backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Makan Nanas Saat Hamil Bisa Bikin Keguguran, Benarkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/06/2021

    Makan Nanas Saat Hamil Bisa Bikin Keguguran, Benarkah?

    Ada beragam mitos saat hamil yang sering ibu dengar, salah satunya adalah bahaya mengonsumsi nanas. Mitos yang tersebar di masyarakat, nanas bisa memicu keguguran atau persalinan dini. Bolehkah ibu hamil makan nanas? Berikut penjelasan seputar makan nanas saat hamil dari sisi kesehatan.

    Makan nanas saat hamil tidak menyebabkan keguguran

    Nanas mengandung enzim bromelain yang bekerja memecah protein dalam tubuh. Pada ibu hamil, janin yang sedang bertumbuh terdiri dari sel protein sederhana.

    Sebagian orang beranggapan asupan bromelain dapat menyebabkan perdarahan dan keguguran. 

    Selain itu, bromelain juga dianggap bisa merangsang leher rahim untuk melunak dan longgar sehingga dapat memicu kelahiran bayi prematur.

    Dugaan ini tidak sepenuhnya salah. Bromelain dalam bentuk tablet atau kapsul suplemen, memang tidak baik ibu hamil konsumsi.

    Benar bahwa bromelain memecah protein dalam tubuh yang dapat memicu kontraksi dini sampai perdarahan abnormal. Oleh karena itu bisa meningkatkan risiko keguguran.

    Namun, hal yang perlu ibu ingat adalah, dosis bromelain pada nanas segar tidak setinggi kapsul dan suplemen.

    Ini membuat kandungan bromelain dalam nanas tidak berdampak pada kehamilan.

    Enzim bromelain dalam nanas bisa memicu keguguran bila ibu hamil mengonsumsinya sebanyak 7-10 buah nanas segar utuh sekaligus.

    Berdasarkan eksperimen dari Inflammatory Bowel Diseases, satu porsi jus nanas segar yang melalui proses pemurnian dari batangnya (sumber utama bromelain) hanya mencapai 16 mg.

    Sebagai perbandingan, University of Maryland Medical Center merekomendasikan konsumsi 80-320 mg bromelain untuk mengobati berbagai masalah pencernaan dan peradangan otot.

    Jumlah bromelain dalam nanas segar terlalu kecil untuk memiliki efek pada rahim dan sistem reproduksi. 

    Selain itu, hampir sebagian besar kandungan bromelain akan hilang selama proses pengalengan atau jus.

    Jadi, makan nanas saat hamil tidak lebih dari 300 gram dalam sehari membawa dampak buruk pada kehamilan.

    Manfaat makan nanas saat hamil

    Nanas memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk ibu hamil.

    Makan nanas saat hamil bisa memberikan dorongan nutrisi bagi janin dalam kandungan untuk bisa bertumbuh kembang dengan optimal. 

    Berdasarkan rekomendasi U.S Department of Agriculture, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi nanas sebanyak 165 gram dalam satu hari.

    Baik untuk kulit dan tulang janin

    Satu porsi nanas potong segar mengandung lebih 21 mg vitamin C yang bermanfaat untuk produksi kolagen.

    Mengutip dari Oregon State University, kolagen berperan dalam pertumbuhan kulit, tulang, tulang rawan, jantung, dan tendon bayi janin. 

    Selain untuk janin, vitamin C juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh selama kehamilan.

    Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, ibu hamil pada umumnya membutuhkan 85 mg asupan vitamin C dalam sehari.

    Mengurangi sembelit

    Mengutip dari American Pregnancy Association, penyebab sembelit saat hamil adalah perubahan hormon, pola makan, dan kondisi rahim yang membesar.

    Untuk mengatasinya, ibu bisa mengonsumsi nanas saat hamil. Pasalnya, nanas termasuk buah dengan serat tinggi yang secara efektif meringankan sembelit.

    Kandungan enzim bromelain dalam nanas bertugas untuk memecah protein dan membantu pencernaan agar lebih lancar.

    Nanas juga menyediakan banyak nutrisi yang ibu hamil butuhkan. Sebut saja, vitamin A dan B6, folat, niacin, thiamin, riboflavin, asam pantotenat, besi, magnesium, kalium dan mangan.

    Mengurangi peradangan usus besar

    Nanas memiliki manfaat untuk ibu hamil, salah satunya mengurangi peradangan usus besar atau Inflammation Bowel Syndrome berkat kandungan enzim bromelain. 

    Inflammatory Bowel Diseases melakukan penelitian pada tikus untuk melihat efek nanas pada usus besar.

    Peneliti memberikan dua jenis jus nanas, satu yang mengandung 16 mg bromelain aktif dan satu lagi jus dengan enzim yang tidak aktif. 

    Hasilnya, tikus yang mendapatkan jus segar mengalami penurunan risiko peradangan usus besar daripada yang tidak.

    Meski begitu, peneliti melakukan penelitian pada tikus, sehingga butuh observasi lebih lanjut kepada manusia.

    Kondisi yang membuat ibu perlu mengurangi makan nanas saat hamil

    Buah tropis yang asam dan menyegarkan ini memang tidak memiliki efek buruk pada ibu hamil.

    Namun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu perlu mengurangi makan nanas saat hamil. Berikut beberapa di antaranya.

    Ibu mengalami asam lambung tinggi

    Meski nanas aman untuk ibu hamil, tetapi ibu perlu waspada bila memiliki penyakit asam lambung atau perut yang sensitif.

    Mengutip dari Columbia University, nanas termasuk buah yang memiliki kadar pH 3-4.

    Sebagai catatan, makanan dengan pH kurang dari 7 termasuk asam, sedangkan lebih dari 7 adalah basa.

    Maka dari itu, asam dalam nanas dapat menyebabkan perut mulas atau refluks asam lambung.

    Jika ibu mengonsumsi jus nanas yang belum cukup matang, bromelain di dalamnya dapat mendatangkan efek pencahar yang menyebabkan diare.

    Memiliki diabetes gestasional

    Wanita hamil yang memiliki atau berisiko tinggi terkena diabetes gestasional perlu berhati-hati tentang konsumsi nanas, terutama dalam bentuk jus. 

    Jus buah adalah sumber gula alami terkonsentrasi tinggi dari buah-buahan utuh. Ini bisa menyebabkan gula darah meningkat tajam jika ibu konsumsi dalam jumlah besar dalam satu waktu. 

    Jika memiliki diabetes gestasional, ibu masih bisa minum jus nanas dalam jumlah kecil. Pasalnya, nanas mengandung tinggi protein atau serat yang mampu mengurangi gula darah.

    Alergi terhadap buah nanas

    Ibu bisa mengalami berbagai efek samping setelah makan buah nanas bila memiliki alergi. Gejala alergi nanas yang biasanya akan timbul kurang lebih satu menit setelah memakannya, seperti:

    • kulit gatal atau timbul benjolan pada sekitar mulut,
    • timbulnya perubahan pada kulit,
    • gangguan pernafasan seperti asma,
    • gatal pada bagian hidung, dan
    • panas perut sampai diare.

    Segera periksakan ke dokter bila gejala alergi sampai sangat parah, misalnya:

    • kesulitan bernapas, 
    • meningkatnya detak jantung, 
    • adanya pembengkakan pada lidah dan bibir, serta
    • mulai kehilangan kesadaran.

    Kalau ibu atau orang lain merasa kesulitan saat memberikan pertolongan pertama pada alergi, sebaiknya langsung menuju unit gawat darurat terdekat.  

    Jika masih khawatir, bicarakan dengan dokter tentang makanan apa saja yang aman dan dilarang untuk konsumsi ibu hamil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan