backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Tips Seks Aman Jika Pasangan Mengidap Herpes Genital

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    Tips Seks Aman Jika Pasangan Mengidap Herpes Genital

    Hubungan seks adalah salah satu fondasi penting dalam keharmonisan rumah tangga. Namun mungkin akan sedikit lebih rumit apabila salah satu pasangan mengidap penyakit kelamin menular. Pasalnya, aktivitas seksual adalah perantara utama bagi penularan infeksi tersebut. Maka, jika istri atau suami Anda positif terdiagnosis herpes genital, pastikan bahwa Anda tahu dengan jelas bagaimana cara mencegah penularan herpes genital lewat seks yang aman.

    Waspadai efek pingpong penyakit kelamin pada suami istri

    Efek pingpong adalah istilah yang digunakan ketika penyakit kelamin yang diidap oleh istri kemudian menular pada suami dari hubungan seks tanpa kondom. Atau sebaliknya, dari suami kemudian “dioper” ke istri. Tak jadi masalah siapa duluan yang sebenarnya kena penyakit tersebut dan menularkannya. Dari sang istri, penyakit tersebut bisa ditularkan kembali pada suami. Kemudian begitu seterusnya, persis seperti main pingpong yang hanya saling oper bola antar satu sama lain.

    Virus herpes genital sangat mudah berpindah dari alat kelamin si pengidap herpes ke alat kelamin orang yang sehat. Karena itu, penetrasi penis ke vagina tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi bisa meningkatkan risiko penularan herpes pada orang lain.

    Tidak hanya akan menyebar virus atau bakteri penyebab penyakit ke orang lain, efek ini juga bisa semakin memperparah gejala dari si pasangan yang sudah kena duluan sehingga memperlambat proses penyembuhannya, jika ia memang sedang berobat. Meski pengobatannya sudah tuntas pun, satu orang lainnya masih memiliki penyakit tersebut tanpa disadari yang dapat dengan mudah kembali menular ke orang yang sudah sembuh tersebut.

    Maka, bicarakan dulu tentang penyakit Anda pada pasangan

    Anda harus jujur jika Anda memiliki herpes kepada pasangan seks Anda. Memang mungkin terasa sulit untuk blak-blakan berbicara mengenai penyakit Anda dengan pasangan. Namun, sangatlah penting untuk Anda berdua untuk berbagi dengan satu sama lain mengenai riwayat seks masing-masing. Hal ini membantu Anda berdua untuk memikirkan solusi terbaik supaya bisa melakukan seks yang aman.

    Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk meminta saran apa yang sebaiknya Anda lakukan dan hindari dalam berhubungan seks. Usaha ini dilakukan agar Anda dan pasangan tetap bisa menikmati seks walaupun dinyatakan positif terinfeksi dan sebisa mungkin tidak menularkannya ke pasangan yang sehat.

    mewujudkan fantasi seksual

    Bagaimana cara mencegah penularan herpes lewat seks?

    Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2). Perantara utama penularan herpes genital dari satu orang ke orang lain adalah lewat sentuhan langsung dengan bintil herpes di kulit penderita dan cairan seksual, seperti air mani atau cairan vagina dari aktivitas seksual yang tidak aman. Seks oral pun bisa menjadi perantara penularan penyakit, jika pasangan juga mengidap herpes oral.

    Namun, Anda tetap bisa berhubungan intim. Meski begitu, ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan baik-baik dan terapkan secara lebih hati-hati untuk mencegah penularan herpes.

    Berikut ini hal yang sebaiknya Anda lakukan dan hindari dalam berhubungan seks dengan pasangan jika Anda terinfeksi herpes:

    1. Selalu gunakan kondom

    Kondom adalah pelindung terbaik dari penularan penyakit kelamin. Menggunakan kondom akan mengurangi risiko penularan herpes ke pasangan Anda. Ingat, pilih kondom yang berbahan lateks dan pastikan Anda paham benar cara pakai kondom yang benar untuk menghindari kondom terlepas di dalam vagina atau kondom sobek di tengah seks.

    Kondom juga wajib dipakai saat seks oral jika salah satu pasangan mengidap herpes genital. Pasalnya, virus herpes simplex dapat juga menyebar lewat seks oral. Penyakit kelamin ini dapat berwujud sebagai luka/kutil kelamin atau luka dan sariawan di sekitar bibir dan mulut. Kalau pasangan pria Anda mengidap herpes genital dan ia menerima seks oral dari Anda, virus herpes di penisnya bisa pindah ke mulut Anda.

    Begitu juga sebaliknya. Jika Anda menerima seks oral dari pasangan wanita yang mengidap herpes oral, virus di mulutnya bisa berpindah ke alat kelamin Anda. Pertimbangkan juga memakai dental dam ketika memberikan seks oral pada pasangan wanita dengan alasan yang sama.

    2. Tidak berhubungan intim saat muncul gejala herpes

    Jika Anda sedang memiliki luka pada alat kelamin dan merasakan gejalanya, maka sebaiknya tidak melakukan seks melalui vagina, seks anal, dan menerima seks oral baik penis, vagina, maupun anus.

    Anda mungkin bisa memberikan seks oral ke pasangan, asalkan Anda tidak memiliki herpes di mulut. alternatifnya, Anda bisa mencoba untuk melakukan masturbasi bersama. Kegiatan ini tidak menimbulkan risiko karena Anda tidak menyentuh pasangan sama sekali. Anda bisa melakukannya bersama dengan posisi saling berhadapan.

    Namun ingat, cucilah tangan dengan sabun dan air hangat sesudahnya. Jangan menyentuh tubuh atau kelamin pasangan jika Anda baru saja memegang bagian tubuh Anda yang terkena infeksi.

    3. Tidak menggunakan sex toy secara bergantian

    Memang kecil kemungkinannya untuk tertular herpes lewat pemakaian sex toys, karena virus akan cepat mati bila menyentuh permukaan benda. Namun apabila dipakai bergantian dalam satu sesi bercinta, hal ini akan memperbesar peluang penyebaran virusnya. Ini karena sex toy Anda dan pasangan masih sangat basah terlapisi cairan tubuh seperti sperma, air liur (saliva), atau cairan pelumas vagina. Virus herpes akan lebih mudah bertahan hidup di lingkungan yang lembap.

    Jadi, masing-masing pasangan sebaiknya punya mainan seksnya sendiri. Jangan gunakan satu mainan seks secara bergantian. Kalau memang mau seperti itu, cuci dulu sampai bersih dengan sabun dan air panas. Lalu keringkan sampai tuntas.

    4. Bijak pilih pelumas vagina

    Pelumas vagina berbahan dasar air adalah pilihan terbaik karena tidak akan merusak bahan kondom ketika terjadi gesekan saat seks. Jangan gunakan pelumas berbasis minyak karena minyak bisa merusak lateks.

    Selain itu, jangan menggunakan pelumas yang mengandung spermisida nonoxynol-9. Nonoxynol-9 dapat menyebabkan dinding dalam alat kelamin teriritasi yang dapat menyebabkan virus herpes masuk ke dalam tubuh dengan lebih mudah.

    5. Tes penyakit kelamin bersama

    Tidak cukup kalau Anda berobat ke dokter sendirian saja. Pasangan Anda juga harus diajak periksa, meskipun ia belum merasakan gejala apa pun. Hubungan intim melibatkan dua orang, maka pemeriksaan dan pengobatan penyakit kelamin juga harusnya melibatkan dua orang.

    Untuk itu, ketika Anda sudah berpasangan dan terdiagnosis penyakit kelamin, sebaiknya lakukan tes penyakit kelamin bersama-sama. Dengan begitu, Anda bisa mencegah penularan herpes dan sekaligus menghindari risiko efek pingpong.

    6. Berobat ke dokter seputar herpes yang dimiliki

    Konsultasikan pada dokter apakah Anda bisa mendapatkan terapi obat antiviral untuk herpes. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa minum obat retroviral setiap hari bisa membantu mencegah penularan herpes. Namun, Anda tetap harus menggunakan kondom saat seks karena terapi ini hanya 50% efektif dalam mencegah penularan.

    Konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu mana yang aman dan tidak aman dilakukan dalam berhubungan seksual.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan