backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Merasa Jenuh Dengan Pasangan, Apakah Harus Mengakhiri Hubungan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    Merasa Jenuh Dengan Pasangan, Apakah Harus Mengakhiri Hubungan?

    Yang namanya menjalani hubungan jangka panjang, entah itu masih dalam tahap pacaran atau sudah menikah bertahun-tahun, besar kemungkinan Anda akan dilanda oleh rasa jenuh dan bosan. Bagaimana tidak jenuh jika sehari-hari Anda bertemu, makan, ngobrol, hingga tidur dengan orang yang sama terus setiap hari? Belum lagi masalah yang Anda berdua hadapi juga mungkin hanya berputar di isu yang sama dan itu-itu saja. Lantas kalau api cinta sudah tak lagi membara, haruskah memutuskan si dia saat sudah merasa jenuh dengan hubungan?

    Apakah jenuh dengan hubungan tanda Anda dan pasangan sudah tidak lagi cocok?

    Jika Anda merasa semuanya berjalan baik-baik saja, tapi hubungan tersebut terasa hambar dan datar karena Anda tidak lagi merasa antusias menghabiskan waktu bersama pasangan, jangan dulu terpancing emosi sesaat.

    Dr. Ruth Westheimer, seorang terapis seks dan hubungan asal Amerika Serikat, menyarankan Anda untuk cari tahu dulu apa yang membuat Anda merasa jenuh dengan hubungan Anda berdua. Banyak hal yang mungkin sebenarnya tidak Anda sadari menjadi penyebab dari kebosanan yang sedang Anda alami.

    Mungkin Anda semata merasa bosan karena kegiatan yang Anda lakukan saat malam Mingguan hanya terbatas pada makan malam di mall dan nonton bioskop. Anda mungkin merasa bosan dengan rutinitas seks yang datar-datar saja. Atau karena Anda dan si dia sudah kenal sangat lama, bahan obrolan pun sudah keburu habis dan merasa tidak ada lagi sesuatu yang menarik untuk dibicarakan.

    Rasa bosan sangat wajar terjadi pada dua orang yang menjalani sebuah hubungan ekslusif, terlebih jika sudah menjalaninya dalam waktu lama. Rachel A. Sussman, L.C.S.W., menyatakan bahwa otak secara otomatis terprogram untuk mencari hal-hal baru dan menarik. Oleh karenanya, seseorang bisa merasa bosan dengan sesuatu yang itu-itu saja dan telah lama dilakukan — termasuk menjalani hubungan asmara.

    Kesimpulannya, jenuh dengan pasangan bukanlah tanda hubungan sudah tidak sehat, apalagi harus cepat-cepat diakhiri apabila Anda memang benar masih tulus mencintainya. Rasa jenuh dengan hubungan hanyalah sebuah batu sandungan kecil dari perjalanan yang perlu Anda lewati.

    Bicarakan pada pasangan secara terbuka

    Saat hubungan mulai terasa membosankan, ada baiknya membicarakannya secara jujur dan terbuka. Anda bisa mulai dengan mencoba mengutarakan apa yang Anda rasakan, tentunya dengan bahasa yang halus dan tidak menyinggung perasaan. Mungkin saja pasangan Anda juga merasakan hal yang sama, tapi tidak berani untuk mengutarakannya.

    Nah, setelah Anda berdua saling mengetahui perasaan masing-masing, mulailah untuk bersama-sama mencari solusi dari kebosanan yang sedang dihadapi. Hubungan yang sehat adalah ketika dua orang yang terlibat saling menjaga dan mendukung satu sama lain. Selain itu, hubungan yang sehat biasanya diwujudkan dengan keinginan tulus dari satu sama lain untuk saling menemani dalam suka maupun duka.

    Cari solusinya!

    Mencoba berbagai hal baru bisa menjadi salah satu cara untuk mengusir kebosanan dan menghangatkan kembali hubungan Anda. Jangan takut dan canggung untuk mencoba berbagai hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, karena hubungan yang sehat perlu dipupuk untuk dapat terus berkembang dengan subur.

    Jika Anda bosan dengan kegiatan kencang yang itu-itu saja, coba telusuri dunia maya untuk cari ide baru. Pergilah ke pantai atau naik gunung untuk menghabiskan akhir pekan berduaan. Atau jika bujet Anda berdua mencukupi, berwisatalah ke luar kota atau luar negeri untuk mencari suasana baru. Menghabiskan waktu di tempat waktu hanya berduaan saja bisa membuka kesempatan baru untuk lebih mengenal satu sama lain. Pssttt… Seks di waktu liburan terbukti lebih menggairahkan, lho!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan