backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Apa Pantangan Menggunakan KB Spiral atau IUD?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15/03/2021

    Apa Pantangan Menggunakan KB Spiral atau IUD?

    KB spiral atau  intrauterine device (IUD) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan wanita untuk mencegah kehamilan. Saat menggunakan KB spiral, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana ketentuan menggunakan KB spiral dan apa saja pantangan saat menggunakannya?

    Ketentuan menggunakan KB spiral

    KB spiral adalah alat kontrasepsi yang berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Terdapat dua jenis KB spiral, yaitu KB spiral hormonal dan nonhormonal.

    KB spiral hormonal bekerja dengan melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh guna mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sperma membuahi sel telur.

    Sementara itu, KB spiral nonhormonal berbentuk tembaga yang mencegah pertemuan sperma dan sel telur. Tidak semua wanita bisa menggunakan KB spiral.

    Wanita yang memiliki infeksi panggul, sedang hamil, menderita kanker serviks, serta pernah mengalami perdarahan vagina, tidak direkomendasikan menggunakan alat kontrasepsi jenis ini.

    Selain itu, wanita dengan alergi tembaga tidak diperkenankan menggunakan KB spiral nonhormonal.

    Sementara wanita dengan penyakit hati, kanker payudara, atau yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, tidak disarankan menggunakan KB spiral hormonal.

    Meski diklaim aman, terdapat efek samping penggunaan KB spiral antara lain perdarahan yang tidak teratur selama beberapa bulan, periode menstruasi yang lebih ringan, lebih pendek, atau tidak mentruasi sama sekali.

    Selain itu, efek samping yang mungkin terjadi juga termasuk merasakan gejala pramenstruasi, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, serta kemungkinan mengalami masalah pada kulit.

    Efek samping lain dari penggunaan KB spiral, yaitu KB spiral yang bergeser atau keluar dari rahim secara tidak sengaja serta adanya pendarahan hebat dan infeksi akibat alat KB spiral yang menusuk dinding rahim.

    Pantangan yang harus dihindari saat menggunakan KB spiral

    Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya Anda memperhatikan pantangan di bawah ini saat menggunakan KB spiral:

    1. Jangan langsung berhubungan seksual

    Pada dasarnya, Anda boleh langsung melakukan hubungan seksual begitu KB spiral sudah dipasang. Namun, tidak semua jenis KB spiral dapat langsung bekerja mencegah kehamilan.

    Paling tidak Anda perlu menunggu selama 24 jam sampai KB spiral mulai bekerja. Namun, untuk jenis KB spiral hormonal, Anda perlu menunggu hingga 7 hari.

    Gunakan kondom untuk mencegah kehamilan saat KB spiral belum aktif bekerja.

    2. Jangan menarik benang KB spiral

    Saat menggunakan KB spiral, Anda mungkin akan merasakan ada seutas benang yang keluar dari vagina Anda.

    Jangan khawatir, benang tersebut ada agar dokter atau perawat bisa dengan mudah melepas KB spiral pada saatnya.

    Namun perlu diingat, saat Anda bisa merasakan benang tersebut, jangan menariknya. Dengan menariknya, Anda bisa memindahkan posisi KB spiral atau mungkin akan keluar.

    Bila sudah seperti ini Anda harus kembali ke dokter. Dokter tentu mengetahui cara memasang KB spiral yang tepat.

    3. Hindari hubungan seksual saat KB spiral bergeser

    Jika Anda tidak bisa merasakan benang KB spiral atau benang KB spiral lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya, itu bisa jadi KB spiral di dalam rahim Anda bergeser.

    Bila hal ini terjadi, jangan lakukan hubungan seksual atau gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.

    Posisi KB spiral yang bergeser tidak akan mencegah Anda dari kehamilan saat hubungan seksual dilakukan.

    Datanglah ke dokter saat ini terjadi, agar dokter dapat memperbaiki KB spiral pada posisi yang tepat.

    Selain pantangan di atas, wanita yang menggunakan KB spiral pun harus senantiasa menjaga kebersihan tangan dan vagina, terutama saat akan memeriksa posisi benang KB spiral melalui vagina.

    Anda pun harus rutin kontrol ke dokter untuk memastikan KB spiral tetap terpasang dengan baik.

    Diskusikan juga dengan dokter bila terjadi keluhan-keluhan tertentu usai KB spiral dipasang.

    Dokter akan memberikan saran penanganan, memberikan obat atau memberi pertimbangan kemungkinan diperlukan mengganti pilihan kontrasepsi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan