backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

9 Hal Tentang Seks yang Wanita Wajib Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    9 Hal Tentang Seks yang Wanita Wajib Tahu

    Waktu masih kecil, Anda mungkin banyak bertanya-tanya soal seks. Namun, jawaban yang sering Anda dapatkan baik secara tersurat atau tersirat adalah, “Itu urusan orang dewasa.” Akan tetapi, meskipun sudah memasuki usia dewasa atau 20-an, masih ada saja pertanyaan seputar seks yang belum terjawab. Bisa jadi ini karena Anda malu dan segan bertanya pada ahli, tenaga kesehatan, atau orang-orang yang memiliki banyak pengetahuan soal seks. Pasalnya, seks adalah topik yang sering dianggap tabu oleh masyarakat. Apalagi kalau Anda adalah seorang wanita, bertanya-tanya soal seks bisa membuat Anda diberi cap yang negatif.

    Pada kenyataannya, siapa pun berhak mencari tahu soal “urusan orang dewasa” itu. Entah pria maupun wanita. Keduanya sama-sama memiliki kebutuhan seksual sebagai manusia, dan pada akhirnya keduanya juga akan sama-sama melakukannya. Maka, sebaiknya wanita juga aktif mencari jawaban dari berbagai pertanyaan seputar seks yang selama ini enggan diutarakan. Salah satunya adalah dengan menyimak 9 jawaban seputar seks yang sering dicari perempuan berikut ini.

    1. Bisakah pria mengetahui apakah saya masih perawan?

    Tidak, pasangan Anda tak akan tahu apakah Anda masih perawan atau tidak. Pasalnya, keperawanan seorang wanita tidak bisa dinilai dari apakah selaput daranya masih utuh. Selaput dara bisa saja sobek karena berbagai hal, misalnya karena aktivitas fisik. Maka, meskipun selaput dara sudah sobek, bukan berarti ia sudah tidak perawan. Keperawanan hanya bisa dinilai dari apakah seorang perempuan pernah berhubungan seksual.

    BACA JUGA: Selaput Dara Robek, Tak Semua Wanita Mengalaminya

    Ada juga anggapan bahwa seseorang masih terbukti perawan kalau saat pertama kali berhubungan seks vaginanya berdarah. Hal ini hanya mitos belaka. Pasalnya, setiap orang memiliki bentuk selaput dara yang berbeda-beda. Ada yang memang sangat sensitif dan menutupi hampir seluruh vagina sehingga akan berdarah ketika melakukan penetrasi vagina. Namun, ada juga yang sangat tebal dan kecil sehingga penetrasi vagina tidak akan menyebabkan robeknya selaput dara ataupun perdarahan.

    2. Benarkah seks terasa sakit pertama kalinya?

    Seks seharusnya tidak terasa sakit, bahkan untuk yang pertama kalinya. Namun, jika Anda merasa kesakitan saat pertama kali berhubungan seks, hal itu bisa disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya, kurang pelumas atau cairan di area kewanitaan, bercinta terlalu cepat, atau karena Anda dan pasangan terlalu gugup. Bila Anda kesakitan, sebaiknya bicarakan dengan pasangan dan carilah akar permasalahannya.

    BACA JUGA: 6 Hal yang Wajib Anda Tahu Sebelum Seks Pertama Kali

    3. Apakah wajar jika wanita bermasturbasi?

    Masturbasi adalah hal yang umum dilakukan, baik oleh pria maupun wanita. Bagi wanita, tindakan ini memang sering ditutup-tutupi karena menjadi tabu. Padahal, memberikan rangsangan seksual bagi diri sendiri justru menjadi cara yang baik untuk mengenal tubuh Anda. Banyak wanita mengaku bahwa masturbasi justru bisa mendatangkan kepuasan seksual melebihi bercinta. Ini karena saat bermasturbasi, wanita akan memberikan perhatian khusus bagi area-area sensitif (G-spot) seperti klitoris. Sementara itu, saat bercinta dengan pasangan biasanya area ini jarang menerima rangsangan.

    4. Apa itu orgasme?

    Orgasme terjadi saat Anda mencapai klimaks atau puncak kenikmatan seksual. Hal ini biasanya ditandai dengan kontraksi pada rahim, vagina, dan anus secara bersamaan selama beberapa detik saja. Wanita juga biasanya akan memproduksi cairan vagina saat mencapai klimaks. Orgasme wanita lebih jarang terjadi daripada orgasme pada pria. Bahkan, ada beberapa wanita yang tidak pernah mengalami orgasme seumur hidupnya. Biasanya memang penetrasi vagina atau anal tidak akan membawa wanita menuju puncak kenikmatan. Banyak wanita mengalami orgasme justru dengan memberikan stimulasi pada bagian klitoris, tanpa penetrasi.   

    BACA JUGA: 7 Mitos Seputar Orgasme dan Ejakulasi Wanita

    5. Berapa ukuran penis yang normal?

    Setiap laki-laki memiliki ukuran penis yang berbeda-beda. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology Study, ukuran rata-rata penis yang tidak mengalami ereksi adalah 8 sentimeter. Sementara penis yang sedang ereksi panjangnya rata-rata 12 sentimeter. Sebagai perbandingan, rata-rata kedalaman vagina adalah sekitar 10 sentimeter.

    6. Saya tidak tertarik tentang seks, apakah ini wajar?

    Ada beberapa wanita yang merasa enggan untuk membicarakan seks, menonton film porno, atau membayangkan aktivitas seksual apa pun. Justru ketika dibayangkan, yang muncul adalah rasa takut, risi, atau jijik. Perasaan-perasaan ini bisa dipicu oleh berbagai hal. Misalnya, sedari kecil Anda dididik bahwa seks merupakan topik atau hal yang harus dihindari secara umum. Baik dari aktivitasnya maupun informasi seputar seks. Mungkin juga Anda selama ini Anda melihat seks sebagai suatu hal yang kotor dan tidak pantas. Bukan berarti bahwa ada yang salah dengan diri Anda. Anda hanya belum membiasakan diri untuk menerima seks sebagai suatu proses biologis yang lumrah.

    Selain itu, bisa jadi Anda memang tidak tertarik tentang seks sama sekali. Orang yang tidak memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang berbau seksual dikenal sebagai aseksual. Seorang aseksual bisa jatuh cinta dan bersikap romantis, tetapi tidak melihat seks sebagai suatu kebutuhan biologis maupun sebagai ungkapan cinta. Mereka tidak akan mendapatkan kepuasan apa pun dari seks. Aseksual merupakan salah satu orientasi seksual, bukan penyakit, gangguan mental, atau kecacatan apa pun.

    7. Saya kecanduan seks, adakah yang salah dengan saya?

    Bila ada orang yang sama sekali tak tertarik dengan seks, ada juga yang justru tidak bisa lepas dari hal-hal yang bersifat seksual. Obsesi terhadap seks ini disebut sebagai kelainan hiperseksual. Gejalanya antara lain tidak puas meskipun sudah berkali-kali berhubungan seks, tak bisa mengendalikan hasrat seksual, terlalu sering masturbasi, kecanduan film porno, sering berganti pasangan seksual, hingga melecehkan orang lain. Hiperseksual bisa dikendalikan kalau Anda mencari bantuan profesional.  

    Akan tetapi, menikmati aktivitas seksual dan berfantasi soal seks tak lantas menjadikan Anda seorang hiperseksual. Selama Anda masih bisa mengendalikan diri dan hal tersebut tidak mengganggu Anda atau orang lain, menyukai seks adalah hal yang sepenuhnya wajar.

    8. Apakah pria hanya akan terangsang dengan wanita bertubuh seksi?

    Ada banyak hal yang bisa membuat pria terangsang. Namun, bukan berarti satu-satunya hal yang bisa membuat lelaki terangsang dan mendapat kepuasan seksual adalah wanita bertubuh seksi. Setiap laki-laki memiliki selera tersendiri soal wanita. Banyak pria akan merasa terangsang ketika bersama wanita yang dicintainya, entah apa pun bentuk tubuh wanita tersebut. Ada juga yang justru mendambakan wanita yang sedang hamil atau wanita yang berusia jauh lebih tua darinya. Anggapan bahwa hanya wanita seksi yang bisa membuat pria terangsang berangkat dari berbagai iklan dan media yang gencar menampilkan wanita-wanita dengan tipe tubuh tertentu sebagai simbol seks.

    BACA JUGA: 4 Alasan Banyak Pria Menganggap Wanita Hamil Itu Seksi

    Lagipula, bentuk tubuh tidak ada kaitannya sama sekali dengan performa seseorang ketika bercinta. Seseorang yang tubuhnya seksi belum tentu bisa memuaskan pasangannya secara seksual. Begitu juga dengan orang yang tubuhnya tidak seperti bintang film porno, bisa jadi ia justru sangat piawai ketika berhubungan seks.  

    9. Bolehkah berhubungan seks saat menstruasi?

    Beberapa pasangan akan tetap berhubungan seks saat wanita menstruasi. Namun, hal ini jatuh pada tangan masing-masing pasangan. Berhubungan seks ketika menstruasi justru menjadi hal yang spesial bagi banyak wanita. Pasalnya, seks bisa mengurangi kram perut dan mempercepat siklus menstruasi. Akan tetapi, hati-hati karena seks saat haid bisa meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin. Maka, pastikan bahwa bercinta saat menstruasi tetap dilakukan dengan bijak.

    BACA JUGA: Bisakah Hamil Jika Berhubungan Seks Saat Haid?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan