backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Posisi Bercinta Terbaik Setelah Punya Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 12/11/2020

    5 Posisi Bercinta Terbaik Setelah Punya Anak

    Banyak pasangan yang merasa kehidupan seksnya semakin hambar setelah punya anak. Wajar sih, karena keseharian Anda yang tadinya hanya berdua kini sudah disibukkan oleh kehadiran si malaikat kecil. Dilansir dari Women’s Health Magazine, Mary Jane Minkin, M.D., spesialis kandungan (SpOG) sekaligus profesor ilmu reproduksi di Yale University School of Medicine, mengatakan bahwa rutinitas seks setelah melahirkan bisa berbeda. Selain karena bertambahnya anggota keluarga, melahirkan juga mengubah fisik — terutama perempuan — yang bisa menurunkan kepercayaan diri dan gairah seksual.

    Tenang. “Musim kemarau’ seks setelah punya anak tidak harus Anda alami. Intip posisi bercinta terbaik setelah melahirkan yang bisa Anda tiru bersama pasangan untuk membangkitkan kembali gairah bercinta.

    Kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks setelah melahirkan?

    Waktu yang ideal untuk kembali berhubungan seks setelah punya anak berbeda-beda untuk setiap pasangan. Biasanya tiga hingga enam minggu setelah persalinan, Anda dan pasangan sudah bisa berhubungan seks lagi. Beberapa wanita mungkin butuh waktu yang lebih lama. Yang pasti, Anda harus tunggu sampai perdarahan (lokia) dan nyerinya berhenti jika habis melahirkan normal, atau sampai jahitan caesar memulih dan ukuran rahim yang tadinya besar kembali ke ukurannya semula.

    Setiap wanita pada dasarnya memiliki tingkat kesiapan yang berbeda-beda soal seks setelah melahirkan. Ada yang berhubungan seks enam minggu setelah melahirkan dan tidak mengeluhkan apa pun. Namun, ada juga yang baru bercinta lagi setelah dua bulan tapi masih merasa tidak nyaman. Maka, penting bagi Anda dan pasangan untuk mengukur sendiri kesiapan masing-masing. Tidak ada keharusan tertentu untuk segera berhubungan seks setelah melahirkan.

    Posisi terbaik untuk bercinta setelah punya anak

    Keputusan untuk kapan kembali berhubungan seks setelah punya anak sejatinya tergantung dari kesiapan Anda dan pasangan. Akan tetapi jika Anda ingin coba untuk memanaskan kembali kobaran api gairah yang memadam, lima posisi bercinta ini paling direkomendasikan untuk pasangan yang baru punya anak.

    1. Woman on top

    Gaya bercinta ini membutuhkan pria berbaring telentang, sementara wanita akan duduk di atas pria sambil mengatur gerakan serta kecepatan penetrasi sesuai dengan kenyamanan pribadi. Selain itu, posisi ini juga memungkinkan penis langsung merangsang klitoris yang dapat menjamin kepuasan bercinta untuk wanita. Sebagai alternatifnya, pria bisa duduk bersandar dengan menggunakan bantalan di belakang punggung sambil mendekap pasangan.

    2. Misionaris

    Gaya misionaris dilakukan dengan cara wanita berbaring telentang berhadapan dengan pasangan laki-laki yang melakukan penetrasi dari atas tubuh wanita. Posisi ini merupakan posisi bercinta klasik dan paling intim karena melibatkan tatapan mata hangat serta belaian memikat, yang dapat menguatkan ikatan batin antara Anda dan pasangan.

    Selain itu, Anda bisa memodifikasi dengan cara berbisik, mencium mesra, hingga menggigit nakal leher pasangan untuk semakin membakar gairahnya. Posisi misionaris pas untuk memperlama durasi bercinta yang nikmat dan menyenangkan.

    3. Spooning atau menyamping

    Posisi kelonan bisa menjadi alternatif terbaik sebagai posisi seks setelah punya anak. Spooning adalah pilihan posisi berhubungan intim paling pas bagi mereka yang menikmati seks yang santai, lambat, dan lebih intim. Caranya, Anda dan pasangan berbaring berdampingan menghadap ke arah yang sama. Pada umumnya pria akan “masuk dari belakang” sambil mendekap pasangannya.

    Spooning membantu Anda meminimalisir rasa sakit saat berhubungan seks setelah melahirkan. Jika pria kesulitan untuk penetrasi atau bergerak, gunakan bantal untuk membantu mengangkat panggul. Ketika berhubungan dalam gaya bercinta spooningwanita bisa mengangkat salah satu kakinya ke arah perut dan yang satunya sedikit diluruskan ke depan untuk memudahkan akses pria melakukan penetrasi.

    Posisi mendekap ini dapat menciptakan keintiman spesial di antara Anda berdua karena kelonan membantu otak melepaskan lebih banyak hormon oksitosin yang membuat Anda dan pasangan merasa lebih bahagia.

    4. Masturbasi bersama

    Masturbasi bersama adalah posisi berhubungan intim yang bebas stres, mudah, dan menyenangkan. Masturbasi sering kali dinomorsekiankan sebagai posisi berhubungan intim, mungkin karena banyak orang tidak menganggap aktivitas tersebut sebagai seks ‘nyata’ kecuali ada penetrasi yang terlibat. Padahal, masturbasi bersama adalah cara yang bagus untuk belajar tentang hasrat dan kesenangan masing-masing sekaligus menikmati orgasme yang memuaskan.

    “Posisi ini bisa sangat membantu dalam situasi khusus, di mana kedua belah pihak tidak merasa siap untuk berhubungan seks penetratif, atau yang belum/tidak mampu secara fisik (yang wajar dialami perempuan setelah melahirkan), namun tetap ingin terlibat dalam kegiatan seksual bersama-sama,’kata dr. Martha Tara Lee, seksologis klinis yang praktek di Eros Coaching.

    Pasalnya, Anda masing-masing akan “mengurus” diri sendiri. Jadi tidak akan ada tekanan untuk tampil sempurna. “Masturbasi bersama dapat digunakan sebagai foreplay maupun menu utama,” lanjutnya. Alternatifnya, Anda bisa bertukar memberikan handjob untuk masing-masing.

    5. Seks oral

    Penetrasi tidak menjadi hal yang wajib dalam setiap hubungan intim. Seks oral bisa menjadi pilihan yang baik ketika Anda ingin bermesraan, tapi masih merasa nyeri untuk penetrasi penuh. Anda bisa melakukannya dengan berbaring santai dan biarkan pasangan merangsang klitoris dan bagian sensitif Anda lainnya.

    Apapun posisi yang Anda pilih untuk berhubungan seks setelah melahirkan, yang terpenting ialah Anda dan pasangan dapat membangun kembali keharmonisan serta keintiman yang mungkin memudar selama masa kehamilan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 12/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan