Hal ini lebih berisiko terjadi pada penderita kondisi kulit tertentu yang lebih rentan mengalami luka atau tergores.
Ambil contohnya, eksim, psoriasis, lichen planus, lichen sclerosus, atrofi vagina, kerusakan jaringan vagina, vulvovaginitis, dan herpes genital.
Namun, bukan hanya terluka atau tergores, proses menghilangkan bulu secara umum sebenarnya juga bisa menyebabkan luka yang sangat kecil pada kulit, termasuk kulit kemaluan.
Meski terlihat kecil, luka-luka tersebut cukup besar untuk menjadi jalan masuk bakteri ke dalam tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
5. Persalinan normal
Melahirkan secara normal melalui vagina bisa menyebabkan goresan yang cukup parah pada bagian dalam vagina.
Dilansir dari American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar 53—79% wanita yang menjalani persalinan normal mengalami laserasi atau luka pada vagina.
Luka tersebut bisa menimbulkan rasa sakit hingga menyebabkan susah berjalan atau duduk selama beberapa hari.
Bahkan, pada kondisi yang cukup parah, perdarahan juga bisa terjadi pada luka atau timbul pembengkakan pada perineum (bagian antara vagina dan anus).
Bagaimana cara menyembuhkan luka di vagina?
Pengobatan luka pada vagina perlu ditentukan sesuai dengan tingkat keparahan luka yang dialami.
Bila terjadi cukup ringan, luka pada miss v bisa sembuh dengan sendirinya dengan cepat atau cukup dibantu dengan perawatan rumahan.
Namun, jika luka tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapat pengobatan medis yang tepat.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu penyembuhan vagina yang terluka.
1. Jangan melakukan douching vagina
Melakukan douching pada vagina (menyemprotkan cairan pembersih ke area kelamin), bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami yang berguna melindungi selaput lendir dan menjaga kesehatan vagina Anda.
Tiap vagina wanita pada dasarnya punya cara sendiri untuk membersihkan dirinya. Jadi, Anda tidak perlu melakukan douching untuk membuat vagina bersih.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar