backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Seks

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 06/04/2021

    5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Seks

    Sebelum bercinta, Anda mungkin melakukan persiapan yang cukup lengkap. Mulai dari membangun suasana, memakai kondom, hingga melakukan pemanasan (foreplay). Hal-hal tersebut memang bisa menunjang kualitas seks yang memuaskan. Lalu, bagaimana dengan setelah Anda berhubungan seks? Apa saja yang Anda lakukan setelah bercinta? Langsung tidur? Hati-hati, setelah bercinta masih ada aturan penting yang tak boleh disepelekan. Jangan sampai ada melakukan kesalahan-kesalahan berikut ini setelah bercinta.

    Hindari lakukan hal ini setelah bercinta

    Tak hanya sebelum, setelah selesai berhubungan intim juga ada berbagai hal yang sebaiknya tidak Anda dan pasangan lakukan, yakni:

    1. Langsung tidur

    Setelah sesi intim Anda dan pasangan berakhir, Anda mungkin tergoda untuk langsung tidur. Bercinta memang bisa membuat Anda merasa sangat rileks dan mengantuk.

    Akan tetapi, usahakan untuk menghabiskan waktu berkualitas dulu bersama pasangan setelah bercinta.

    Menghabiskan momen intim bersama dengan pasangan setelah bercinta bisa membuat Anda dan pasangan jadi lebih dekat secara emosional.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, pasangan yang saling berpelukan dan bermesraan setelah bercinta memiliki kehidupan seksual dan rumah tangga yang lebih memuaskan dibanding pasangan yang langsung tertidur.

    2. Mencuci vagina dengan sabun

    Banyak wanita langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah bercinta. Hati-hati kalau Anda mencuci vagina dengan sabun mandi atau sabun kewanitaan setelah berhubungan seks. Pasalnya, mencuci vagina setelah seks berisiko tinggi menyebabkan alergi atau iritasi pada vagina.

    Jaringan-jaringan pada organ intim Anda akan jadi lebih sensitif setelah bercinta. Ini karena saat berhubungan seks vagina mengalami gesekan dan stimulasi fisik.

    Sabun kewanitaan yang dijual di pasaran justru semakin mengacaukan keseimbangan bakteri dan kadar keasaman vagina. Jika Anda memang ingin membersihkan diri, cukup basuh dengan air hangat tanpa sabun.

    3. Menggunakan tisu basah

    Kalau Anda malas pergi kamar mandi untuk membersihkan diri, jangan menggunakan tisu basah pada area penis dan vagina. Bahan-bahan kimia yang ada dalam tisu basah bisa membuat organ intim Anda iritasi.

    Setelah berhubungan seks, kadar bakteri baik pada vagina dan penis jadi tidak seimbang.

    Maka, jika ada bahan kimia berbahaya dari tisu basah, keampuhan organ intim Anda dalam melindungi diri jadi berkurang dan Anda lebih rentan mengalami infeksi atau iritasi.

    4. Tidur pakai lingerie

    Anda mungkin memulai sesi panas bersama pasangan dengan lingerie atau baju tidur intim berbahan dasar sutra atau renda. Namun, setelah bercinta Anda sebaiknya tidak tidur mengenakan lingerie tersebut.

    Meskipun tampak lebih seksi, kain dari sutra atau renda tidak bisa menyediakan sirkulasi udara yang baik bagi organ intim.

    Padahal, setelah berhubungan seks vagina akan jadi lebih lembap dan hangat. Kalau semalaman Anda tidur dengan kondisi vagina terlalu lembap, Anda berisiko mengalami infeksi ragi vagina.

    Sebaiknya ganti lingerie Anda dengan pakaian dalam berbahan katun yang cukup sejuk atau tak perlu menggunakan pakaian dalam sama sekali.

    5. Berendam air panas

    Berendam air panas setelah bercinta, apalagi bersama pasangan, memang terdengar nikmat. Namun, berendam air panas bisa menyebabkan infeksi vagina.

    Ini karena setelah penetrasi vagina, vulva dan bibir vagina mengalami pembengkakan. Artinya, vagina jadi lebih terbuka dan mudah terpapar kuman serta bakteri.

    Berendam bersama pasangan berarti bakteri dari penis lebih mudah berpindah dan masuk ke dalam vagina lewat air yang suhunya cukup tinggi.  

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 06/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan