Tingkat PSA yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan faktor risiko kanker prostat. Namun, sebagian besar pria dengan tingkat PSA tinggi bisa tidak memiliki kanker prostat, tetapi karena faktor lainnya, seperti pembesaran kelenjar prostat (BPH).
Dilansir dari American Cancer Society, banyak dokter menggunakan batas PSA 4 ng/mL atau lebih tinggi untuk memutuskan apakah seorang pria perlu tes pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi kanker prostat. Namun, beberapa dokter lainnya merekomendasikan untuk tes lebih lanjut meski kadar PSA hanya 2,5 atau 3 ng/mL.
Namun, selain melihat angka, dokter mungkin akan menggunakan cara lain untuk menafsirkan hasil tes PSA, sebelum merekomendasikan prosedur biopsi. Cara lain tersebut, yaitu kecepatan PSA, kepadatan PSA, atau persentase PSA bebas dan terikat.
Bila Anda menjalani tes ini, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah hasil tes PSA Anda memerlukan pemeriksaan lanjutan atau tidak.
3. Biopsi prostat
Bila tes DRE dan PSA Anda menunjukkan hasil yang abnormal, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan biopsi guna memastikan diagnosis kanker prostat.
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel kecil dari kelenjar prostat untuk kemudian dilihat dan dianalisis di laboratorium. Pada biopsi prostat, umumnya metode yang digunakan adalah core needle biopsy atau biopsi jarum inti. Dokter biasanya dibantu dengan USG transrectal (TRUS), MRI, atau keduanya, selama proses dilakukan.
Bila hasil tes biopsi Anda positif kanker, dokter akan menentukan stadium kanker prostat yang Anda miliki berdasarkan hasil tes tersebut. Penentuan stadium ini umumnya menggunakan skor Gleason serta tingkat PSA Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar