backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Kesalahan Pria Dalam Memuaskan Pasangan Saat Seks

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    5 Kesalahan Pria Dalam Memuaskan Pasangan Saat Seks

    Setiap pria percaya dengan segenap jiwa raga bahwa mereka adalah alinya di atas ranjang. Padahal sebenarnya masing-masing dari kita (ya, termasuk Anda!) setidaknya pernah membuat satu-dua kekeliruan kecil, namun fatal, yang mungkin memadamkan keromantisan antara Anda dan si dia, dan malah menggagalkan upaya memuaskan pasangan.

    Ada banyak kesalahpahaman tentang seks dan seksualitas, terutama ketika membicarakan perempuan. Wajar saja jika pria kerap merasa kebingungan tentang cara terbaik untuk memuaskan pasangan di tempat tidur.

    Kesalahan utama yang dilakukan pria saat mencoba memuaskan pasangan

    Jadi, berangkat dari kesungguhan tekad memberikan seks yang lebih mengguncang dan keintiman hubungan yang lebih kuat lagi, berikut adalah sejumlah kesalahan yang paling sering dibuat oleh pria di tempat tidur dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaikinya.

    1. Membolos foreplay

    Ya, kadang seks memang bisa terjadi begitu cepat. Tapi pada umumnya, nyala gairah seksual wanita tak secepat pria yang bisa membara semudah membalikkan telapak tangan.

    Luangkan lebih banyak waktu untuk memanjakan zona sensitif seksualnya — berciuman, membisikkan gombalan cinta, buat fantasi seksualnya jadi nyata, berikan stimulasi payudara, atau hadiahkan cupang di lehernya. Bahkan tindakan sesederhana seperti memeluk sekalipun dapat merangsang oksitosin, hormon seks wanita yang menciptakan insting kedekatan dan kepercayaan.

    Jangan terburu-buru menyudahi foreplay. Pastikan Anda juga menikmati pemanasan ini; seorang wanita tahu kapan pasangannya tulus mencintai dan menghargai setiap inci dari tubuhnya. Tidak ada yang lebih menggairahkan untuk wanita dari mengetahui bahwa Anda terangsang oleh tubuhnya dengan menyentuh, membelai, dan menciumnya di mana-mana.

    2. Memperlakukan klitoris layaknya penis

    Tubuh wanita berbeda dari seorang pria. Jangan mencoba untuk memperlakukan alat kelaminnya seperti Anda memperlakukan diri Anda sendiri. Cari tahu apa jenis sentuhan terbaik yang ia sukai. Luangkan waktu Anda sehingga dia tidak merasa diburu-buru. Jangan beralih ke penetrasi terlalu cepat.

    Kebanyakan wanita dapat mencapai orgasme melalui stimulasi klitoris sebelum penetrasi vagina. Tentu saja, ini tidak berarti wanita tidak bisa menikmati orgasme lain selama hubungan seksual. Tapi ingat: setiap wanita berbeda; beberapa mampu meraih orgasme melalui penetrasi, dan beberapa tidak.

    3. Terlalu percaya pada film porno

    Kebanyakan pria bertindak sebagai pemandu dalam hubungan seksual. Dan dalam beberapa kasus ketika wanita berinisiatif untuk memimpin, ia akan diarahkan untuk bagaimana seharusnya ia bertindak. Jangan berasumsi bahwa hanya karena Anda melihat wanita mengerang begitu hebatnya di situs porno favorit Anda (misalnya si aktor menggigit putingnya dengan keras, menjambak, atau mendorong kepalanya keras-keras selama blowjob) bahwa ini adalah apa yang kekasih Anda juga inginkan. Cara seperti ini bisa efektif di waktu-waktu tertentu, namun sering kali tidak.

    Film porno tidak realistik dan tindakan-tindakan agresif ini malah bisa membuatnya kesakitan dan tidak nyaman. Maka tak heran semakin banyak wanita yang “menyerah” dan memilih untuk berpura-pura orgasme. Jadi, Anda mungkin tidak menyadari bahwa sebenarnya si dia tidak menikmati seks tersebut. Wanita tidak ingin merasa seperti diwajibkan tampil dan bertindak seperti aktris film dewasa. Setiap wanita cenderung memiliki pilihan pribadi tentang bagaimana mereka ingin terlibat dalam seks.

    Pastikan Anda mengetahui apa yang bisa memuaskan pasangan, mana yang tidak. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan seperti “Bagaimana rasanya?’ atau “Apa kamu ingin sesuatu yang berbeda?’ untuk menunjukkan Anda peduli. Biarkan dia memimpin sesekali, dan pastikan segala kebutuhannya terpenuhi.

    4. Mengulang-ulang trik yang sama

    Jangan berpatokan pada anggapan bahwa, “Kalau cara ini sudah berhasil satu kali, pasti akan berhasil terus,’ kata terapis seks Sari Cooper, LCSW, dilansir dari WebMD.

    Apa yang mungkin menggairahkan untuk si dia pertama kalinya, mungkin akan sama sekali berbeda di lain waktu — semua ini akan bergantung pada mood-nya dan di mana ia berada di siklus bulanannya. Di momen-momen mendekati siklus menstruasinya, puting wanita akan jadi lebih sensitif, atau mungkin vaginanya akan terasa lebih kebas, tambah Cooper.

    Namun, perhatikan juga reaksi pasangan Anda setiap kali Anda mencoba trik baru. Jika Anda melihat bahwa satu trik ini berhasil menuntun si dia menuju klimaks, teruskanlah. Wanita sering mengeluhkan bawa pria sibuk dikejar waktu beralih ke manuver berikutnya, padahal  mereka sedang benar-benar menikmati manuver tersebut.

    5. Seks hanya untuk orgasme Anda sendiri

    30 detik hingga 10 menit adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan pria untuk mencapai klimaks. Bagi sebagian besar wanita, orgasme dapat menjadi nyata setelah sekitar 20 menit — dan seks penetrasi saja tak cukup untuk membawa mereka ke puncak. Kenapa tidak? Karena kebanyakan posisi seks tidak langsung merangsang klitoris.

    Ada cara lain untuk memuaskan pasangan. “Wanita akan mendapatkan orgasme lebih konsisten dari seks oral daripada penetrasi vagina,’ kata Ian Kerner, PhD., seorang terapis seks. Tentu saja ini tidak berarti wanita tidak bisa menikmati orgasme lain selama hubungan seksual. Hanya ingat, setiap wanita berbeda; beberapa memiliki orgasme vaginal dan beberapa tidak. Juga, cobalah seks dengan posisi wanita di atas, dan biarkan ia memimpin.

    Untuk membantunya mencapai klimaks, tak apa untuk sedikit berlama-lama memanjakan pasangan di babak pemanasan sebelum Anda memasukinya. Semakin dekat wanita dengan gerbang orgasme di saat mereka baru memulai penetrasi, akan semakin besar kesempatannya untuk mengalami orgasme, ungkap Lonnie Barbach, PhD, seorang psikolog. Satu catatan: jangan mengeluhkan atau menginterogasi kapan ia akan orgasme atau seberapa lama lagi Anda harus melakukan apa yang Anda lakukan. Ini hanya akan mematikan gairahnya — dan membuatnya kesal pada Anda.

    Selalu ada secercah harapan di balik setiap kekhilafan, dan Anda bisa belajar dari kesalahan demi pengalaman bercinta yang lebih mengagumkan untuk memuaskan pasangan di masa depan.

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan