backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Jenis-Jenis Pil KB yang Tersedia, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Jenis-Jenis Pil KB yang Tersedia, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya

    Di antara banyaknya pilihan alat kontrasepsi, salah satu kontrasepsi yang banyak diminati adalah pil KB.  Namun, Anda mungkin masih merasa kebingungan saat harus memilih pil KB, karena ada beberapa jenis pil KB yang tersedia. Lalu, apa saja jenis pil KB dan apa perbedaannya? Pil KB manakah yang paling sesuai untuk Anda?

    Apa saja jenis pil KB yang bisa dipilih?

    Menurut sebuah artikel yang dimuat pada Planned Parenthood, pil KB merupakan alat kontrasepsi yang efektif, dengan tingkat efektivitas hingga mencapai 99,9%  untuk mencegah kehamilan. Namun, saat Anda hendak menggunakannya, sebaiknya jangan sembarangan memilih pil KB. Meskipun semua punya fungsi yang sama, namun masing-masing punya cara kerja yang berbeda. Berikut informasi lengkapnya.

    1. Pil kombinasi

    Seperti namanya, pil KB jenis ini merupakan gabungan dari berbagai macam hormon buatan, yaitu estrogen dan progesteron. Pil kombinasi membuat ovarium mengeluarkan sel telurnya, namun merangsang leher rahim (serviks) untuk menebal dan mengelilingi rahim. Kondisi ini mencegah sperma bertemu dengan sel telur.

    Biasanya, dalam pil kombinasi, ada dua jenis pil, yaitu pil aktif yang berisi hormon buatan tersebut dan pil tidak aktif yang tak mengandung hormon. Maka itu, berdasarkan dengan dosis dan frekuensi dari haid, ada dua jenis pil kombinasi, yaitu:

    Monophasic pills

    Pada jenis pil KB yang satu ini, pil digunakan pada siklus satu bulan dan masing-masing pil aktif berisikan dosis hormon yang sama.

    Pada minggu terakhir dari siklus tersebut, Anda baru mengonsumsi pil yang tidak aktif atau tidak mengandung hormon. Pada saat itu, Anda juga akan mengalami menstruasi.

    Multiphasic pills

    Sementara, pada jenis pil KB yang satu ini, Anda akan menggunakannya dengan siklus satu bulan. Akan tetapi, masing-masing tablet memiliki dosis hormon yang berbeda.

    Namun, sama halnya dengan monophasic pill, Anda juga akan mengonsumsi pil tidak aktif atau yang tidak memiliki kandungan hormon di dalamnya. Tidak hanya itu, Anda juga akan mengalami menstruasi pada minggu terakhir penggunaan jenis pil KB ini.

    Extended-cycle pills

    Sedikit berbeda dengan dua jenis pil KB sebelumnya, jenis yang satu ini digunakan selama 13 minggu, atau bisa disebut dengan siklus 13 minggu. Anda akan mengonsumsi pil KB aktif selama 12 minggu pertama. Setelah itu, Anda baru mengonsumsi pil KB yang tidak aktif pada minggu terakhir. Hasilnya, Anda akan mengalami menstruasi hanya sebanyak tiga sampai empat kali dalam setahun.

    Selain mencegah kehamilan, penggunaan pil ini juga baik untuk meringankan gejala kram perut dan sakit kepala yang kerap kali menyerang ketika datang bulan.

    Dalam beberapa kasus, pil kombinasi digunakan untuk meringankan gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pil kombinasi yang mengandung kurang dari 50 mikrogram estrogen buatan, dikenal sebagai pil dengan dosis rendah. Wanita yang sensitif dengan hormon buatan, bisa menggunakan pil kombinasi ini.

    pil kb untuk pengidap diabetes

    2. Pil progesteron (pil mini)

    Jika jenis pil KB sebelumnya mengandung estrogen dan progesteron, maka dalam pil mini hanya ada kandungan hormon progesteron. Selain itu, dosis progesteron pada pil KB jenis ini juga cenderung lebih sedikit ketimbang pil kombinasi.

    Pil mini bekerja dengan cara menebalkan lendir di sekitar leher rahim, sehingga sperma tak bisa masuk ke dalam. Selain itu, pil ini juga menipiskan bagian rahim, agar sel telur tidak bisa menempel pada dinding rahim. Pil mini juga menekan atau mengurangi ovulasi atau produksi sel telur, namun tidak secara konsisten.

    Pil yang hanya mengandung progesteron ini dianggap lebih ringan dan pil KB ini baik untuk ibu menyusui. Tak hanya itu, kondisi reproduksi Anda akan cepat kembali normal sesaat setelah menghentikan penggunaan obat, tak perlu menunggu lama.

    Jenis pil KB mana yang harus dipilih?

    Tidak semua jenis pil KB sesuai bagi tiap wanita. Maka itu, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter untuk menentukan pil KB seperti apa yang Anda gunakan. Tentunya hal ini disesuaikan dengan kondisi Anda. Pertimbangan lain yang harus diperhatikan ketika memilih pil KB adalah:

    • Gejala yang sering muncul ketika haid.
    • Sedang menyusui atau tidak.
    • Kondisi kesehatan jantung.
    • Riwayat darah tinggi.
    • Riwayat penyakit stroke dan migrain.
    • Berbagai obat minum yang sedang dikonsumsi.

    Setiap obat yang Anda konsumsi pasti punya efek samping, termasuk pil KB ini. Jadi, sebaiknya tanyakan pada dokter dan ketahui dulu efek samping yang akan timbul ketika Anda menggunakan obat ini.

    Tips agar konsisten mengonsumsi pil KB setiap hari

    Menggunakan berbagai jenis pil KB mungkin memiliki kemungkinan atau potensi yang besar dalam membantu Anda mencegah kehamilan. Hanya saja, Anda harus bisa memastikan bahwa Anda menggunakannya dengan benar.

    Sayangnya, ada banyak faktor yang berpotensi membuat Anda melakukan kesalahan saat mengonsumsi pil KB. Sebagai contoh, lupa mengonsumsi pil KB, kehilangan pil, atau tidak segera memperbarui resep dokter segera setelah pil habis. Hal-hal tersebut yang berpotensi membuat pil yang Anda gunakan tidak bisa bekerja dengan baik.

    Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan salah satu jenis pil KB sebagai alat kontrasepsi Anda, pastikan bahwa Anda siap berkomitmen untuk mengonsumsi pil KB setiap hari. Anda beberapa tips yang bisa Anda pilih demi menghindari berbagai kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menggunakan pil ini.

    • Gunakan aplikasi atau alarm yang dapat membantu Anda mengingat kapan waktu untuk mengonsumsi pil KB ini.
    • Letakkan pak dari pil KB ini di tempat yang mudah Anda lihat setiap hari, sehingga Anda lebih mudah untuk mengingat kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi pil ini.
    • Jika Anda sering bepergian, atau bahkan bepergian setiap hari, pastikan bahwa pil tersebut ada di dalam tas Anda agar tidak tertinggal.
    • Jika Anda memiliki teman atau anggota keluarga yang juga menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi, ajak mereka untuk saling mengingatkan minum pil KB bersama Anda agar sama-sama tidak lupa.
    • Minta bantuan dari pasangan Anda untuk mengonsumsi pil KB ini.

    Dari berbagai tips di atas, pilih salah satu cara yang menurut Anda paling mungkin dan mudah untuk Anda jalani. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi cadangan setiap kali hendak berhubungan seks dengan pasangan. Hal ini mungkin meningkatkan kesempatan Anda untuk tidak hamil hingga 100 persen.

    Tak hanya itu, penggunaan kondom juga dapat membantu Anda terhindar dari penyakit menular seksual, salah satu kelebihan kondom yang tidak dimiliki oleh pil KB.

    Jika informasi mengenai jenis pil KB yang telah disebutkan di atas masih belum jelas dan Anda masih membutuhkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi dokter atau praktisi kesehatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan