Rasa gatal tersebut kemudian menyebabkan Anda ingin menggaruk hingga mengakibatkan luka dan infeksi bakteri pada kulit.
Bahkan, pada anak-anak, kutu di bulu mata juga berisiko mengakibatkan konjungtivitis (pink eye).
Selain rasa gatal, Anda juga mungkin mengalami gejala kutu kemaluan atau kelamin lainnya, seperti berikut.
- Terdapat serangga yang berukuran sangat kecil di rambut kemaluan. Anda bisa melihatnya dengan lebih dekat dengan menggunakan kaca pembesar.
- Ada telur kutu di bagian bawah rambut kemaluan Anda, tetapi berukuran sangat kecil sehingga agak sulit dilihat.
- Perhatikan ciri-ciri telur kutu kelamin dengan bentuk lonjong, berwarna kuning, putih, atau seperti mutiara.
- Area yang ditempati kutu tampak seperti bintik gelap atau kebiruan karena bekas gigitan.
- Tubuh demam dan lesu.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Diagnosis dan perawatan dini dapat mencegah gejala semakin memburuk dan terjadi kondisi medis darurat lainnya.
Maka dari itu, segera konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami masalah kelamin atau gejala kutu kemaluan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera hubungi dokter pula jika Anda mengalami ciri-ciri akibat terkena kutu kemaluan berikut ini.
- Obat yang dijual di apotek tidak bisa membunuh kutu kelamin.
- Anda mengalami kondisi ini dan sedang hamil.
- Anda mengalami infeksi kulit akibat menggaruk area vital yang gatal.
Apa penyebab kutu kemaluan?
Penyebab kutu kelamin atau kemaluan umumnya adalah karena kontak intim, termasuk melakukan hubungan seksual.
Menggunakan selimut, handuk, seprai, atau pakaian orang yang memiliki kutu rambut kemaluan juga bisa menyebabkan seseorang tertular serangga kecil ini.
Penularan kutu kemaluan dimulai dari kutu dewasa yang berpindah dari tubuh penderita ke tubuh orang lain.
Kutu dewasa tersebut kemudian meninggalkan telur, yang disebut nits, pada batang rambut di dekat kulit.
Dalam kurun waktu 7—10 hari kemudian, nits menetas menjadi nimfa dan mulai mengisap darah Anda. Meski tidak mendapat asupan makanan dari darah, kutu tetap dapat hidup selama 1—2 hari.
Ada anggapan bahwa seseorang dapat terkena kutu kelamin dari penggunaan toilet duduk bersama atau perabotan lainnya. Namun, hal itu kemungkinan tidak akan terjadi.
Kutu kelamin biasanya tidak akan jatuh dari tubuh orang yang ia tempati, kecuali sudah mati. Kutu kelamin juga tidak dapat melompat dari satu orang ke orang lain seperti kutu rambut.
Jika pasangan maupun orang terdekat Anda mengalami kondisi ini, hindari tidur bersama untuk sementara waktu. Meski begitu, kutu kelamin tidak membuat Anda tertular penyakit tertentu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar