backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gairah Seks Dipengaruhi Oleh Hormon, Tapi Apakah Berlaku Juga Sebaliknya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 10/06/2019

    Gairah Seks Dipengaruhi Oleh Hormon, Tapi Apakah Berlaku Juga Sebaliknya?

    Besarnya hasrat seksual memang dipengaruhi oleh kadar hormon di dalam tubuh. Jadi, ketika ada hal yang membuat kadar hormon seks Anda tidak normal, bisa jadi gairah seks Anda juga menurun. Akan tetapi, apakah hal ini berlaku sebaliknya? Apakah kehidupan seks Anda bisa pengaruhi kadar hormon di dalam tubuh?

    Apakah seks pengaruhi keseimbangan hormon?

    Jika ada pertanyaan tentang apakah kegiatan seks mempengaruhi keseimbangan hormon, jawabannya, tidak. Alih-alih dipengaruhi oleh kegiatan seksual, justru hormon mempengaruhi kegiatan seksual. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh hormon tertentu pada aktivitas seksual yang dilakukan oleh pria dan wanita.

    Hormon sendiri adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar di dalam sistem endokrin. Hormon masuk ke dalam aliran darah menuju ke jaringan dan organ, menyampaikan pesan kepada organ untuk memberi tahu apa tugas organ dan kapan organ tersebut harus bekerja.

    Hormon sangat penting untuk regulasi yang terjadi di dalam tubuh, termasuk saat melakukan aktivitas seksual. Dalam melakukan kegiatan seksual, hormon yang berpengaruh adalah hormon estrogen, progesteron, dan hormon testosteron.

    Selain berpengaruh dalam kegiatan seksual, hormon-hormon ini juga berpengaruh pada pertumbuhan seksual dalam tubuh pria dan wanita.

    Hormon yang berpengaruh saat melakukan hubungan seksual

    Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan seksual pada tubuh adalah estrogen, progesteron dan testosteron.

    1. Estrogen

    Hormon yang dapat mempengaruhi kegiatan seks ini diproduksi pada indung telur, namun ada juga yang diproduksi di dalam sel dan kelenjar adrenal. Hormon ini berperan dalam pubertas, menstruasi, kehamilan, dan menopause.

    Fungsi utama dari hormon ini adalah pembentukan karakteristik seksual pada wanita, contohnya pertumbuhan payudara, rambut vagina dan rambut ketiak, serta  siklus menstruasi dan sistem reproduksi.

    Pada dasarnya, level hormon estrogen pada wanita bisa berbeda-beda. Bahkan, pada wanita yang sama, level estrogen akan variatif setiap harinya. Oleh sebab itu, perbedaan level estrogen tidak menandakan sesuatu yang berarti. Hanya saja, jika level ini meningkat atau menurun terlalu drastis, dapat menyebabkan efek samping. Hal ini pula yang menyebabkan hormon mempengaruhi kegiatan seks.

    Sebab, salah satu efek samping dari level estrogen yang menurun adalah menurunnya hasrat seksual. Sementara, hormon mempengaruhi kegiatan seks yang ditandai dengan libido meningkat terjadi saat level hormon juga sedang meningkat . Saat itu, tubuh akan memproduksi pelumas pada vagina. Produksi ini meningkatkan keinginan atau hasrat wanita terhadap kegiatan seksual.

    2. Progesteron

    Hormon progesteron utamanya berfungsi untuk mendukung proses kehamilan dan menekan produksi hormon estrogen setelah ovulasi. Hormon ini juga membantu menstabilkan siklus mentruasi.

    Level progesterone umumnya rendah sebelum ovulasi, namun hormon ini akan meningkat ketika sel telur keluar dari indungnya. Level ini biasanya akan meningkat hingga beberapa hari. Jika berujung pada kehamilan, maka level progesterone akan terus meningkat. Namun, jika level hormon menurun maka akan terjadi menstruasi.

    Jika level progesterone tidak meningkat dan menurun setiap bulannya, maka ada kemungkinan Anda memiliki masalah pada ovulasi, menstruasi atau keduanya dan hal ini bisa menyebabkan infertilitas pada wanita.

    Berbeda dengan hormon estrogen yang dapat meningkatkan gairah seks, peningkatan hormon progesteron justru dapat mengurangi hasrat seksual pada wanita.

    Meski dianggap sebagai hormon wanita, progesteron juga dapat ditemukan pada laki-laki. Hormon mempengaruhi kegiatan seks dengan indikasi jika jumlah hormon ini menurun pada pria, maka libido atau hasrat seksual yang dimilikinya juga akan menurun. Bahkan selain menurunnya libido, hormon mempengaruhi kegiatan seks ditandai dengan disfungsi ereksi pada pria.

    3. Testosteron

    Hormon testosterone bertanggung jawab terhadap berbagai perkembangan seksual pada pria. Hormon ini membantu organ eksternal maupun internal untuk berkembang, termasuk organ reproduksi pada pria seperti penis dan testis.

    Pada masa pubertas, hormon bertanggung jawab terhadap pembentukan suara pada pria, pertumbuhan rambut pada area penis, wajah, dan ketiak. Selain itu, hormon mempengaruhi kegiatan seks di mana hormon ini meningkatkan sisi agresif pada pria dan meningkatkan libidonya. Hal ini disebabkan laki-laki membutuhkan testosterone dalam reproduksi sperma.

    Sementara pada wanita, hormon mempengaruhi kegiatan seks dengan meningkatkan libido. Selain itu, testosterone pada wanita juga berfungsi membantu hormon penting lain pada siklus menstruasi.

    Di samping itu, hormon ini juga membantu metabolisme dan regulasi lain pada laki-laki dan wanita, contohnya menstimulasi tubuh untuk membuat sel darah merah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 10/06/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan