backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Penyakit Penyebab Impotensi pada Pria yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 05/08/2022

    5 Penyakit Penyebab Impotensi pada Pria yang Perlu Diwaspadai

    Ereksi penis terjadi saat darah mengalir dalam pembuluh darah pada penis dan mengisinya sampai penuh hingga penis membesar dan mengeras. Sebagian pria tidak dapat mengalami ereksi normal dan berujung pada kegagalan ereksi atau impotensi. Ada berbagai penyebab disfungsi ereksi pada pria, termasuk beberapa kondisi penyakit. Lantas, apa saja penyakit penyebab impotensi yang perlu Anda waspadai? Simak ulasan berikut ini.

    Berbagai penyakit penyebab impotensi pada pria

    Disfungsi ereksi yang lebih dikenal sebagai impotensi atau impoten adalah ketidakmampuan penis pria dalam mendapatkan dan mempertahankan ereksi optimal selama berhubungan seks. Seorang pria yang mengalami disfungsi ereksi sudah pasti tidak bisa mencapai orgasme, tetapi pria yang tidak bisa orgasme belum tentu mengalami disfungsi ereksi. 

    Penis tersusun atas jaringan spons yang berisi pembuluh darah, bukan otot maupun tulang. Akibatnya, jika aliran darah ke penis terganggu akibat penyakit tertentu, maka seorang pria kemungkinan mengalami gangguan ereksi atau impotensi.

    Kebanyakan kasus impotensi terjadi akibat pengaruh beberapa kondisi penyakit fisik yang dapat meningkatkan risikonya, seperti berikut ini.

    1. Kanker

    Penyakit kanker pada pria kemungkinan bisa menjadi penyebab disfungsi ereksi. Alasannya, penggunaan obat-obatan dalam penyembuhan kanker mengandung zat antiandrogen. 

    Obat yang mengandung antiandrogen ini biasanya digunakan dalam menyembuhkan penyakit saluran kencing dan pembesaran prostat. Pengobatan medis ini memang menyembuhkan kanker, namun cara kerjanya berlawanan dengan sistem produksi hormon pria sehingga mengurangi bisa mengurangi produksi hormon kejantanan pria.

    American Cancer Society juga menyebutkan prosedur terapi radiasi pada daerah panggul untuk pengobatan kanker prostat, kandung kemih, usus besar, dan rektal juga bisa menyebabkan masalah ereksi.

    2. Stroke

    Stroke biasanya menyerang seorang pria yang telah berumur atau lansia, tetapi tidak menutup kemungkinan pria berusia lebih muda juga bisa terserang penyakit ini. Jika mengalami stroke, aliran darah ke otak yang terserang penyakit ini juga bisa memengaruhi pembuluh darah pada jaringan erektil. 

    Kondisi ini dapat menyebabkan penis tidak bisa mengalami ereksi secara maksimal. Sejumlah penelitian juga menunjukkan adanya penurunan hasrat seksual pada penderita stroke.

    3. Diabetes

    Diabetes sering menjadi penyakit penyebab impotensi atau disfungsi ereksi. Hal ini terjadi akibat kadar glukosa berlebih pada penderita diabetes yang tidak dapat berubah menjadi energi, karena kadar hormon insulin dalam tubuh penderita diabetes sangat rendah. 

    Maka dari itu, kadar gula yang tinggi pada tubuh juga bisa menimbulkan komplikasi berupa kerusakan saraf. Kondisi ini tentu akan memengaruhi sensasi penis saat berhubungan seksual sehinga tidak maksimal.

    4. Penyakit jantung

    Kondisi yang memengaruhi organ jantung dan pembuluh darah juga bisa memicu terjadi impotensi. Beberapa penyakit jantung, seperti penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kadar kolesterol berlebih bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

    Kondisi tersebut bisa menimbulkan pembentukan timbunan lemak dalam pembuluh darah, sehingga membuat aliran darah terhambat. Akibatnya, aliran darah tidak mampu mencapai area penis secara maksimal bisa menyebabkan disfungsi ereksi terjadi.

    5. Penyakit Peyronie

    Penyakit Peyronie atau Peyronie’s disease merupakan kondisi terbentuknya jaringan plak atau benjolan yang mengeras, yang terdapat pada kepala penis, batang penis, ataupun pada testis. Kondisi ini menyebabkan penis bengkok atau tampak mengurus saat ereksi jika plak pada penis semakin menebal. 

    Jaringan parut yang menyebabkan penis bengkok ini bisa menghalangi penetrasi selama seks, mengurangi rangsangan, hingga membuat ereksi terasa sakit. Hal ini juga bisa menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan yang bisa membuat seorang pria mengalami impotensi.

    Selain penyakit, apa saja penyebab disfungsi ereksi lainnya?

    pengobatan impotensi

    Selain berbagai penyakit fisik yang menyebabkan impotensi, kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi psikologis. Otak akan memicu ereksi penis setelah menerima rangsangan seksual. Beberapa gangguan psikologis yang bisa memengaruhi, seperti depresi, kecemasan, stres, dan masalah hubungan dengan pasangan.

    Gaya hidup yang buruk, seperti merokok juga dapat memengaruhi ereksi penis pada pria. Hal ini karena rokok melepaskan nikotin dan zat lainnya yang bisa menjadi penghambat aliran pembuluh darah. Jika pembuluh darah tersumbat akibatnya aliran darah ke penis akan terganggu yang bisa menyebabkan orang mengalami impotensi.

    Sering minum alkohol juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Alkohol mengandung zat depresan yang dapat memblokir kinerja saraf, sehingga menghambat komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya, termasuk penis untuk mempertahankan ereksi.

    Jika Anda memiliki berbagai kondisi fisik, mental, dan gaya hidup tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 05/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan