backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali Perubahan Gairah Seks Ibu Hamil di Trimester Ketiga, Plus Tips Seks yang Aman

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 10/09/2020

    Kenali Perubahan Gairah Seks Ibu Hamil di Trimester Ketiga, Plus Tips Seks yang Aman

    Gairah seks wanita bisa naik-turun di sepanjang masa kehamilannya. Jika biasanya nafsu seks ibu hamil menurun di trimester pertama karena berbagai macam perubahan drastis pada hormon dan fisiknya, bagaimana ketika sudah memasuki kehamilan trimester ketiga? Apakah akan ada perubahan?

    Seperti apa nafsu seks ibu hamil di trimester ketiga?

    Kalau mau dibayangkan, perubahan gairah seks wanita hamil bisa digambarkan seperti kurva U terbalik. Gairah seks ibu hamil di trimester pertama umumnya menurun karena dipengaruhi oleh banyak hal. Gejolak perubahan hormon, gejala-gejala kehamilan seperti mual (morning sickness) dan payudara nyeri, hingga perubahan bentuk tubuh yang menurunkan kepercayaan diri dapat mengempiskan gairah seksual ibu hamil.

    Selain itu, banyak perempuan yang mungkin berpikir bahwa seharusnya tidak boleh berhubungan seks saat masih hamil muda karena takut menyakiti jabang bayi. Meski begitu, seiring berjalannya waktu gairah seks beberapa wanita hamil bisa makin tinggi dan memuncak di trimester kedua.

    Nah menjelang trimester akhir, libido perempuan yang sedang hamil akan kembali turun. Perubahan ini dipengaruhi oleh perasaan tak nyaman pada perut yang semakin membesar untuk mempersiapkan kelahiran bayi. Selain itu, keram perut, kaki bengkak dan rasa mudah lelah mulai muncul kembali sehingga membuat ibu hamil tidak begitu bersemangat untuk berhubungan seks dengan suami. Peningkatan berat badan dan gejolak perubahan emosi selama trimester tiga pun juga berperan dalam menurunnya nafsu seks ibu hamil.

    Namun, ada juga sebagian wanita yang justru merasa bahwa kehamilan membangkitkan gairah seksual mereka. Hal ini juga disebabkan oleh hormon estrogen yang memang meningkat selama kehamilan, sehingga memengaruhi hasrat Anda untuk ingin berhubungan seksual. Peningkatan hormon estrogen akan meningkatkan aliran darah menuju sekitar daerah intim, menyebabkannya jadi semakin sensitif untuk merespon rangsangan.

    Bagaimana cara mengatasi nafsu seks ibu hamil yang menurun?

    Banyak ibu hamil yang merasa gairah seksualnya menurun di trimester ketiga ini. Sebenarnya, hal ini bisa disiasati dengan memilih posisi berhubungan intim yang nyaman saat hamil tua. Contohnya spooning (berbaring menyamping), wanita di atas, hingga duduk di tepi tempat tidur atau kursi.

    Jika perlu, upayakan suami yang lebih proaktif, mengingat gerak Anda agak terbatas karena kondisi tubuh yang makin berat. Jika posisi bercinta yang baru tetap membuat Anda tidak nyaman, sampaikan pada pasangan. 

    Jika memang seks sulit dilakukan atau membuat Anda tidak nyaman, cobalah cara lain untuk mengobarkan keintiman antara Anda berdua. Misalnya dengan foreplay mesra seperti pelukan, berciuman, atau pijatan. Bisa juga dengan bikin jadwal berhubungan seks misalnya seminggu dua kali di Senin dan Kamis, atau sesuka kesepakatan Anda berdua.

    Tips aman berhubungan seks saat hamil tua

    Nafsu seks yang menurun saat hamil bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali berhubungan badan dengan suami. Jika Anda sanggup dan memang ingin mencoba, seks saat hamil terbilang aman, terlepas dari berapa pun usia kehamilan Anda.

    Banyak pasangan yang khawatir bahwa seks selama hamil tua bisa menyebabkan keguguran, namun hal itu sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Kebanyakan keguguran terjadi karena janin tidak berkembang seperti yang seharusnya. Seks juga tidak memicu persalinan bahkan meskipun tanggal persalinan sudah dekat. Penetrasi seks tidak akan menyakiti bayi dalam kandungan, karena ia terlindungi di dalam kantung ketuban.

    Namun terkadang juga ada baiknya untuk berhati-hati. Ada beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya menghindari seks saat hamil, seperti:

  • Mengalami perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Cairan ketuban pecah.
  • Serviks mulai membuka secara prematur.
  • Placenta previa.
  • Anda memiliki riwayat persalinan prematur atau berisiko melahirkan prematur.
  • Anda hamil anak kembar.
  • Periksakan kehamilan Anda secara rutin pada dokter kandungan, untuk mengetahui kondisi kehamilan Anda apakah dalam keadaan sehat dan juga untuk meyakinkan apakah aman untuk tetap melakukan hubungan intim.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 10/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan