backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

9

Tanya Dokter
Simpan

Mengulik Seputar KB Implan, dari Cara Kerja, Cara Pasang, Hingga Efek Sampingnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengulik Seputar KB Implan, dari Cara Kerja, Cara Pasang, Hingga Efek Sampingnya

    Belakangan ini, metode KB susuk alias KB implan mulai naik daun di tengah popularitas KB spiral (IUD), pil KB, dan juga kondom. Jika Anda sedang mencari alat kontrasepsi yang tepat dan melirik KB susuk ini, ketahui dulu informasi lengkapnya. Nah, bagaimana sebenarnya cara kerja metode kontrasepsi (KB) implan atau susuk dan adakah efek sampingnya?

    Apa itu KB implan (KB susuk)?

    Dokter memeriksa gejala hepatitis B

    KB implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang bisa Anda pertimbangkan.

    Dikutip dari Mayo Clinic, KB implan adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan oleh wanita. Di Indonesia, KB implan ini juga disebut sebagai KB susuk.

    Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan.

    Tabung (yang sering disebut susuk) akan dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas. 

    Jika dipakai dengan benar, KB susuk dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun sejak pertama kali dipasang.

    Bagaimana cara kerja KB implan?

    Implan yang sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah.

    Selanjutnya, hormon tersebut bertugas untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). 

    Jika seorang wanita tidak berovulasi (anovulasi), ia tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.

    Hormon progestin yang dilepaskan oleh KB susuk juga akan menebalkan lendir di sekitar leher rahim (serviks). Ini dilakukan untuk mencegah agar sperma tidak bisa memasuki rahim.

    Selain itu, hormon progestin juga mampu menipiskan lapisan dinding rahim.

    Dengan begitu, jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim sebagai awal mula kehamilan.

    Apakah KB implan ampuh mencegah kehamilan?

    penyebab gagal hamil

    KB implan (KB susuk) adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif mencegah kehamilan.

    Dalam jangka waktu satu tahun, hanya sekitar 1 dari 100 pengguna KB implan yang kebobolan hamil.

    Kemungkinan hamil akan meningkat jika Anda menggunakan KB susuk selama 3 tahun tanpa diganti.

    Oleh karena itu, penting untuk mengingat kapan KB dipasang dan kapan waktu paling lambat untuk menggantinya. 

    Jika Anda tak sempat mengganti KB implan tepat pada waktunya, gunakan alat KB tambahan, seperti kondom, selama melakukan hubungan seksual.

    Pada umumnya, efektivitas alat kontrasepsi bergantung pada banyak hal.

    Ini termasuk apakah Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang minum obat maupun herbal yang dapat mengganggu kerja alat KB. 

    Sebagai contoh, obat herbal St. John’s wort dan beberapa antibiotik dinilai berpotensi menurunkan kinerja KB implan menjadi kurang efektif.

    Alat KB yang paling efektif pun tidak akan mampu mencegah kehamilan jika tidak digunakan dengan benar. 

    Agar dapat bekerja dengan baik, implan harus berada dalam posisi yang benar serta perlu diganti jika sudah waktunya.

    Meskipun banyak kelebihannya, KB susuk tidak dapat mencegah Anda terkena penyakit menular seksual.

    Bila ingin lebih aman, kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang bisa melindungi pria dan wanita dari penularan penyakit kelamin.

    Bagaimana cara memasang KB susuk?

    KB implan

    KB implan hanya tersedia di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, dan harus dipasang oleh dokter, bidan, maupun petugas kesehatan yang sudah diberi training untuk memasangnya. 

    Dokter mungkin akan menunda pemasangan KB ini bila Anda sedang menggunakan alat kontrasepsi lain. Siklus menstruasi Anda juga turut memengaruhi waktu pemasangan KB.  

    Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan dokter untuk memasang KB implan:

    1. Proses pemasangan KB ini dimulai dengan memberi obat bius pada bagian lengan yang akan dimasukkan implan supaya Anda tidak merasa sakit. 
    2. Dokter kemudian menggunakan jarum kecil untuk memasukkan tabung implan di bawah kulit yang sudah dibuat baal tersebut.

    Keseluruhan prosesnya hanya berlangsung beberapa menit. Setelah pasang KB implan, Anda perlu mematuhi pantangan untuk tidak mengangkat barang berat dulu selama beberapa hari.

    Anda harus kembali datang ke dokter/klinik/puskesmas untuk mengganti susuk dengan yang baru setelah 3 tahun atau sesuai dengan anjuran dokter.

    Saat sudah lewat masanya, susuk akan berhenti berfungsi dan tidak lagi melindungi Anda dari kehamilan.

    Mengeluarkan KB implan

    Untuk mengeluarkan implan atau susuk, kulit Anda akan dibius lagi kemudian dibuat sayatan kecil untuk menarik implan keluar.

    Anda sebenarnya tak perlu menunggu sampai tiga tahun untuk mengganti atau mengeluarkan KB implan.Jadi,  kapan pun Anda ingin melepas KB susuk, bisa segera dilakukan. 

    Namun ingat, jangan pernah mencoba untuk melepas KB susuk ini sendiri. Prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.

    Siapa yang boleh pakai KB implan?

    kb non hormonal

    KB implan atau KB susuk adalah metode kontrasepsi yang cocok untuk wanita yang sering lupa minum pil KB setiap hari atau ingin mencegah kehamilan dalam waktu yang agak lama.

    Tentunya tak semua wanita bisa menggunakan KB susuk. Dalam beberapa kasus, kerja KB yang satu ini bisa kurang efektif bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

    Berikut kondsi yang tidak disarankan menggunakan KB implan:

    • Memiliki pembekuan darah dan penyakit liver
    • Mengalami perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya dan punya kanker tertentu
    • Mengidap diabetes
    • Mengalami sejumlah kondisi, seperti:
  • Sakit kepala migrain
  • Depresi
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Masalah kandung empedu
  • Kejang-kejang
  • Penyakit ginjal
  • Alergi
  • Tak hanya itu, jika Anda sedang hamil atau curiga Anda sedang hamil, Anda juga tidak diperbolehkan memasang KB implan ini.

    Apa saja efek samping KB susuk?

    haid tidak teratur setelah menikah

    Efek samping KB implan yang paling lazim adalah perubahan pada siklus menstruasi.

    Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari pemakaian KB susuk:

    Efek samping KB implan bikin tubuh gemuk

    Kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping yang dikhawatirkan banyak wanita saat memilih KB susuk.

    Padahal, kenyataannya, berat badan yang bertambah saat Anda memasang KB susuk tidak selalu disebabkan oleh alat kontrasepsi tersebut. 

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Obstetrics & Gynecology meneliti soal hubungan antara pemakaian KB implan dan kenaikan berat badan. 

    Hasilnya, penelitian tersebut tidak menemukan bukti bahwa penambahan berat badan berhubungan langsung dengan penggunaan KB ini. 

    Penelitian yang dilakukan pada tahun 2012-2014 itu menunjukkan banyak wanita merasa berat badannya bertambah karena pernah menerima informasi bahwa KB implan bisa bikin gemuk. 

    Jadi, penambahan berat badan selama menggunakan KB susuk ini bukan semata disebabkan oleh pemasangan KB.

    Setelah melihat beragam efek samping di atas, Anda tidak perlu khawatir, kok. Pasalnya, tidak semua pengguna KB susuk mengalami efek samping tersebut.

    Sekali pun ada, efek samping biasanya akan membaik dan menghilang seiring berjalannya waktu. 

    Penting untuk diperhatikan, jika Anda seorang perokok, risiko Anda mengalami efek samping bisa jadi lebih besar.

    Inilah alasan dokter menyarankan wanita pengguna KB ini untuk berhenti merokok.

    Pada intinya, memilih kontrasepsi yang tepat untuk kondisi Anda memang tak bisa asal-asalan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan