backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Makan Satu Butir Telur Setiap Hari Mengurangi Risiko Anda Terkena Stroke

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Hendry Wijaya · Tanggal diperbarui 20/12/2020

    Makan Satu Butir Telur Setiap Hari Mengurangi Risiko Anda Terkena Stroke

    Stroke salah satu penyakit tidak menular penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 miliki Kementerian Kesehatan, jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia mencapai lebih dari dua juta jiwa. Tapi bukan berarti stroke tidak dapat dicegah. Risiko Anda mengalami penyakit jantung dan stroke bisa dikendalikan dengan menjalani pola makan yang sehat dan seimbang serta rutin olahraga. Salah satu perubahan pola makan sederhana yang Anda dapat lakukan untuk mencegah risiko penyakit mematikan ini adalah dengan rutin makan satu butir telur setiap hari. Lho, bukannya telur tinggi kolesterol?

    Kolesterol tinggi penyebab utama penyakit stroke

    Di antara beberapa faktor risiko penyakit jantung yang diketahui, kolesterol LDL tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang paling penting. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kolesterol tinggi dapat sangat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke.

    Pola makan merupakan penentu kadar kolesterol LDL dalam tubuh, sehingga masyarakat dihimbau untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. American Heart Association merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi tidak lebih dari 300 mg kolesterol setiap hari untuk meminimalisir risiko penyakit jantung.

    Makan satu telur setiap hari dapat mencegah stroke

    Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengumpulkan dan mengulas beberapa penelitian dari tahun 1982 hingga tahun 2015 yang melibatkan sebanyak lebih dari 275.000 partisipan dari berbagai negara. Kebanyakan studi yang diulas menguji kaitan antara jumlah konsumsi telur dengan risiko terjadinya penyakit jantung maupun stroke.

    Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi satu butir telur setiap hari mengalami penurunan risiko penyakit stroke hingga 12 persen dibandingkan orang yang hanya mengonsumsi kurang dari dua butir telur per minggu. Penurunan risiko kejadian stroke ini berpengaruh terhadap kedua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Namun, peneliti tidak menemukan adanya hubungan yang bermakna antara jumlah konsumsi telur dengan risiko penyakit jantung.

    Bukannya telur tinggi kolesterol?

    Benar bahwa telur ayam merupakan salah satu makanan yang mengandung kolesterol tinggi, terutama di bagian kuningnya. Satu buah kuning telur mengandung hampir 186 mg kolesterol, sementara batas konsumsi kolesterol harian yang dianjurkan adalah 300 mg. Terlebih, kuning telur mengandung fosfatidilkolin yang kemudian akan diubah tubuh menjadi sebuah senyawa yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian.

    Namun di sisi lain, telur juga mengandung banyak nutrisi lainnya, seperti mineral, protein, dan asam lemak tak jenuh yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Telur juga mengandung antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan, serta mengandung vitamin A, D, dan E. Vitamin E telah diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya serangan jantung dan mencegah penggumpalan darah di pembuluh arteri.

    Meski telur termasuk tinggi kolesterol, perlu diingat sebenarnya lemak jenuh jauh lebih berperan besar terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Anda juga dianjurkan untuk tetap membatasi asupan telur dalam sehari. Konsumsi dua buah telur saja sudah melebihi batas anjuran, belum lagi kolesterol yang kita dapat dari makanan lain. Seimbangi pula konsumsi telur Anda dengan makanan sehat lainnya, seperti sayur dan buah-buahan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. Hendry Wijaya · Tanggal diperbarui 20/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan