah ini tidak termasuk tindakan operasi besar, maka pemulihannya lebih cepat dibandingkan miomektomi perut.

Akan tetapi, jika ternyata jaringan fibroid yang tumbuh terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk dihancurkan, maka diperlukan miomektomi perut.

3. Miomektomi histeroskopi

Histeroscopic myomectomy adalah operasi pengangkatan fibroid khusus yang dilakukan melalui vagina dan leher rahim.

Sedikit mirip dengan laparoscope, dokter bedah juga akan memasukkan alat tipis, bercahaya ke dalam tubuh. Bedanya, alat ini dimasukkan melalui vagina atau leher rahim.

Kemudian, akan ada cairan yang dimasukkan ke dalam rahim untuk memperbesar bagian fibroid agar terlihat lebih jelas.

Selanjutnya, dokter bedah menggunakan loop kawat akan menghancurkan jaringan fibroid. Lalu, akan diberikan cairan kembali untuk membilas area tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan setelah miomektomi

Setelah menjalani myomectomy, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemulihan yang lancar dan mencegah komplikasi.

Berapa lama Anda pulih akan tergantung dengan tindakan miomektomi yang dilakukan. Durasi pemulihannya yakni sebagai berikut.

  • Miomektomi perut: membutuhkan waktu pemulihan sekitar 4—6 minggu.
  • Laparascopic myomectomy: membutuhkan waktu pemulihan sekitar 2—4 minggu.
  • Hysteroscopic myomectomy: membutuhkan waktu pemulihan 2—3 hari.

Anda mungkin mengalami rasa nyeri atau tidak nyaman. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi dokter mengenai penggunaan obat penghilang rasa sakit atau teknik lainnya untuk mengurangi nyeri.

Selain itu, istirahat yang cukup untuk pemulihan yang cepat dan lancar. Hindari aktivitas yang berat atau mengangkat benda berat selama beberapa minggu setelah operasi.

Jika Anda merencanakan kehamilan setelah miomektomi, Anda bisa menunggu hingga 3—6 bulan agar rahim Anda benar-benar pulih atau konsultasi kepada dokter Anda, karena ini tergantung pada jenis operasi yang Anda lakukan.

Adakah efek samping atau risiko dari operasi ini?

cara alami mengatasi sakit perut

Setiap orang dapat merespons prosedur miomektomi dengan cara yang berbeda, dan beberapa orang mungkin mengalami efek samping atau komplikasi setelah operasi.

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah operasi miomektomi.

  • Nyeri kronis atau tidak nyaman untuk jangka panjang.
  • Perdarahan berat atau berlangsung lebih lama.
  • Infeksi, yang ditandai dengan gejala seperti demam, kemerahan, pembengkakan, atau nyeri di area operasi.
  • Keguguran pada kehamilan berikutnya.
  • Kekambuhan miom.
  • Kesulitan hamil.
  • Gangguan hormonal, seperti perubahan siklus menstruasi.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami efek samping ini setelah miomektomi.

Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau mengkhawatirkan setelah operasi, penting untuk segera berkonsultasi kepada dokter Anda.

Dokter Anda dapat memberikan saran atau pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah yang muncul.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan