backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

4 Fakta Soal Kesuburan Wanita yang Sering Disalahpahami

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 23/04/2021

    4 Fakta Soal Kesuburan Wanita yang Sering Disalahpahami

    Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, kesuburan adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan. Namun, masih banyak beredar hal-hal mengenai kesuburan wanita yang belum tentu benar. Banyak orang yang menganggap wanitalah yang paling banyak memiliki masalah kesuburan. Padahal, pria juga bisa jadi penyebab pasangan tidak subur. Apalagi mitos yang harus dibongkar seputar kesuburan wanita? Cek fakta-faktanya di bawah ini, yuk!

    Beberapa fakta tentang kesuburan wanita

    1. Sehat belum tentu subur

    Secara keseluruhan, memiliki kesehatan yang baik tidak selalu menjadi pertanda bahwa Anda subur. Olahraga teratur, melakukan pola makan sehat, serta memiliki kolesterol dan tingkat tekanan darah yang normal itu baik. Namun, itu tidak berarti Anda dijamin subur.

    Satu dari 10 pasangan usia subur yang sehat bisa mengalami masalah kesuburan. Penyebabnya macam-macam. Faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, seperti usia. Hal ini diutarakan oleh dr. Sam Thatcher, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Center for Applied Reproductive Science di Tennessee, Amerika Serikat.

    Pada wanita sehat, puncak kesuburannya berada di pertengahan usia 20-an, mulai menurun pada usia 27 tahun, kemudian semakin turun di usia 37 tahun.

    Jika Anda berusia di pertengahan 30-an atau lebih dan sedang mencoba untuk hamil, usahanya harus ekstra. Anda perlu mencari tahu kapan waktu Anda ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur) dan bercinta di waktu yang tepat.

    2. Bisa saja suami yang tidak subur

    Kesuburan wanita jauh lebih sering dipertanyakan jika sepasang suami istri tidak kunjung mendapat momongan. Padahal, ketidaksuburan bisa datang dari pihak istri maupun suami.

    Bahkan, penyebab infertilitas (tidak subur) bisa berlipat ganda. Maksudnya, baik istri maupun suami dua-duanya memiliki masalah kesuburan. Ini sering disebut dengan infertilitas faktor campuran.

    3. Bercinta saat ovulasi dijamin paling tokcer

    Jika Anda mencoba untuk hamil, Anda mungkin berpikir untuk melakukan hubungan seks setiap hari dan saat ovulasi (ketika sel telur matang dilepaskan oleh indung telur). Padahal tidak mesti seperti itu. Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga 3 hari setelah berhubungan seks. Hal yang terpenting adalah mengetahui kapan masa subur Anda.

    Masa subur wanita adalah sekitar masa ovulasi yaitu antara 12-14 hari sebelum waktu menstruasi berikutnya. Umumnya masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10-17 setelah hari pertama haid terakhir, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari.

    Sementara masa paling subur wanita adalah 5 hari sebelum ovulasi (pelepasan sel telur) dan pada hari Anda ovulasi. Oleh karena itu, dr. Melisa Holmes, seorang dosen kebidanan dan ginekologi di Medical University of South Carolina di Amerika Serikat menyarankan untuk melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum ovulasi. Seks di waktu tersebut adalah peluang besar untuk cepat hamil.

    Namun, siklus menstruasi dan masa subur setiap wanita berbeda-beda, maka Anda harus menghitung masa subur Anda sendiri lewat Kalkulator Masa Subur Hello Sehat.

    4. Berat badan memengaruhi peluang hamil

    Jika tubuh Anda kekurangan gizi kronis, Anda tidak dapat menstruasi karena minimal 22 persen lemak tubuh diperlukan untuk ovulasi. Tak cuma terlalu kurus, kelebihan berat badan juga dapat mengubah hormon dan menghambat ovulasi.

    Berat badan tidak hanya berpotensi memengaruhi kesuburan, tetapi juga kesehatan kandungan. Menurut March of Dimes, wanita hamil yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 23/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan