backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kata Para Ahli, Kecanduan Game Bisa Turunkan Gairah Seks Pria

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/06/2021

    Kata Para Ahli, Kecanduan Game Bisa Turunkan Gairah Seks Pria

    Saat ditanya soal hobi, setiap orang pasti punya pendapatnya masing-masing. Mulai dari mendengarkan musik, memasak, olahraga, dan sebagainya. Kalau pertanyaan ini ditujukan untuk para pria, kebanyakan dari mereka atau bahkan Anda sendiri mungkin akan menjawab main game.

    Ya, main game memang dianggap sebagai salah satu cara mengusir stres dan kebosanan. Entah itu di komputer, di HP, atau game online yang sedang tren saat ini. Hati-hati apabila sudah telanjur kecanduan main game, bisa-bisa gairah seks Anda padam hingga mengganggu keintiman di ranjang, lho.

    Apa hubungan kecanduan main game dan gairah seks pria?

    Anda mungkin bingung dan menebak-nebak, sebetulnya apa hubungan main game dengan kehidupan seks Anda. Anda pun berpikiran bahwa main game hanya melibatkan koordinasi antara mata, tangan, dan otak, sehingga tidak ada hubungannya secara langsung dengan keharmonisan rumah tangga.

    Eits, tunggu dulu. Nyatanya para ahli tidak main-main saat mengungkapkan efek kecanduan main game terhadap penurunan gairah seks pada pria. Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi yang melibatkan 396 pria usia 18-50 tahun pada tahun 2017 silam, seperti dilansir dari Medical Daily.

    Sebanyak 287 pria mengaku suka bermain video game, sementara 109 lainnya tidak. Setelah diteliti pada dua kelompok tersebut, para ahli menemukan bahwa pria yang kecanduan main game cenderung mengalami penurunan gairah seks dibandingkan pria yang tidak bermain game. Bahkan, mereka mengaku tidak puas saat berhubungan intim dengan pasangannya.

    Kenapa bisa begitu?

    efek main video game

    Main game sebetulnya bisa jadi momen yang menyenangkan bagi sebagian orang karena memicu produksi hormon dopamin alias hormon kebahagiaan. Semakin Anda merasa bahagia, maka Anda tentu jadi ingin terus-terusan main game supaya produksi hormon dopamin jadi makin banyak dan membuat Anda lebih bahagia lagi.

    Meski sekilas tampak menguntungkan, hal ini justru berimbas pada ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Ketika hormon tubuh jadi tak seimbang, reseptor libido alias gairah seks pada pria ikut terkena imbasnya. Para ahli menduga bahwa hal inilah yang menyebabkan pria jadi kehilangan minat untuk berhubungan seksual dengan pasangannya.

    Jika ditelisik lebih dalam lagi, stres akibat main game juga dapat memicu hiperprolaktinemia, yaitu kondisi kelebihan hormon prolaktin pada pria yang dapat menyebabkan pria kehilangan hasrat seksual. Bahkan lebih parahnya, pria berisiko mengalami impotensi karenanya.

    Terlebih lagi, pasangan Anda mungkin sering protes dan tidak suka melihat Anda kelamaan main game dan jarang meluangkan waktu untuknya. Maka tak heran jika rasa kekesalan yang memuncak akan membuat pasangan Anda jadi gampang bad mood. Jangankan untuk berhubungan intim, untuk sekadar mendekati Anda pun mungkin rasanya jadi malas.

    Jika kondisi ini dibiarkan terus-terusan, keintiman di ranjang bisa jadi terancam hanya karena kecanduan main game. Walau begitu, para ahli masih belum cukup bukti untuk memastikan efek kecanduan main game dengan kehidupan seks dan asmara pasangan. Jadi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkannya.

    Main game itu boleh, kok. Asalkan…

    kecanduan game online main game online

    Setelah mengetahui ini, Anda mungkin terbesit untuk segera “pensiun” dari kebiasaan main game guna menyelamatkan kehidupan seksual bersama pasangan. Namun, tunggu dulu. Main game sebetulnya tidak seburuk itu, kok.

    Masih dari penelitian yang sama, para ahli juga menemukan bahwa pria yang kecanduan main game justru berisiko lebih rendah mengalami ejakulasi dini. Selain itu, perlu dicatat juga bahwa gairah seks pria cenderung lebih besar melebihi wanita. Jadi, kalaupun gairah seks pria menurun, maka ini sebetulnya tidak terlalu berdampak buruk.

    Jadi, Anda boleh saja melanjutkan hobi main game demi mengusir rasa bosan. Akan tetapi, buatlah kesepakatan bersama pasangan mengenai kapan Anda boleh main game dan kapan menghabiskan waktu berduaan dengan pasangan.

    Anda juga bisa mengajak pasangan ikut main game bersama. Yang terpenting, tetap batasi waktunya hanya 1-2 jam per hari, setelah itu luangkan waktu untuk berdua guna mempererat keintiman hubungan. Dengan begitu, kehidupan asmara Anda berdua jadi terselamatkan dan tidak terganggu dengan hobi main video game.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan