backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Berhubungan Seks Saat Hamil Sebabkan Kelahiran Prematur?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 25/11/2020

    Benarkah Berhubungan Seks Saat Hamil Sebabkan Kelahiran Prematur?

    Seks saat hamil masih sering dianggap sebagai hal yang tabu. Kebanyakan perempuan enggan melakukannya pada masa ini karena takut membahayakan kondisi janin di dalam kandungan. Bahkan, katanya seks sebabkan kelahiran prematur. Benarkah begitu?

    Kelahiran prematur dapatkah dipicu hubungan seks?

    posisi seks saat hamil

    Kebanyakan penelitian tidak menunjukkan bahwa seks saat hamil sebabkan kelahiran prematur. Berhubungan seks saat hamil umumnya tidak berbahaya. Bila Anda tidak memiliki masalah medis tertentu dan kandungan Anda terbilang baik-baik saja, maka aman untuk tetap berhubungan seks saat hamil.

    Tak perlu takut seks saat hamil akan membahayakan janin di dalam kandungan. Janin akan selalu dilindungi oleh kantung ketuban berisi cairan dan otot-otot rahim yang kuat. Lubang serviks juga tersumbat oleh lendir tebal sehingga sperma dan hal lainnya tidak dapat menembus sampai ke janin, apalagi penis.

    Tidak perlu khawatir juga soal orgasme saat hamil. Orgasme yang mungkin Anda rasa saat berhubungan seks mungkin dapat menyebabkan rahim kontraksi. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon prostaglandin selama Anda orgasme. Hormon inilah yang menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga Anda merasakan otot-otot rahim mengeras setelah mencapai klimaks.

    Namun, tak perlu khawatir. Efek kontraksi ini ringan saat berhubungan seks tidak memicu kelahiran prematur. Meski begitu, lain cerita kalau sebelumnya Anda punya riwayat kelahiran prematur. Maka risiko seks sebabkan kelahiran prematur, harus diperhatikan.

    Bila Anda sudah pernah melahirkan prematur, maka Anda harus lebih berhati-hati. Dokter biasanya akan mewanti-wanti Anda untuk menghindari seks sampai setelah melahirkan nanti.

    Hindari seks saat hamil jika Anda punya kondisi khusus

    Secara umum, seks tidak akan sebabkan kelahiran prematur. Namun, Anda sebaiknya menghindari seks jika mengalami perdarahan hebat yang tidak biasa selama kehamilan. Tetap melakukan seks dengan keadaan seperti ini dapat menyebabkan perdarahan lebih lanjut atau bahkan kelahiran prematur. Apalagi bila letak plasenta Anda rendah (plasenta previa).

    Anda juga sebaiknya menghindari melakukan hubungan seksual bila Anda memiliki sejumlah kondisi seperti:

    • Anda pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya.
    • Anda pernah mengalami keguguran.
    • Cairan ketuban.
    • Gangguan pada leher rahim (serviks).
    • Rahim Anda cenderung lemah.

    Sebagian dokter juga mungkin tidak menyarankan Anda melakukan hubungan seks pada mingu-minggu terakhir kehamilan. Sebab, orgasme dapat memicu keluarnya prostaglandin.

    Prostaglandin adalah hormon dalam tubuh yang mengatur ketegangan otot, termasuk kontraksi dan relaksasi otot. Nah, prostaglandin inilah yang diduga dapat memicu kontraksi rahim pada kehamilan trimester tiga.

    Aturan berhubungan seks saat hamil

    kontraksi setelah seks saat hamil

    Secara umum, seks sangat kecil kemungkinannya sebabkan kelahiran prematur, selama kehamilan Anda sehat. Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin aman bercinta semasa kehamilan. Misalnya:

    Pakai kondom

    Jika pasangan Anda memiliki riwayat penyakit seksual, menggunakan kondom selama berhubungan seks merupakan solusi terbaik.

    Kondom dapat membantu mencegah penularan penyakit ke ibu maupun janin yang ada di dalam kandungan.

    Pilih posisi seks yang tepat

    Sebenarnya tidak ada posisi seks paling baik selama kehamilan. Selama Anda merasa nyaman, Anda bisa berhubungan seksual dengan posisi apa pun. Kuncinya; peka terhadap tubuh sendiri dan terbuka dengan pasangan.

    Jangan ragu untuk mengajak pasangan mencoba berbagai posisi. Dengan begitu, Anda dan pasangan jadi sama-sama tahu mana posisi yang paling nyaman.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 25/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan