1. Fraktur penis (penis patah)
Fraktur penis adalah robekan dari corpora cavernosa. Robekan penis relatif jarang terjadi, namun ini dianggap sebagai darurat urologi. Bengkoknya penis secara tiba-tiba dalam keadaan ereksi dapat merobek tunika albuginea, sehingga penis menjadi patah. Salah satu atau kedua corpora mungkin terlibat, dan cedera bersamaan dengan uretra juga dapat terjadi. Trauma uretra lebih sering terjadi ketika kedua corpora cavernosa terluka.
Penis patah biasanya dapat didiagnosis hanya berdasarkan riwayat dan temuan pemeriksaan fisik. Namun, dalam kasus yang samar, diagnostic cavernosography atau MRI harus dilakukan. Selain itu, secara bersamaan cedera uretra juga harus dipertimbangkan, sehingga studi retrograde urethrographic sebelum operasi harus dilakukan.
2. Amputasi/pemotongan penis
Ini adalah saat sebagian atau seluruh penis dipotong. Biasanya berhubungan dengan insiden akibat kemarahan, cemburu, atau gangguan kejiwaan. Kehilangan darah akut akibat tragedi pemotongan penis ini mungkin cukup besar dan mengancam kehidupan, terutama jika amputasi terjadi saat penis sedang ereksi. Operasi harus segera dilakukan untuk memastikan bagian yang terpotong tetap bisa “hidup”.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar