backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mana yang Lebih Sehat, Air Galon atau Rebusan Air Keran?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/12/2022

Mana yang Lebih Sehat, Air Galon atau Rebusan Air Keran?

Dari mana sumber air minum di rumah Anda? Air dalam kemasan atau air keran yang direbus? Ketahui antara rebusan air keran dan air galon mana yang lebih sehat dari ulasan berikut. 

Apakah rebusan air keran pasti aman?

Rebusan air keran tidak 100% aman diminum. Rebusan air keran masih berpotensi terkontaminasi kuman, logam berat, dan zat kimia berbahaya. 

Perlu diingat bahwa ada juga jenis bakteri yang tetap bertahan hidup dalam air meskipun sudah direbus sampai mendidih. 

Bakteri tertentu seperti Clostridium botulinum masih bisa hidup di atas suhu 100 °Celsius. 

Bakteri yang hidup di tanah, sungai, dan danau bisa menyebabkan penyakit botulisme pada manusia yang terinfeksi.  

Untuk itu, Anda tetap perlu mengetahui ciri dan tanda dari air minum yang baik atau layak untuk dikonsumsi.

Perbandingan air rebusan dan air galon

Kebanyakan orang menggunakan air galon khusus untuk minum dan masak. Namun, sebagian orang memilih menggunakan air rebusan dari air keran.

Sebagian orang merasa air galon lebih bersih dan aman dari air rebusan keran. Ada juga yang berpendapat sebaliknya. 

Namun, bagaimana perbandingan kebersihan dan keamanan kedua sumber air untuk rumah tangga ini? Berikut ini penjabarannya.

1. Kebersihan

Air keran di rumah-rumah penduduk bisa berasal dari sumur (air tanah) atau perusahaan air minum (PAM). 

Meski sudah melalui proses penyaringan, kualitas Air PAM di Indonesia kemungkinan besar menurun setelah dialirkan menuju rumah penduduk.

Air PAM juga bisa terkontaminasi bakteri yang terdapat di pipa. 

Air tanah dari sumur di rumah juga belum terjamin mutunya karena bisa tercemar zat atau logam berbahaya.

Untuk itu, air PAM dan air sumur perlu disaring atau direbus terlebih dulu sebelum digunakan. Proses ini bertujuan menghilangkan kuman atau zat pencemar. 

Sementara itu, air minum dalam kemasan yang dijual dalam bentuk galon seharusnya lebih bersih dan bisa langsung diminum.

Air galon melalui proses produksi air kemasan yang higienis sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Namun, pastikan Anda memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang layak konsumsi. Salah satu kriterianya yaitu mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Keamanan

Untuk benar-benar memastikan keamanan air sumur, Anda harus membawa sampel air ini ke laboratorium untuk diuji kualitasnya. 

Setelah dinyatakan bersih dan aman, barulah Anda bisa mengonsumsi air tanah dengan menyaring dan merebusnya terlebih dahulu. 

Jika belum diuji, jangan konsumsi air keran dari sumur, apalagi jika air terlihat keruh, berbau menyengat atau tajam, dan terasa aneh. Hal ini juga berlaku untuk air PAM. 

Produk air galon yang sudah memenuhi kriteria layak konsumsi dan tidak melewati tanggal kedaluwarsa seharusnya aman untuk langsung digunakan.

Air memang tidak bisa kedaluwarsa, tetapi air galon berbahan plastik berisiko terkontaminasi bakteri kalau sudah terlalu lama atau air kemasan terkena panas.

Air yang disaring lebih aman

Kualitas air yang disaring biasanya lebih baik daripada air yang direbus. National Sanitation Foundation (NSF) menilai air yang melalui proses filtrasi lebih sehat dan aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Tips memilih antara air galon dan air rebusan keran

Pada akhirnya, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih antara air galon dan air rebusan keran. 

1. Air galon

Bila ingin pakai air galon, Anda hanya boleh membeli air dari merek yang telah terdaftar di BPOM dan terstandarisasi sesuai SNI. 

Pastikan juga galon belum kedaluwarsa dan dijauhkan dari paparan sinar matahari.

2. Air rebusan keran

Jika Anda merasa rebusan air keran merupakan pilihan yang lebih baik daripada air galon, uji dulu kualitasnya dengan membawa sampel air ke laboratorium dinas kesehatan setempat. 

Setelah air keran dinyatakan aman, pastikan Anda sudah menyaring atau memfilter air keran terlebih dahulu sebelum merebusnya sampai matang.

Hal ini agar menurunkan risiko gangguan kesehatan akibat kontaminasi air.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan