backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ada Orang yang Kerjanya Memikirkan Seks Terus. Apa Sebabnya, Ya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Ada Orang yang Kerjanya Memikirkan Seks Terus. Apa Sebabnya, Ya?

    Ketika seseorang telah dewasa secara fisik dan emosional, maka akan sangat normal jika mulai sering memikirkan seks. Hal ini tak hanya berlaku pada pria tetapi juga wanita. Herannya, ada orang yang otaknya tak bisa berhenti memikirkan seks sampai-sampai mendapat julukan “punya otak di selangkangan’ alias mesum.

    Penyebab seseorang terus memikirkan seks

    Sebetulnya sesekali berpikir atau berfantasi soal seks itu tidak salah. Akan tetapi, kalau sampai semua hal disambungkan dengan seks atau hal-hal yang berbau mesum, Anda mungkin perlu bercermin. Bisa jadi tiga hal ini membuat pikiran Anda dipenuhi seks.

    1. Sedang bosan

    mencegah gula darah rendah di malam hari

    Berpikiran tentang seks terkadang tidak bisa dihindari, sama seperti saat Anda bermimpi. Pikiran ini bisa datang kapan pun di mana pun, termasuk saat sedang bosan. Tidak ada pemicu pasti mengapa seseorang kerap memikirkan soal seks.

    Meski terkadang tidak disengaja, seseorang juga bisa secara sengaja membayangkan seks. Hal ini dilakukan bisa jadi karena saat memikirkan tentang seks, seseorang menjadi lebih bahagia dan tenggelam dalam imajinasinya sendiri.

    2. Gairah seks sedang meningkat

    kenapa vagina basah saat bergairah

    Gairah seks menjadi salah satu aspek penting yang dapat menentukan kepuasan seksual dan menjadi penyebab mengapa seseorang sering memikirkan seks. Dalam sebuah penelitian di University of Kentucky didapatkan fakta bahwa semakin tinggi gairah seseorang maka akan semakin baik pula kehidupan seksnya.

    Saat hormon di dalam tubuh terus naik, hal ini akan berpengaruh pada gairah seks. Gairah seksual bisa meningkat karena berbagai hal, dari mulai menjelang menstruasi pada wanita, atau ketika Anda melihat sesuatu yang memicu gairah meningkat. Menonton video porno misalnya, bisa membuat gairah seks Anda meningkat dan sulit dikendalikan.

    Video porno menampilkan adegan hubungan intim serta bagian vital tubuh secara jelas. Hal ini bisa memicu letupan hormon di dalam tubuh menjadi tidak terkendali hingga membuat Anda terus memikirkannya meski sudah tidak menontonnya.

    Selain menonton video porno, sexting dengan pasangan juga bisa membuat seseorang kerap berpikiran tentang seks. Hal ini karena sexting dapat memicu imajinasi terliar Anda.

    3. Kecanduan seks

    kecanduan seks

    Kecanduan seks atau dalam istilah medis disebut gangguan hiperseksual adalah kondisi saat seseorang terus memikirkan atau melakukan segala aktivitas seksual dengan intensitas yang terus meningkat, berlangsung setidaknya 6 bulan serta terjadi berulang-ulang. Akibatnya, kondisi ini lama-lama berdampak negatif pada kehidupan seseorang yang mengalaminya.

    Orang yang kecanduan seks biasanya mengalami kondisi di mana fantasi, dorongan, dan perilaku seksualnya tidak bisa hilang dari pikirannya apalagi dikendalikan. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan:

    • Terus berfantasi tentang seks dan melakukan berbagai aktivitas seks.
    • Menjadikan seks sebagai solusi saat stres.
    • Tidak bisa mengendalikan atau mengurangi dorongan seksual yang kerap datang.
    • Selalu melakukan aktivitas seksual berulang tanpa mengesampingkan risiko kesehatan  dan emosi pada diri sendiri maupun orang lain.
    • Fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang dilakukan bukan berasal dari efek obat melainkan datang dari diri sendiri.
    • Dalam kasus yang cukup  ekstrem, seseorang akan terlibat dalam kegiatan kriminal berbau seks termasuk menguntit, memperkosa, atau bahkan melakukan seks inses (dengan orang yang sedarah).

    Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa memikirkan seks memang normal. Akan tetapi, jika sudah berlebihan dan merugikan diri serta orang lain seperti saat kecanduan seks, maka Anda perlu segera berkonsultasi kepada ahli.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan