backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Catat! Seperti Ini Ciri-Ciri Pasangan yang Posesif

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 27/11/2023

    Catat! Seperti Ini Ciri-Ciri Pasangan yang Posesif

    Bukannya membuat hubungan menjadi romantis, sifat posesif justru bisa membuat Anda terjebak dalam toxic relationship. Terlebih lagi, ciri-ciri sifat posesif kerap disalahartikan sebagai bentuk rasa sayang atau keinginan untuk melindungi pasangan.

    Sifat negatif ini tidak muncul begitu saja tanpa penyebab. Bahkan, ada beberapa gangguan mental yang bisa memunculkan sifat yang satu ini. Yuk, pelajari lebih lanjut apa saja contoh perilaku yang termasuk posesif serta penyebabnya!

    Ciri-ciri pasangan posesif

    Seseorang dengan sifat posesif sering kali tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu hal yang berlebihan dan bersifat merugikan.

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri dan contoh perilaku posesif supaya Anda tidak menjadi korbannya. Berikut adalah beberapa di antaranya.

    1. Cemburu berlebihan

    cara menghilangkan rasa cemburu

    Pasangan yang posesif sering kali sulit mengendalikan rasa cemburu, bahkan terhadap interaksi yang terbilang wajar seperti hubungan dengan teman atau rekan kerja. 

    Contoh tindakan posesif akibat cemburu berlebihan di antaranya melarang Anda memiliki kehidupan sosial, membuka media sosial Anda tanpa izin, dan menguntit kemana pun Anda pergi. 

    Kecemburuan memang merupakan hal yang wajar. Namun, jika terjadi terlalu sering atau berlebihan, hal ini justru bisa membuat seseorang merasa terkekang.

    2. Suka memberi ancaman

    Sifat posesif mendorong seseorang supaya apa pun keinginannya selalu terkabulkan. Ini juga alasan mengapa sikap posesif erat kaitannya dengan perilaku manipulatif.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, tidak jarang ia akan menggunakan ancaman, baik dalam bentuk verbal maupun fisik.

    Bahkan, orang yang sangat posesif bisa saja mengancam akan bunuh diri. Semua ini ia lakukan semata-mata agar Anda memenuhi keinginannya.

    Apakah posesif itu tanda sayang?

    Sifat posesif bukanlah tanda kasih sayang. Sifat ini justru bisa membuat Anda dikendalikan dan tidak memiliki kebebasan.
    Kasih sayang seharusnya justru ditunjukkan dengan dukungan dan pengertian pada kebutuhan pribadi pasangan.

    3. Selalu mengontrol

    Tanda utama dari seseorang dengan sifat posesif adalah keinginannya untuk selalu mengontrol. Ia selalu ingin tahu tentang kegiatan, lokasi, dan orang-orang yang sedang Anda temui.

    Pada kasus yang lebih parah, ia mungkin akan mengirim pesan atau menelepon tanpa henti jika tidak segera mendapat informasi tersebut.

    Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, memiliki pasangan yang suka mengontrol hanya akan membuat Anda sulit berkembang.

    Tidak hanya berdampak pada hubungan, sifat ini juga bisa berdampak pada keberlangsungan hobi, karier, dan bahkan pendidikan Anda.

    4. Suka mencari kesalahan

    Ciri-ciri sifat posesif yang selanjutnya adalah suka mencari-cari kesalahan orang lain.

    Sifat ini bisa muncul karena orang posesif cenderung memperhatikan setiap tindakan dan kata-kata pasangan, tetapi dengan fokus untuk mencari kesalahan kecil yang bisa dipermasalahkan. 

    Dengan menemukan kesalahan tersebut, ia akan menggunakannya untuk mengontrol pasangannya dan membuatnya merasa bersalah.

    5. Emosi cenderung tidak stabil

    Pasangan yang bisa dengan mudah memberikan janji manis kemudian bersikap kasar juga bisa termasuk dalam kategori posesif.

    Perilaku tersebut menandakan bahwa pasangan Anda memiliki emosi yang cenderung tidak stabil.

    Sebisa mungkin, usahakan untuk tidak mudah termakan janji manis setelah bertengkar atau menerima kekerasan dari pasangan.

    Sering kali cara ini hanya digunakan untuk kepentingannya sendiri, bukan karena merasa bersalah atau ingin memperbaiki hubungan dengan Anda.

    Penyebab pasangan menjadi posesif

    Selain trauma dari hubungan di masa lalu, munculnya sifat posesif dalam diri seseorang erat kaitannya dengan kondisi mental. Berikut ini adalah beberapa penyebab dari sifat posesif.

    1. Attachment disorder

    pacaran sehat

    Gangguan kelekatan atau attachment style adalah kondisi saat seseorang kesulitan dalam menjalin hubungan atau justru terlalu terikat secara emosional dengan orang lain.

    Kondisi ini tentu berkaitan dengan sifat posesif yang membuat seseorang tidak ingin kehilangan orang terdekat.

    Melansir dari laman Columbia University Department of Psychiatry, seseorang dengan tipe attachment style yang cemas cenderung khawatir secara berlebihan terhadap hubungannya dan sangat takut ditinggalkan.

    2. Insecure

    Kurangnya rasa percaya diri atau insecure juga erat kaitannya dengan sifat posesif.

    Dengan insecurity yang dimilikinya, mereka cenderung memiliki kekhawatiran berlebihan akan ditinggalkan oleh pasangannya.

    Alhasil, untuk mencegah hal itu terjadi, ia akan berusaha keras “melindungi” kekasihnya. Sayangnya, perlindungan ini tidak jarang justru muncul dalam bentuk kekangan.

    3. Borderline personality disorder (BPD)

    American Addiction Centers membagi BPD menjadi empat jenis, salah satunya adalah petulant BPD atau pemarah. Ciri-ciri dari jenis BPD ini adalah sifat posesif.

    Petulant borderline personality disorder akan membuat seseorang merasa tidak berharga atau tidak dicintai sehingga berusaha mengontrol pasangannya untuk menghilangkan perasaan tersebut.

    4. Obsessive compulsive disorder (OCD)

    OCD bisa menjadi salah satu penyebab munculnya sifat posesif karena gangguan mental ini membuat seseorang memiliki kekhawatiran terus-menerus tentang sesuatu.

    Seseorang dengan OCD sering kali merasa perlu mengontrol situasi untuk mengurangi kecemasannya, termasuk terhadap orang-orang di sekitarnya.

    Obsessive compulsive disorder juga bisa membuat seseorang membutuhkan kepastian secara terus-menerusnya dari pasangan sehingga menimbulkan sifat posesif.

    Dengan mengenali ciri-ciri sifat posesif, Anda bisa membantu seseorang keluar dari sifat tersebut atau setidaknya membantunya mendapatkan pertolongan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 27/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan