backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Tips Seks Aman Jika Anda Mengidap Gangguan Pernapasan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    4 Tips Seks Aman Jika Anda Mengidap Gangguan Pernapasan

    Jika Anda atau pasangan Anda adalah pengidap penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK, bukan berarti Anda berdua tidak bisa menikmati seks. PPOK bukanlah penghalang Anda untuk bisa bahagia bersama pasangan. Anda masih bisa merasakan kepuasan bercinta meskipun Anda memiliki PPOK. Berikut tips seks aman jika pasangan pengidap penyakit paru obstruktif kronis.

    Bagaimana menjalankan seks yang aman jika Anda mengidap penyakit paru atau gangguan pernapasan?

    Jika Anda menderita gangguan pernapasan, pikiran melakukan seks bisa menjadi suatu kekhawatiran tersendiri. Ini bisa terkait dengan ketakutan mengalami kesulitan bernapas saat bercinta, mengecewakan pasangan atau merasa terlalu lelah.

    Bukan tidak mungkin, kekhawatiran tersebut menyebabkan pasien PPOK menjadi menghindari keintiman. Pasangan pasien PPOK juga mungkin takut bila aktivitas seksual nantinya hanya akan memperburuk gejala PPOK.

    Namun, menarik diri dari keintiman atau menyerah pada aktivitas seksual bukanlah jawaban, bagaimana pun seks adalah kebutuhan. Pasien PPOK dan pasangannya masih bisa memperoleh kepuasan dari aktivitas seksual dengan mengikuti tips seks aman berikut ini.

    1. Pastikan Anda berdua dalam keadaan fit

    Pastikan bahwa penderita PPOK merasa bugar sebelum melakukan hubungan seks. Jika Anda atau pasangan ragu mengenai hal ini, konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai program yang dapat meningkatkan kebugaran Anda.

    Beberapa rumah sakit tertentu menawarkan program rehabilitasi tertentu untuk meningkatkan kapasitas paru Anda. Program ini dijalankan di bawah pengawasan sehingga Anda tidak perlu panik bila Anda tiba-tiba sesak napas ketika melakukannya. Bila dokter mengizinkan Anda untuk berolahraga secara mandiri, mulailah untuk berolahraga secara teratur. Anda bisa memulainya dengan berjalan kaki atau melakukan olahraga ringan.

    2. Pilih waktu yang tepat

    Menurut Barbara Rogers, seorang Presiden dan CEO emfisema atau asosiasi PPOK di New York menyebutkan bahwa seks yang hebat bukanlah seks yang menghabiskan banyak energi. Jika Anda bisa menaiki dua anak tangga atau berjalan dengan cepat, itu berarti Anda masih bisa melakukan seks secara normal.

    Namun, masih besar kemungkinannya, pengidap PPOK akan merasa kelelahan saat berhubungan seks. Untuk mengatasi hal ini, Anda dan pasangan bisa menjadwalkan kapan waktu untuk melakukan seks sehingga energi Anda tidak terlalu terkuras . Anda bisa memberikan tanda yang menggoda untuk memberitahu pasangan bahwa Anda menginginkan hal ‘itu’ sekarang dan merasa cukup bugar untuk itu agar “penjadwalan’ ini tidak terasa terlalu monoton.

    3. Dengarkan tubuh Anda

    Pengidap PPOK biasanya akan mudah mengalami kelelahan, dan hal ini dapat berdampak pada gairah seksual. Perhatikan apa yang dirasakan oleh tubuh, dengan begitu Anda bisa mengetahui hal apa saja yang membuat Anda kelelahan.

    Karena seks bisa menguras banyak energi, lakukanlah hubungan seks ketika tingkat energi Anda tinggi. Jangan menganggap Anda harus menunggu sampai waktu tidur tiba. Anda bisa melakukannya saat energi Anda dalam keadaan bagus.

    4. Gunakan bronkodilator

    Pengidap PPOK biasanya memiliki bronkospasme yaitu kontraksi otot secara spontan atau penyempitan pada dinding bronkial, manusia akan sulit bernapas ketika bronkials mengerut, dengan tingkat sesak sangat ringan (hampir tidak terasa) hingga berat.

    Hal ini bisa terjadi saat aktivitas seksual, untuk mengurangi risiko ini, gunakan bronkodilator sebelum berhubungan seks. Bronkodilator adalah kelompok obat yang bisa digunakan untuk memperlancar pernapasan. Bronkodilator bekerja dengan cara memperluas bronkus (saluran pernapasan) dan merelaksasi otot-otot pada paru-paru sehingga proses bernapas menjadi lebih ringan dan lancar.

    Hal yang paling penting dalam hal menjaga hubungan ketika Anda memiliki PPOK adalah komunikasi. Anda harus berbicara dengan pasangan Anda. Jelaskan pada pasangan bagaimana kondisi saat ini memerlukan penyesuaian. Anda dan pasangan hendaknya harus bisa saling mengekspresikan perasaan sehingga setiap masalah dapat dibahas dan diselesaikan bersama. Anda masih bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan memperhatikan tips seks aman ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan