Sedangkan keinginan hanya sebatas hal-hal individual yang masih bisa ditolerir bila memang tidak dapat dipenuhi. Misalnya, Anda ingin meluangkan waktu liburan hanya untuk berduaan, tapi salah satu pihak mengalami suatu hal darurat sehingga janji kencan tersebut harus diundur. Beberapa contoh lain dari keinginan yang masih bisa ditolerir adalah rencana tempat tinggal di masa depan, pembagian porsi pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya.
2. Pahami kebutuhan dan keinginan pasangan
Menjalin hubungan sama artinya dengan menjalin komunikasi dua arah. Setelah Anda selesai menentukan kebutuhan dan keinginan Anda, pasangan Anda pun juga harus melakukan hal yang sama. Ajaklah pasangan Anda untuk ikut menentukan kebutuhan dan keinginannya dalam hubungan Anda berdua.
Intinya, luangkan waktu berdua untuk saling menjabarkan beberapa hal yang menurut masing-masing penting ada dalam hubungan dan pisahkan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan pribadi. Kebutuhan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh Anda dan pasangan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan, Anda dan pasangan menjadi lebih tahu batasan-batasan dalam hubungan untuk meminimalisir timbulnya cekcok.
Diskusi ini bisa saja berujung alot dan penuh emosional. Untuk menghindarinya, pastikan keduanya dalam kondisi pikiran yang stabil, tenang, dan suasana hati yang baik terlebih dahulu, kemudian barulah mulai berdiskusi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar