backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

9

Tanya Dokter
Simpan

Ada Benjolan di Testis? 10 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    Ada Benjolan di Testis? 10 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Benjolan pada testis mungkin satu hal yang paling menakutkan bagi kaum pria. Pasalnya, testis memiliki peran yang vital dalam fungsi seksual seorang pria.

    Ada beberapa kemungkinan penyebab benjolan di testis, termasuk cedera, cacat lahir, infeksi dan faktor lainnya. 

    Berbagai penyebab benjolan pada testis

    Sebagian besar benjolan di testis tidak berbahaya, tetapi beberapa bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang serius.

    Benjolan testis lebih sering disebabkan oleh pengumpulan cairan, infeksi, atau pembengkakan kulit atau pembuluh darah.

    Berikut ini adalah daftar penyebab munculnya benjolan pada testis.

    1. Varikokel

    obat varikokel alami

    Varikokel disebabkan karena pembuluh darah vena membengkak di dalam buah zakat atau skrotum. Kondisi ini mirip dengan varises pada kaki.

    Jenis benjolan testis ini adalah tipe yang paling umum terjadi pada pria.

    Biasanya benjolan dapat ditemui berada di atas buah zakar ataupun pada bagian kiri skroktum.

    Gejala verikokel umumnya terlihat ketika seseorang mengalami masa pubertas, saat aliran darah meningkat dan memenuhi bagian testis.

    2. Hidrokel

    Hidrokel adalah penumpukan cairan yang terjadi pada selaput yang melindungi testis.

    Cairan yang menumpuk di sekitar skrotum dapat dipicu gangguan pada lapisan jaringan antara organ perut (usus) dengan skrotum.

    Penderita biasanya baru mengalami gejala hidrokel pada saat berusia 40 tahun.

    Bayi prematur cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena hidrokel.

    3. Spermatokel (kista epididimis)

    Spermatokel atau kista epididimis terjadi saat epididimis, saluran yang berfungsi menyalurkan sel sperma dari testis, dipenuhi dengan cairan.

    Kista ini tidak terasa sakit, tetapi mungkin terasa seperti benjolan padat di dalam buah zakar yang berlokasi tepat di atas testis.

    Bentuk benjolan testis ini sangat umum terjadi sehingga tidak berbahaya.

    Sebagian besar spermatokel dapat sembuh dengan sendirinya.

    4. Torsio testis

    Torsio testis adalah kondisi saat testis terpelintir sehingga memutar tali sperma yang yang membawa darah ke skrotum.

    Akibatnya, aliran darah ke skrotum menjadi tidak lancar. 

    Ketika aliran darah tak lancar, kondisi ini menyebabkan sejumlah gejala, seperti rasa nyeri dan pembengkakan yang tiba-tiba bahkan sering kali parah. 

    Apabila tidak segera ditangani, jaringan di testis akan rusak dan mati. Testis pun tidak dapat berfungsi dengan baik.

    5. Hernia

    hernia strangulata

    Hernia atau turun berok adalah penyakit yang terjadi ketika ada bagian organ atau jaringan di dalam perut menonjol ke luar. 

    Bagian organ tersebut muncul melalui jaringan otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah sehingga muncul tonjolan.

    Umumnya, kasus hernia tidak mengancam jiwa, tetapi kondisi ini tidak dapat hilang dengan sendirinya.

    Penderita hernia perlu ditangani melalui operasi untuk mencegah komplikasi yang berbahaya nantinya.

    Tips menjaga kesehatan testis

    • Rutin memeriksa kedua testis mandiri setidaknya sekali dalam sebulan. 
    • Jangan lupa untuk menjaga kebersihan alat kelamin.
    • Rutin mengganti pakaian dalam.
    • Mengenakan pakaian dalam yang berbahan lembut serta tidak terlalu ketat.

    6. Kutil kelamin

    Sekelompok benjolan kecil yang terdapat di batang dan ujung penis bisa jadi merupakan kutil kelamin.

    Benjolan seperti bisul juga dapat muncul di buah zakar, bentuknya bervariasi dalam warna dan ukuran.

    Ini biasanya ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan daging berukuran kecil yang berkelompok mirip kembang kol.

    Kondisi ini disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV) dan mudah menyebar lewat kontak antarkulit.

    Penting untuk selalu menggunakan kondom jika Anda atau pasangan terinfeksi HPV.

    7. Folikulitis

    Folikulitis adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada folikel rambut.

    Kondisi ini biasanya ditandai dengan benjolan seperti bisul berwarna merah kecil, dengan ujung putih berisi nanah di buah zakar.

    Selain itu, penyakit dapat terjadi di tempat yang ditumbuhi rambut, termasuk dada, punggung, lengan, dan kaki.

    Folikulitis tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gatal dan nyeri yang membuat Anda tidak nyaman.

    Pada kasus yang parah, masalah ini dapat menyebabkan rambut rontok dan bekas luka permanen.

    8. Limfokel

    Limfokel atau lymphocele umumnya muncul selepas Anda berhubungan seks atau berulang kali masturbasi.

    Penyebab limfokel yaitu terjadinya penyumbatan pada saluran getah bening.

    Selain itu, limfokel dapat timbul lantaran efek samping selepas menjalani operasi prostat, seperti pengangkatan prostat (prostatektomi).

    Umumnya kondisi ini ditandai dengan benjolan di bawah kulit testis atau penis atau di sekitar alat reproduksi pria ini.

    9. Pembengkakan skrotum

    Scrotal masses atau pembengkakan skrotum adalah kelainan pada kantong kulit yang menggantung di belakang penis (skrotum).

    Scrotal masses bisa berupa penumpukan cairan atau pertumbuhan jaringan abnormal, sehingga menimbulkan benjolan di penis.

    Kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter, bahkan jika pasien tidak kesakitan atau memiliki gejala lain.

    Scrotal masses bisa bersifat kanker atau disebabkan oleh kondisi lain yang memengaruhi fungsi dan kesehatan testis.

    10. Kanker testis

    Kanker testis adalah kanker yang berkembang pada testis.

    Beberapa benjolan mungkin saja bisa menunjukkan pertumbuhan kanker testis. 

    Namun, hanya dokter yang bisa menentukan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak. 

    Kanker testis adalah jenis kanker yang cukup langka, penyakit ini biasanya terjadi pada remaja dan pada laki-laki yang berusia lebih dari 30 tahun.

    Sebagian besar gangguan pada testis dapat langsung didiagnosis saat pemeriksaan fisik.

    Namun, dalam banyak kasus dokter akan melakukan tes lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

    Tes tersebut dapat melalui tes darah, tes ultrasound, CT Scan, biopsi, dan lain sebagainya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan