backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mau Coba Mainan Seks? Bujuk Pasangan Dengan 4 Strategi Ini, Yuk!

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    Mau Coba Mainan Seks? Bujuk Pasangan Dengan 4 Strategi Ini, Yuk!

    Sekarang ini, sex toys (mainan seks) sudah cukup dikenal banyak kalangan suami istri. Alat bantu perangsang seksual ini digadang-gadang mampu meningkatkan kepuasan hubungan intim suami istri.

    Dilansir dari laman Psychology Today, sebuah studi tahun 2016 yang dipimpin oleh David Frederick, Ph.D., dari Davidman University menemukan bahwa pria dan wanita merasa lebih puas dengan hubungan mereka setelah mencoba berbagai cara baru dalam berhubungan seksual, salah satunya menggunakan sex toys.

    Meski cukup dikenal, tidak semua pasangan sudah mencoba sex toys untuk membantu mereka untuk mencapai orgasme. Jika Anda ingin mengenalkan mainan seks pada pasangan Anda, simak ulasannya berikut ini.

    Tips sukses mengenalkan mainan seks pada pasangan Anda

    Selain mandi bersama atau mencoba posisi baru di tempat tidur, menggunakan mainan seks juga bisa menjaga kelanggengan hubungan suami istri dalam jangka panjang. Jika Anda ingin memulai rencana untuk menggunakan alat bantu seks ini, perhatikan beberapa hal berikut ini:

    1. Pastikan Anda dan pasangan memang membutuhkannya

    Kebanyakan orang menggunakan sex toys untuk masturbasi. Namun, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan alat bantu seks ini dengan pasangan. Sebelum mengenalkan perangkat seks tersebut pada pasangan, pastikan apakah alat ini dibutuhkan atau tidak.

    Perlu Anda ketahui bahwa wanita butuh waktu lebih lama untuk merasa cukup terangsang dibanding pria. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak rangsangan atau foreplay, untuk mencapai orgasme sekaligus mengurangi rasa sakit selama penetrasi. Jika Anda pasangan atau Anda susah mencapai klimaks atau penasaran ingin merasakan sensasi baru saat berhubungan intim, Anda boleh mencoba menggunakan sex toys.

    2.  Pilih situasi yang tepat untuk membicarakan hal ini

    Banyak orang merasa malu dan canggung membicarakan hal ini kepada pasangan. Jika Anda merasakan hal ini, hal pertama harus Anda siapkan adalah keberanian.

    Kemudian, siapkan momen yang tepat dan tempat yang sesuai untuk membicarakannya, misalnya di dalam kamar ketika Anda dan pasangan selesai beraktivitas seharian. Hindari memulai pembicaraan saat pasangan Anda sibuk dengan pekerjaannya.

    3. Pikirkan apa tanggapan pasangan Anda dan siapkan jawabannya

    Mengenalkan sex toys secara tiba-tiba akan membuat pasangan Anda kaget dan berujung dengan penolakan. Jadi, siapkan bagaimana tanggapan Anda jika pasangan menanyakan beberapa hal, misalnya keamanan sex toys. 

    Penggunaan alat bantu seks ini jika tidak digunakan dengan benar dan tidak bersih bisa jadi perantara penularan penyakit menular seksual atau HIV. Selain keamanan, pasangan yang cenderung menolak biasanya merasa dirinya akan tergantikan dengan adanya mainan seks.

    Untuk bisa menjawab dan menjelaskan berbagai hal yang sex toys, Anda tentu perlu mencari tahu lewat internet, buku, atau konsultasi pada ahli seks. Bukan cuma seputar sex toys, Anda juga bisa mempelajari bagaimana melakukan seks yang aman. Nah, panduan seks aman bisa Anda temukan dalam tautan ini.

    4. Ajak pasangan untuk memilih mainan seks bersama

    Ada banyak mainan seks yang bisa Anda pilih, misalnya vibrator . Jika Anda membeli tanpa kesepakatan dari pasangan, alat bantu seks tersebut belum tentu disukai oleh pasangan Anda. Pertama-tama, riset dulu bagaimana bentuk, fungsi, dan cara penggunaannya. Kemudian, diskusikan mana yag Anda dan pasangan akan gunakan.

    Kunci untuk menyampaikan keinginan Anda untuk meningkatkan hubungan seks yang lebih baik harus Anda sampaikan dengan saling membuka diri, kepercayaan, dan kejujuran. Komunikasi yang berjalan dengan baik antara Anda dan pasangan, tentu bisa meningkatkan kualitas hubungan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan