Psstt… Ada banyak teknik foreplay yang bisa Anda praktikkan demi merayu istri.
2. Bertanya kapan mencapai klimaks
Mungkin maksud Anda baik ketika bertanya, “Kamu sudah klimaks, belum?’ di tengah panasnya sesi bercinta. Anda mungkin khawatir ia tidak bisa orgasme saat Anda sebentar lagi akan “keluar’, ingin klimaks bersama-sama, atau ingin memastikan apakah servis Anda sudah cukup memuaskan.
Meski begitu, pertanyaan tersebut hanya akan membuyarkan minat istri. Banyak wanita yang tidak pernah mengalami orgasme sebelumnya, sehingga kadang ada rasa takut dan cemas yang menghantui saat menyambut apa yang Anda belum pernah rasakan sebelumnya. Kecemasan yang sama juga bisa membuat wanita merasa sangat khawatir dengan kondisi tubuh dan penampilan fisiknya — “apakah aku tidak bisa orgasme karena ada yang salah dengan tubuhku?’. Kecemasan ini dapat mencegahnya untuk mencapai orgasme. Padahal untuk bisa mencapai orgasme yang diinginkan, rileksasi adalah solusinya.
Akhirnya, pasangan Anda mau tidak mau berbohong dan permainan akan berhenti sebelum ia mencapai klimaks. Sungguh sangat mengecewakan bukan? Bahkan, merusak ekspektasi pasangan Anda terhadap sesi seks yang memuaskan.
Daripada terus khawatir dan memastikan istri harus bisa orgasme, manfaatkanlah waktu yang Anda habiskan berdua di atas ranjang untuk menguatkan ikatan batin dan keintiman di antara Anda. Ucapkanlah kata-kata pujian atau beri sentuhan lebih di tempat yang disukai pasangan.
3. Minta maaf karena orgasme lebih dahulu
Minta maaf adalah hal yang baik. Namun, minta maaf hanya karena Anda keluar duluan hanya akan membunuh gairah istri. Ini sama saja Anda merasa bersalah dan berniat untuk menyudahi permainan saat masih panas-panasnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar