Hubungan karbohidrat dengan sperma masih belum jelas. Namun, jawaban yang paling masuk akal dan paling mungkin adalah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi serta indeks glikemik yang besar dapat menyebabkan seseorang mengalami overweight atau bahkan obesitas. Sebuah penelitian lain yang terdapat pada Journal Human Reproduction menyatakan bahwa laki-laki yang memiliki nilai IMT yang melebihi normal cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit dan kualitas air mani yang kurang baik. Hal tersebut dapat terjadi karena penyimpanan lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa mengubah hormon testoteron pada laki-laki menjadi hormon estrogen yang merupakan hormon yang ada pada perempuan.
Teori lain juga menyebutkan hormon leptin yang meningkat dalam tubuh dapat mempengaruhi kualitas sperma. Hormon leptin merupakan hormon yang berfungsi untuk menekan nafsu makan dan akan muncul ketika perut seseorang sudah terisi penuh. Namun, karena makan terlalu banyak sehingga hormon leptin tidak lagi bekerja dengan baik dan sesuai fungsinya, kemudian mempengaruhi sperma pada laki-laki.
Konsumsi susu mempengaruhi gerakan serta kualitas sperma
Tidak hanya pola makan sumber karbohidrat saja yang diteliti, tetapi kebiasaan konsumsi susu pada kelompok pria tersebut juga diperhatikan. Responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait makanan yang dimakannya sehari-hari. Sebelumnya, telah ditentukan bahwa sebanyak 28 gram keju, satu sendok makan krim, satu sendok besar es krim, atau satu gelas susu full cream dinyatakan sebagai satu porsi dari produk susu. Dalam penelitian tersebut, para ahli melihat bentuk serta kecepatan dari gerakan sperma dari kelompok orang yang biasa mengonsumsi susu atau produk susu. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kelompok yang mengonsumsi produk susu setidaknya 3 porsi dalam satu hari memiliki penurunan kualitas sperma sebanyak 25% dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi produk susu lebih sedikit.
Peneliti menyimpulkan bahwa hormon estrogen yang biasa dikandung dalam susu beserta produknya yang lain bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki, termasuk kualitas sperma. Hormon estrogen merupakan hormon yang terdapat di dalam tubuh perempuan dan berfungsi untuk mengatur sistem reproduksi perempuan.
Pestisida dalam susu juga berpengaruh
Selain itu, peneliti juga menganggap bahwa pestisida yang mungkin terdapat di dalam susu mempengaruhi gerakan serta bentuk sperma yang dihasilkan. Pestisida bisa ada di dalam susu karena sapi yang menghasilkan susu tersebut diberikan tanaman atau makanan yang terkontaminasi pestisida, sehingga membuat susu sapi juga terkontaminasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard School of Public Health yang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi pestisida dalam makanannya menghasilkan sperma 50% lebih sedikit dari pada orang yang tidak mengonsumsi makanan yang terkontaminasi pestisida.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar