Dalam cinta yang sehat, pasangan akan saling memberikan dukungan emosional dan memberi validasi sebagai penghargaan terhadap perasaan dan tindakan yang telah dilakukan.
Sementara itu, Anda yang terobsesi akan membutuhkan validasi pasangan terus-menerus.
Obsesi sering kali membuat Anda tidak puas bila belum mendapat pengakuan berlebihan. Hal ini membuat Anda terus meminta perhatian dan persetujuan dari pasangan.
Terkadang, kebutuhan akan validasi ini menimbulkan tindakan manipulatif. Artinya, Anda akan berusaha mengontrol hidup pasangan agar sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
Beberapa contoh tindakan manipulatif yaitu sering melakukan kekerasan verbal, mengisolasi pasangan dari orang dekatnya, hingga melakukan gaslighting.
5. Obsesi hanya melihat kepentingan pribadi
Anda mungkin tidak sadar bahwa segala hal yang dilakukan untuk pasangan dan hubungan ini hanyalah untuk memuaskan keinginan dan ego diri Anda semata.
Saat terobsesi, Anda cenderung melupakan aspek penting bahwa hubungan cinta seharusnya berlandaskan perasaan saling memahami dan menghargai kedua belah pihak.
Apabila Anda merasa kurang memahami apa yang sesungguhnya pasangan butuhkan, sudah saatnya Anda mengevaluasi apakah perasaan ini adalah cinta sejati atau obsesi belaka.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar