backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Penis Kemerahan, dari Masturbasi Hingga Balanitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    5 Penyebab Penis Kemerahan, dari Masturbasi Hingga Balanitis

    Sama seperti bagian tubuh lainnya, penis juga bisa mengalami beberapa masalah seperti perubahan warna. Kulit penis merah atau ruam menjadi salah satu masalah yang paling sering pria rasakan. Namun jangan panik dulu, yuk ketahui berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab penis kemerahan dan timbul ruam berikut ini.

    Berbagai kondisi yang menyebabkan penis merah atau ruam

    Apabila penis Anda kemerahan dan ruam, jangan panik dulu. Tidak semua penyebab kondisi merupakan gangguan kesehatan serius. Pahami gejala dan periksa ke dokter bila Anda khawatir. 

    1. Balanitis

    bintik merah di penis

    Balanitis adalah kondisi saat kepala penis mengalami pembengkakan. Penyakit ini sebagian besar terjadi pada pria yang tidak disunat, karena bagian kepala penis masih tertutupi lipatan kulit yang dikenal sebagai kulup. Balanitis umumnya terjadi akibat infeksi atau masalah kulit yang kronis.

    Penyebab munculnya balanitis adalah bakteri atau jamur yang tumbuh subur pada kulup yang menutupi kepala penis. Terutama apabila Anda tidak begitu memerhatikan kebersihan penis. Selain itu, penyakit penis ini juga bisa terjadi akibat penggunaan sabun, losion, atau semprotan beraroma yang membuat penis kering dan iritasi. 

    Penyakit lain yang pria alami, mulai diabetes dan penyakit kelamin, seperti sifilis, trikomoniasis, dan gonore juga bisa menyebabkan penis merah dan bengkak. Penis akan terasa gatal, sakit, dan kulit terasa seperti tertarik.

    2. Tinea cruris

    keluar cairan dari penis

    Tinea cruris adalah infeksi jamur yang terjadi akibat penggunaan pakaian yang basah atau lembap karena keringat dalam waktu lama. Kondisi yang sering disebut sebagai jock itch ini paling sering terjadi pada atlet. Akan tetapi, penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja terutama yang hobi berlama-lama menggunakan pakaian atau celana yang lembap.

    Kondisi pakaian atau celana lembap dapat memicu pertumbuhan jamur, seperti Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum yang pada akhirnya menimbulkan infeksi. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya tinea cruris, yakni kegemukan (obesitas), keringat berlebihan (hiperhidrosis), diabetes, dan penggunaan steroid topikal.

    Orang yang mengalami tinea cruris biasanya mengalami kemerahan, kulit yang mengelupas, ruam, dan sensasi terbakar pada penis. Selain menyerang penis, penyakit ini juga bisa mengenai selangkangan, paha, dan perut bagian bawah.

    3. Dermatitis kontak

    mencegah HIV

    Dermatitis kontak adalah kondisi yang bisa membuat kulit kemerahan dan meradang setelah mengalami paparan langsung dengan alergen (zat pemicu alergi) atau iritan (zat pemicu iritasi) dari lingkungan. Kondisi ini bisa membaik sendiri dengan menghindari zat pemicunya.

    Penis merah dan gatal merupakan gejala umum dermatitis kontak pada sekitar organ genital pria. Iritasi ini biasanya muncul setelah menggunakan sabun atau produk perawatan kulit yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Selain itu, dermatitis kontak juga bisa terjadi akibat penggunaan kondom karena adanya bahan kimia dalam alat kontrasepsi ini.

    4. Infeksi jamur

    benjolan putih di penis

    Infeksi jamur atau infeksi ragi (yeast infection) bisa menyebabkan kondisi penis merah dan muncul ruam. Kondisi ini disebut sebagai kandidiasis karena disebabkan jamur Candida albicans. Gejala yang muncul akibat infeksi kandidiasis antara lain rasa gatal dan perih pada ujung penis, bau tak sedap, hingga rasa sakit saat buang air kecil.

    Kurang menjaga kebersihan penis menjadi faktor utama infeksi jamur pada pria. Bagi pria yang tidak disunat, membersihkan area kepala penis yang tertutup kulup cukup sulit sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari pasangan yang sedang mengalami infeksi jamur vagina melalui hubungan seks.

    5. Masturbasi terlalu sering

    mitos tentang masturbasi

    Masturbasi memang menyehatkan, misalnya dapat mengurangi risiko kanker prostat dan mencegah depresi. Namun, Anda tidak boleh melakukan aktivitas ini terlalu sering. Jika seorang pria masturbasi terlalu sering, bahkan sebanyak 5 hingga 6 kali sehari selama berminggu-minggu, jangan heran kalau penis jadi mudah mengalami iritasi.

    Dr. Seth Cohen, asisten dosen bidang urologi dan kandungan di NYU Langone Health, Amerika Serikat menyatakan, iritasi akibat masturbasi terlalu sering biasanya membuat penis merah, kering, dan terasa seperti tertarik. Maka, jangan terlalu bersemangat saat masturbasi. Selain memikirkan kepuasan pribadi, Anda juga tetap harus memperhatikan kesehatan penis.

    Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya, maka segera lakukan tindakan penanganan. Jaga kebersihan penis, gunakan celana yang kering dan menyerap keringat, atau periksa ke dokter. Dokter bisa memberikan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat untuk kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan