backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

6 Pertanyaan Seputar Virus HPV yang Wajib Anda Tahu Jawabannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 02/11/2020

    6 Pertanyaan Seputar Virus HPV yang Wajib Anda Tahu Jawabannya

    Tanpa disadari, banyak virus yang ada di sekitar kita. Salah satunya adalah virus HPV. Tentu, jika Anda terinfeksi oleh virus ini, maka Anda bisa mengalami masalah kesehatan. Apa masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus HPV? Untuk tahu lebih jelasnya mengenai HPV, sebaiknya simak penjelasannya berikut ini.

    Apa itu HPV?

    Human papilloma virus (HPV) adalah satu golongan virus yang berisikan sekitar 150 jenis virus serupa. Beberapa jenis dapat menimbulkan kutil dan beberapa jenis lainnya dapat menimbulkan kanker. Virus ini menyerang kulit dan selaput lembap yang melapisi tubuh Anda, seperti leher rahim pada wanita, anus, mulut, dan tenggorokan.

    Apa yang terjadi jika saya terkena HPV?

    Dalam banyak kasus, HPV akan hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun, jika HPV tidak hilang, ini akan menyebabkan terbentuknya kutil pada area tubuh, seperti di tangan, kaki, dan alat kelamin. Kutil biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau kelompok benjolan. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari kecil sampai besar (seperti gambar di atas).

    Beberapa jenis virus HPV tertentu juga dapat mengembangkan kanker tertentu, seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker anus/rektum, kanker leher rahim, kanker vagina, dan kanker vulva. Berkembangnya kanker ini membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Virus HPV yang menyebabkan kanker tidak sama dengan jenis HPV yang menyebabkan kutil.

    Apakah HPV bisa menyerang pria?

    Baik pria maupun wanita bisa terkena infeksi HPV. Jadi, jangan salah mengira bahwa HPV hanya dapat menyerang wanita. Bahkan, virus HPV jenis tertentu dapat menyerang pria dan menyebabkan kanker penis. Jika Anda aktif secara seksual, maka virus HPV bisa menginfeksi Anda. Hal ini karena virus ini bisa menular melalui hubungan seksual atau kontak kulit ke kulit dari alat kelamin.

    Bagaimana saya bisa tertular virus HPV?

    Virus HPV bisa menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, dengan orang yang sudah terinfeksi virus tersebut. Tak hanya itu, HPV juga bisa menyebar melalui penggunaan “mainan” bersama yang sudah terinfeksi dengan virus HPV saat melakukan aktivitas seksual.

    Anda mungkin tidak dapat mengetahui apakah pasangan Anda membawa virus HPV atau tidak. Hal ini karena orang yang terinfeksi virus HPV biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala terinfeksi. Bahkan, seseorang bisa memiliki HPV setelah bertahun-tahun sejak ia melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang tidak menyadari dirinya terinfeksi dan menularkan infeksinya ke pasangannya.

    Dalam kasus yang jarang, ibu hamil yang terinfeksi HPV bisa menularkannya ke bayinya. Hal ini menyebabkan anaknya mengalami recurrent respiratory papillomatosis (RRP), yaitu kondisi langka dan berbahaya yang menyebabkan kutil tumbuh di dalam tenggorokan.

    Bagaimana cara mencegah agar tidak tertular virus HPV?

    Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tertularnya virus HPV, yaitu:

    • Dapatkan vaksinasi HPV. Melakukan vaksinasi HPV terbukti aman dan efektif dalam melindungi diri Anda dari penyakit yang disebabkan oleh HPV (termasuk kanker).
    • Melakukan pemeriksaan kanker serviks (leher rahim). Pemeriksaan kanker serviks secara rutin pada wanita usia 21-65 tahun bisa mencegah berkembangnya kanker serviks.
    • Gunakan kondom saat berhubungan seks. Menggunakan kondom dengan benar saat melakukan hubungan seksual terbukti dapat menurunkan risiko tertular HPV. Namun, kondom hanya melindungi bagian tubuh Anda yang tertutupi dengan kondom. Penularan HPV di bagian tubuh yang tidak tertutupi kondom mungkin bisa terjadi.
    • Tidak berganti-ganti pasangan seks. Ini dapat menurunkan risiko Anda tertular HPV.
    • Menjaga kebersihan vagina. Vagina yang tidak bersih lebih rentan untuk terkena infeksi virus. Untuk itu, Anda disarankan untuk selalu menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Anda bisa menggunakan cairan antiseptik khusus area kewanitaan untuk membersihkan vagina, terutama saat menstruasi dan keputihan. Gunakan cairan antiseptik ini hanya untuk bagian luar vagina. Tak perlu membersihkan bagian dalam vagina Anda karena dapat membunuh kuman baik dan malah meningkatkan risiko infeksi.

    Kapan saya harus divaksin HPV?

    Seperti yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), baik pria maupun wanita sebaiknya mendapatkan vaksin HPV saat berusia 11-12 tahun dengan dosis dua kali vaksin (dalam jeda 6-12 bulan antar pemberian vaksin). Namun, vaksin HPV sebenarnya sudah dapat diberikan sejak usia 9 tahun sampai 13 tahun.

    Jika di usia tersebut Anda belum mendapatkan vaksinasi HPV, maka sebaiknya Anda mendapatkan vaksin tersebut sebelum usia 26 tahun untuk pria maupun wanita. Semakin dini usia Anda saat mendapatkan vaksin HPV maka semakin baik. Karena, penelitian menunjukkan bahwa respon kekebalan akan lebih kuat jika vaksin diberikan pada usia muda.

    Jika Anda menerima vaksinasi HPV pada usia 15 tahun atau lebih, maka dosis yang diberikan adalah tiga kali. Yang diberikan pada 0 bulan (awal/dosis pertama), 1-2 bulan setelah dosis pertama (dosis kedua), dan 6 bulan setelah dosis pertama (dosis ketiga).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 02/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan