backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Posisi Seks Terbaik untuk Anda yang Berusia 30, 40, 50, dan 60-an

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 05/11/2020

    Posisi Seks Terbaik untuk Anda yang Berusia 30, 40, 50, dan 60-an

    Beda usia, ternyata beda pula posisi seks terbaik yang bisa mendatangkan kepuasan paling maksimal. Ini ada kaitannya dengan berbagai penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Lantas, posisi seks seperti apa yang paling bisa memuaskan pasangan 30-40 tahun, dan pasangan usia lanjut 50 tahun ke atas? Intip jawabannya di bawah ini.

    Berbagai posisi seks terbaik di usia 30, 40, 50, dan 60-an

    Usia 30-an: doggy style dan spooning

    Dilihat sekilas, posisi seks doggy style rasanya lebih umum dinikmati oleh kawula muda usia 20-an. Namun jangan salah. Doggy style justru menjadi pilihan posisi terbaik untuk wanita usia 30-an, terutama yang sudah pernah melahirkan.

    Menurut sebuah penelitian di Inggris, sekitar 25% wanita hamil mengalami rasa sakit di sekitar panggul mereka. Sebanyak 8% wanita masih terus merasakannya hingga 2 tahun setelah kehamilan. Isa Herrera, ahli terapi fisik di Renew Physical Therapy di New York, merekomendasikan posisi seks doggy style (wanita bertumpu pada kedua tangan dan lutut dengan posisi membelakangi pasangan pria) untuk menimalisir rasa sakit ini. Pasalnya, posisi doggy style tidak menekan panggul terlalu berat yang bisa memperparah rasa sakitnya.

    Bagi pria, doggy style juga menempati peringkat pertama sebagai posisi seks terbaik di usia kepala tiga ini. Keuntungannya, Anda tidak perlu gonta-ganti manuver penetrasi yang bisa menimbulkan nyeri pada persendian panggul dan tulang belakang. Dalam posisi ini pula, pria memiliki kendali yang lebih besar untuk menentukan kedalaman penetrasi.

    Posisi seks terbaik kedua diikuti oleh spooning (saling berbaring menyamping, sementara pria merangkul dan masuk dari belakang). Posisi spooning juga sama-sama dapat mengendalikan rasa nyeri panggul, punggung, dan organ-organ bawah yang biasanya terjadi pasca melahirkan.

    Terapis seks di New York, Amy Levine, menyatakan bahwa posisi ini sangat bagus untuk wanita yang baru melahirkan karena ia bisa mengendalikan kecepatan dan kedalaman penetrasi. Pria pun diuntungkan karena posisi ini membuat mereka memiliki akses penuh ke bagian belakang tubuh pasangannya sehingga mampu membuat kegiatan terasa lebih intim. Posisi ini juga akan sangat memberikan kenyamanan karena tidak terlalu menghabiskan energi, tapi Anda tetap bisa tahan lebih lama.

    Usia 40-an: spooning dan reverse cow girl

    Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, memasuki usia 40-an, banyak orang yang merasakan nyeri dan linu di punggung bawah atau pinggul yang menjalar hingga kaki.

    Untuk mengakomodir keluhan nyeri ini, posisi seks terbaik di usia 40-an adalah spooning dan reverse cowgirl. Reverse cowgirl pada dasarnya adalah variasi dari woman on top. Wanita duduk di atas pria yang tidur rebahan (penetrasi dari bawah), namun posisi tubuh wanita akan memunggungi pria. Yang perlu diingat, posisi tubuh jangan terlalu condong ke depan karena dapat memperparah rasa sakitnya.

    Anda juga bisa mencoba posisi “flatiron”, yang merupakan variasi dari posisi doggy style. Posisi ini dilakukan dengan wanita yang berbaring telungkup dengan lutut sedikit ditekuk dan panggul diangkat sedikit. Taruh bantal di bawah dada untuk menopang tubuh Anda. Posisi ini membuat tulang belakang Anda tetap netral yang akan membantu menangkal rasa sakit.

    Usia 50-an: woman on top

    Saat wanita memasuki masa menopause, hormon estrogen akan menurun. Kondisi ini akan membuat seks terasa lebih menyakitkan karena vagina cenderung kering dan jaringan dinding vagina juga menipis. Terlebih, di usia ini pula wanita paling rentan mengalami prolaps panggul, yakni ketika organ dalam panggul (seperti kandung kemih) turun dari posisi normalnya dan menekan vagina.

    Untuk menghindar nyeri saat berhubungan seks, posisi seks terbaik di usia ini ialah posisi wanita duduk di atas dan menghadap pria (woman on top). Sebagai variasinya, Anda bisa lakukan posisi ini sambil dipangku di kursi. Posisi woman on top memungkinkan wanita mengendalikan gerakan dan kecepatan penetrasi yang dianggap paling nyaman.

    Pilihan lainnya yang juga sama aman adalah posisi klasik misionaris: wanita berbaring telentang dengan menaruh bantal di bawah pinggul dan paha. Dengan begini, akses penetrasi akan lebih mudah. Menggunakan bantalan juga merupakan salah satu cara untuk meminimalisir rasa sakit pada tulang dan persendian Anda.

    Usia 60-an: berdiri

    Usia senja tak menghalangi Anda untuk tetap melakukan kegiatan seks. Sekitar sepertiga pria dan wanita berusia 60-an menderita osteoarthritis (pengapuran sendi). Jika hal itu terjadi pada Anda, maka posisi seks yang memberikan tekanan berat pada lutut dan pinggul wajib dihindari.

    Lynn Berman, terapis fisik NYC mengatakan akan lebih baik jika Anda melakukan seks dalam posisi berdiri untuk meringankan tekanan pada sendi dan juga membantu memperkuat tulang. Berman menganjurkan wanita berdiri di depan pasangan prianya dengan posisi tubuh membelakanginya. Dengan begitu, pria akan masuk lewat belakang.

    Namun, jika pasangan Anda menderita sakit punggung, rasa sakitnya mungkin memburuk saat melengkungkan punggung. Untuk kasus ini, posisi misionaris dengan dibantu bantal di bagian belakangnya adalah cara terbaik. Posisi ini memungkinkan wanita mengendalikan gerakan dan kedalaman penetrasi.

    Mengetahui posisi seks terbaik yang sesuai dengan usia dapat membantu meminimalkan risiko buruk yang mungkin terjadi. Hal terpenting ialah jangan memaksakan untuk berhubungan seks ketika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Gunakan cara lain seperti bermesraan di tempat tidur untuk tetap menjaga keintiman Anda dan pasangan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 05/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan